Lionel Messi, nama yang dieluk-elukan dalam beberapa hari ini, sejak Argentina dinobatkan jadi Juara Piala Dunia 2022, di hari Minggu kemaren.
Kondisi ini berbeda sekali dengan peristiwa delapan tahun yang lalu di Piala Dunia 2014. Saat itu Argentina juga merupakan finalis dalam pertandingan skala dunia itu, tapi harus menelan pil pahit menjadi runner up, kalah dari team Panzer, Jerman.
Lalu kalah lagi di Final Copa America 2015 melawan Chile, terus kembali bermain di Piala Dunia 2018, namun gagal lagi. Messi dikritik habis - habisan, "Seorang Bintang tidak bisa membawa negaranya menjadi Juara", "Dia tidak seharusnya ada di Timnas".
Bahkan fotonya dibakar oleh orang-orang di negaranya, karena kekecewaan terhadap sang Bintang. Seolah kekalahan adalah suatu tindakan kriminalitas yang kejam.
Tetapi Messi menanggapinya dengan mengatakan "Saya ingin mengakhiri karir saya dengan memenangkan sesuatu bersama dengan Timnas. Dan saya sudah mencobanya sebanyak yang saya bisa. Saya tidak menyimpan perasaan bahwa saya sudah membiarkan kesempatan itu terlewati".
"Saya tidak peduli orang tidak menginginkan saya ada di timnas, atau memberikan komentar yang buruk tentang saya. Berdiri, coba lagi dan bertanding lagi".
"Itulah intinya, tidak hanya dalam sepak bola, tetapi dalam hidup. Bahwasannya dalam kehidupan, Jatuh tersandung, Bangkit dan coba lagi, berjuang untuk meraih impian".
Itulah Semangat Mental Seorang Juara, tidak berlarut-larut dalam kegagalan demi kegagalan, tapi berdiri coba lagi, sampai Impiannya Terwujud.
Semoga semangat dan mental sang juara, bisa menginspirasi kita semua.😉😉😉
Untuk melihat lebih detail Cerita mengenai Sang Bintang, klik link berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=N-bGWFZVc4U
PS: Faktanya Messi muda sering ditolak oleh klub sepak bola, karena tubuhnya yang pendek. Dia pernah mengalami defisiensi hormon pertumbuhan.
Tuesday, December 20, 2022
Sunday, December 18, 2022
Tips untuk Menulis.
Terkadang menulis itu bukan pekerjaan yang mudah. Ada banyak orang yang bingung mau menulis apa, tidak punya ide, tidak tahu mau menulis apa.
Seringkali kita khawatir tentang bagaimana caranya menulis. Namun, sebenarnya yang lebih penting dari itu adalah "Kenapa kita menulis?".
Dalam menulis tidak boleh seperti melakukan pekerjaan rumah yang menyiksa, sesuatu yang kita benci tetapi dipaksa untuk melakukannya.
Jika kita hanya fokus menulis sesuatu yang indah itu akan menjadi pekerjaan yang mengerikan dan membuat stress. Seperti dalam berpose untuk sebuah foto atau selfie, kita bebas mengekspresikan raut muka kita, begitu juga dalam menulis.
Jadi mulailah menulis apa yang ada di dalam pikiran Anda, dalam melakukan itu Anda harus bahagia dalam menulis.
Jika tidak punya ide, keluarlah untuk bersosialisasi dengan orang-orang sekitar, diskusikan hal apa yang ingin Anda ketahui, dari sana akan mendapatkan banyak perspektif.
Seringkali kita khawatir tentang bagaimana caranya menulis. Namun, sebenarnya yang lebih penting dari itu adalah "Kenapa kita menulis?".
Dalam menulis tidak boleh seperti melakukan pekerjaan rumah yang menyiksa, sesuatu yang kita benci tetapi dipaksa untuk melakukannya.
Jika kita hanya fokus menulis sesuatu yang indah itu akan menjadi pekerjaan yang mengerikan dan membuat stress. Seperti dalam berpose untuk sebuah foto atau selfie, kita bebas mengekspresikan raut muka kita, begitu juga dalam menulis.
Jadi mulailah menulis apa yang ada di dalam pikiran Anda, dalam melakukan itu Anda harus bahagia dalam menulis.
Jika tidak punya ide, keluarlah untuk bersosialisasi dengan orang-orang sekitar, diskusikan hal apa yang ingin Anda ketahui, dari sana akan mendapatkan banyak perspektif.
Tuesday, December 13, 2022
Kembali Ke Kampus?
Setelah lama lulus dari bangku kuliah, selalu ada perasaan yang membahagiakan datang mengunjungi Kampus Almamater.
Walaupun kali ini kampus yang saya kunjungi bukan ruang kelas yang dulu - tetapi memori kenangan masa lalu muncul kembali.
Kenangan ketika pertama kali datang ke kota Metropolitan untuk kuliah. Dengan gelagat polos-polos orang kampung datang ke kota.
Waktu dulu kuliah masih di Kampus Binus Syahdan, yang waktu itu masih STMIK, dengan hanya ada 4 Jurusan Ilmu Komputer. Sekarang hampir semua jurusan Ada.
Dulu kuliah masih pakai AC Alam, dan AC hanya dipasang di ruang komputer. Sekarang hampir semua ruangan lengkap fasilitas, dan peralatan tergantung fungsinya. Membuat rasanya ingin pengen kuliah lagi hehe.. 😄😄😄
Ini hanya mau mengingatkan, kita harus melakukan perubahan secara konsisten kearah yang positif mengikuti perkembangan dan kebutuhan zaman - jika tidak, kita akan ditinggalkan.
"It is not the strongest of the species that survive, nor the most intelligent, but the one most responsive to change". - Charles Darwin.
Walaupun kali ini kampus yang saya kunjungi bukan ruang kelas yang dulu - tetapi memori kenangan masa lalu muncul kembali.
Kenangan ketika pertama kali datang ke kota Metropolitan untuk kuliah. Dengan gelagat polos-polos orang kampung datang ke kota.
Waktu dulu kuliah masih di Kampus Binus Syahdan, yang waktu itu masih STMIK, dengan hanya ada 4 Jurusan Ilmu Komputer. Sekarang hampir semua jurusan Ada.
Dulu kuliah masih pakai AC Alam, dan AC hanya dipasang di ruang komputer. Sekarang hampir semua ruangan lengkap fasilitas, dan peralatan tergantung fungsinya. Membuat rasanya ingin pengen kuliah lagi hehe.. 😄😄😄
Ini hanya mau mengingatkan, kita harus melakukan perubahan secara konsisten kearah yang positif mengikuti perkembangan dan kebutuhan zaman - jika tidak, kita akan ditinggalkan.
"It is not the strongest of the species that survive, nor the most intelligent, but the one most responsive to change". - Charles Darwin.
Sunday, December 04, 2022
Life is like stock market.
Trending Topic di setiap akhir tahun dan awal tahun adalah kegiatan mereview pencapaian atas Target yang telah dibuat sebelumnya.
Lalu baru dilanjutkan membuat Goal baru untuk tahun yang baru.
Ada yang kecewa dengan kegagalan yang dialami, ada juga yang puas dengan keberhasilan yang dicapai di tahun itu.
Berhubungan dengan itu ada yang menasehati jika gagal maka boleh sedih selama 24 jam.
Sebaliknya jika berhasil pun rayakan dalam waktu 24 jam, Setelah itu Let's fight again!
Ada yang bilang Turun dan Naik itu biasa dalam hidup, seperti loncatan dalam mesin ElektroKardioGram (EKG) - Itu adalah tanda kehidupan.
Yang penting trendnya naik seperti Index Saham - menuju tujuan yang lebih tinggi dalam jangka panjang.
Let's Fight Together for a better future.
There is No Failure, Only Feedback!
Lalu baru dilanjutkan membuat Goal baru untuk tahun yang baru.
Ada yang kecewa dengan kegagalan yang dialami, ada juga yang puas dengan keberhasilan yang dicapai di tahun itu.
Berhubungan dengan itu ada yang menasehati jika gagal maka boleh sedih selama 24 jam.
Sebaliknya jika berhasil pun rayakan dalam waktu 24 jam, Setelah itu Let's fight again!
Ada yang bilang Turun dan Naik itu biasa dalam hidup, seperti loncatan dalam mesin ElektroKardioGram (EKG) - Itu adalah tanda kehidupan.
Yang penting trendnya naik seperti Index Saham - menuju tujuan yang lebih tinggi dalam jangka panjang.
Let's Fight Together for a better future.
There is No Failure, Only Feedback!
Tuesday, November 29, 2022
Berani untuk Bermimpi.
Terkadang pada saat kita diminta untuk berimajinasi tentang masa depan atau impian, tidak jarang kita tidak berani membayangi sesuatu yang besar.
Atau misal pada saat kita hendak melakukan suatu presentasi, sering kali kita berpikir "gimana nanti kalau ada yang tanya dan tidak bisa jawab?" atau "gimana nanti kalau gagap atau salah berkata-kata?".
Padahal kita hanya diminta untuk berimajinasi, dan sebenarnya berkuasa untuk membuat skenario yang akan kita jalani di dalam pikiran kita, kenapa kita tidak dibuat menjadi fantastik, atau berhasil?
Ada yang bilang takut terlalu jumawa atau terlalu over confident. Apakah salah kalau hanya berimajinasi, dan tidak diumbar keluar dari mulut?
Riset menunjukkan imajinasi kita bisa menstimulasi otak kita untuk mewujudkan apa yang kita bayangkan. Jadi impian apa yang akan Anda bayangkan terhadap masa depan Anda? Have you got something Big?
"Don't be afraid of the space between your dream and reality. If you can dream it, you can make it so". - Belva Davis
PS: Gambar Abstrak di bawah adalah Karya Master Piece oleh Pelukis Affandi - bisa tebak itu gambar apa?
Atau misal pada saat kita hendak melakukan suatu presentasi, sering kali kita berpikir "gimana nanti kalau ada yang tanya dan tidak bisa jawab?" atau "gimana nanti kalau gagap atau salah berkata-kata?".
Padahal kita hanya diminta untuk berimajinasi, dan sebenarnya berkuasa untuk membuat skenario yang akan kita jalani di dalam pikiran kita, kenapa kita tidak dibuat menjadi fantastik, atau berhasil?
Ada yang bilang takut terlalu jumawa atau terlalu over confident. Apakah salah kalau hanya berimajinasi, dan tidak diumbar keluar dari mulut?
Riset menunjukkan imajinasi kita bisa menstimulasi otak kita untuk mewujudkan apa yang kita bayangkan. Jadi impian apa yang akan Anda bayangkan terhadap masa depan Anda? Have you got something Big?
"Don't be afraid of the space between your dream and reality. If you can dream it, you can make it so". - Belva Davis
PS: Gambar Abstrak di bawah adalah Karya Master Piece oleh Pelukis Affandi - bisa tebak itu gambar apa?
Thursday, November 24, 2022
Menolong orang lain, Menolong diri sendiri.
Kita tidak perlu menjadi Malaikat, Kaya atau Pintar dulu untuk bisa menolong atau bermanfaat bagi orang-orang di sekitar kita.
Kita hanya perlu menentukan Niat, Tekad dan Tujuan dalam melakukan apa yang akan kita lakukan.
Tindakan menolong orang lain sebenarnya bukan hanya untuk orang yang ditolong, tapi itu juga Menolong diri kita sendiri.
Perbuatan menolong orang lain dapat memberikan manfaat berikut:
- Membuat diri lebih bersyukur, kita jadi sadar bahwa masih banyak orang yang hidupnya kurang beruntung
- Membuat Hidup lebih lama, karena tindakan menolong orang lain dapat membantu kita mengelola stress serta memicu rasa bahagia dalam hidup.
- Meningkatkan kepercayaan diri. Ketika kita mampu berinteraksi dengan orang banyak, rasa percaya diripun meningkat.
Jadi Tindakan Positif apa yang sudah Anda lakukan untuk orang lain hari ini?
Kita hanya perlu menentukan Niat, Tekad dan Tujuan dalam melakukan apa yang akan kita lakukan.
Tindakan menolong orang lain sebenarnya bukan hanya untuk orang yang ditolong, tapi itu juga Menolong diri kita sendiri.
Perbuatan menolong orang lain dapat memberikan manfaat berikut:
- Membuat diri lebih bersyukur, kita jadi sadar bahwa masih banyak orang yang hidupnya kurang beruntung
- Membuat Hidup lebih lama, karena tindakan menolong orang lain dapat membantu kita mengelola stress serta memicu rasa bahagia dalam hidup.
- Meningkatkan kepercayaan diri. Ketika kita mampu berinteraksi dengan orang banyak, rasa percaya diripun meningkat.
Jadi Tindakan Positif apa yang sudah Anda lakukan untuk orang lain hari ini?
Sunday, November 20, 2022
Merancang Impian?
Dalam menetapkan Target atau Goal, kerap kali dianjurkan untuk menggunakan framework SMART.
Kepanjangan dari SMART adalah Specific, Measurable, Attainable, Realistic, Timebound.
Yang mau saya sorot adalah tentang Realistic. Sering kali juga kita disebut "Bermimpi" jika Target kita dianggap terlalu muluk atau tinggi - dengan arti kata itu tidak mungkin untuk dicapai.
Apa definisi Realistic itu? Apakah Target yang diperkirakan dapat dicapai, baru disebut dengan Realistic? Atau Target yang pernah ada orang mencapainya baru dikatakan Realistic?
Jika begitu, untung para pendahulu membuat target yang tidak Realistic, sehingga tercatat dalam sejarah ada penemuan baru, seperti Bola Lampu, Pesawat Terbang, Orang mendarat di Bulan, yang belum dicapai oleh orang sebelumnya.
Yang saya renungkan adalah semua Target itu Realistic, yang tidak Realistic adalah Skill (Keahlian) dan Knowledge (Pengetahuan) kita untuk mencapai Target itu.
Jadi supaya Realistic, Tingkatkan Skill dan Knowledge supaya bisa mencapai Target itu. - Menurut pemikiran teman-teman gimana?
PS: Pengasus ini sering disebut hanya Imajinasi, tapi Imajinasi mimpi dapat memberikan Motivasi untuk mewujudkannya.
Kepanjangan dari SMART adalah Specific, Measurable, Attainable, Realistic, Timebound.
Yang mau saya sorot adalah tentang Realistic. Sering kali juga kita disebut "Bermimpi" jika Target kita dianggap terlalu muluk atau tinggi - dengan arti kata itu tidak mungkin untuk dicapai.
Apa definisi Realistic itu? Apakah Target yang diperkirakan dapat dicapai, baru disebut dengan Realistic? Atau Target yang pernah ada orang mencapainya baru dikatakan Realistic?
Jika begitu, untung para pendahulu membuat target yang tidak Realistic, sehingga tercatat dalam sejarah ada penemuan baru, seperti Bola Lampu, Pesawat Terbang, Orang mendarat di Bulan, yang belum dicapai oleh orang sebelumnya.
Yang saya renungkan adalah semua Target itu Realistic, yang tidak Realistic adalah Skill (Keahlian) dan Knowledge (Pengetahuan) kita untuk mencapai Target itu.
Jadi supaya Realistic, Tingkatkan Skill dan Knowledge supaya bisa mencapai Target itu. - Menurut pemikiran teman-teman gimana?
PS: Pengasus ini sering disebut hanya Imajinasi, tapi Imajinasi mimpi dapat memberikan Motivasi untuk mewujudkannya.
Saturday, November 12, 2022
Penting Memiliki Impian dalam Hidup?
Untuk Teman-teman yang berkecimpung dalam dunia Network Marketing tentu sudah sering ditanyakan mengenai "apa Impianmu?".
Impian di sini didefinisikan sebagai Tujuan hidup atau apa yang ingin dicapai dalam hidupnya.
Tidak sedikit yang menjawab, "Hidup mengalir aja lah", " Ngga tau, hidup sehari demi sehari aja".
Ada juga yang menjawab, "Ingin membawa Orang tua Umroh/Haji/Jalan2 ke LN", "Punya Rumah dan Mobil Pribadi", "Passive Income", "Anak-anak bisa kuliah ke LN" dan lain sebagainya.
Mengapa penting seseorang memiki Impian? Sebenarnya alasannya Sederhana. Dengan Impian, Anda memiliki motivasi untuk mengerjakan sesuatu, Anda memiliki Gairah untuk mengusahakannya.
Hanya ketika Anda menyadari pekerjaan yang Anda lakukan, bukan "hanya pekerjaan", itu adalah tujuan hidup Anda, maka Anda akan benar-benar berjuang untuk itu.
Bahkan kualitas pekerjaan yang Anda hasilkan juga akan mencerminkan hal ini. Karena pekerjaan ini untuk diri Anda di masa depan, bukan untuk orang lain.
Jadi Apa impian Anda?
"I dream my paintings, and then I paint my dreams" - Vincent Van Gogh.
Lukisan ini adalah Karya Nue Prastowo.
Impian di sini didefinisikan sebagai Tujuan hidup atau apa yang ingin dicapai dalam hidupnya.
Tidak sedikit yang menjawab, "Hidup mengalir aja lah", " Ngga tau, hidup sehari demi sehari aja".
Ada juga yang menjawab, "Ingin membawa Orang tua Umroh/Haji/Jalan2 ke LN", "Punya Rumah dan Mobil Pribadi", "Passive Income", "Anak-anak bisa kuliah ke LN" dan lain sebagainya.
Mengapa penting seseorang memiki Impian? Sebenarnya alasannya Sederhana. Dengan Impian, Anda memiliki motivasi untuk mengerjakan sesuatu, Anda memiliki Gairah untuk mengusahakannya.
Hanya ketika Anda menyadari pekerjaan yang Anda lakukan, bukan "hanya pekerjaan", itu adalah tujuan hidup Anda, maka Anda akan benar-benar berjuang untuk itu.
Bahkan kualitas pekerjaan yang Anda hasilkan juga akan mencerminkan hal ini. Karena pekerjaan ini untuk diri Anda di masa depan, bukan untuk orang lain.
Jadi Apa impian Anda?
"I dream my paintings, and then I paint my dreams" - Vincent Van Gogh.
Monday, November 07, 2022
Apa itu Hoki?
Hari Minggu kemaren saya mendapat undangan dari Seorang Teman untuk mengunjungi Art Moment, Gandaria City.
Dalam pameran itu ada satu gambar yang saya yakin teman-teman mengenal gambar itu sebagai Kucing pembawa Hoki (keberuntungan) yang berasal dari Jepang, Maneki Neko (artinya Kucing mengundang).
Biasanya orang menaruh patung ini di depan kasir toko, restoran atau pun hotel. Diharapkan Simbol ini bisa mengundang Rezeki kepada pemiliknya.
Lalu apakah keberuntungan (Hoki) itu? Jelas tidak ada seorang pun yang selalu beruntung setiap waktu, tetapi memang ada orang yang kelihatannya selalu beruntung.
Mungkin terkadang kita merasa tidak adil ataukah kita melihat lebih dalam apa yang membantu mereka sehingga bisa seberuntung itu.
Pada kenyataannya orang yang beruntung tidaklah beruntung secara kebetulan. Mereka beruntung karena cara pemikiran yang diterapkan dalam hidupnya. Suatu pemikiran yang percaya dan menerima bahwa Hal buruk bisa tidak terhindari, tetapi keberuntungan adalah sesuatu yang dapat diciptakan melalui kerja keras, berani untuk berubah dan berpengharapan.
Apa itu Hoki menurut teman2?
"I'm a great believer in luck. I've found that the harder I work, the more I have of it." - Thomas Jefferson.
PS: Lukisan ini karya dari artist Mochtar Sarman. Karya seni ini bisa dinikmati secara 3 dimensi dengan menggunakan kacamata 3D. Pelukis pernah berprofesi sebagai Country Director Disney utk Indonesia dan bekerja selama 21 tahun disana. Sangat Menarik!
Dalam pameran itu ada satu gambar yang saya yakin teman-teman mengenal gambar itu sebagai Kucing pembawa Hoki (keberuntungan) yang berasal dari Jepang, Maneki Neko (artinya Kucing mengundang).
Biasanya orang menaruh patung ini di depan kasir toko, restoran atau pun hotel. Diharapkan Simbol ini bisa mengundang Rezeki kepada pemiliknya.
Lalu apakah keberuntungan (Hoki) itu? Jelas tidak ada seorang pun yang selalu beruntung setiap waktu, tetapi memang ada orang yang kelihatannya selalu beruntung.
Mungkin terkadang kita merasa tidak adil ataukah kita melihat lebih dalam apa yang membantu mereka sehingga bisa seberuntung itu.
Pada kenyataannya orang yang beruntung tidaklah beruntung secara kebetulan. Mereka beruntung karena cara pemikiran yang diterapkan dalam hidupnya. Suatu pemikiran yang percaya dan menerima bahwa Hal buruk bisa tidak terhindari, tetapi keberuntungan adalah sesuatu yang dapat diciptakan melalui kerja keras, berani untuk berubah dan berpengharapan.
Apa itu Hoki menurut teman2?
"I'm a great believer in luck. I've found that the harder I work, the more I have of it." - Thomas Jefferson.
PS: Lukisan ini karya dari artist Mochtar Sarman. Karya seni ini bisa dinikmati secara 3 dimensi dengan menggunakan kacamata 3D. Pelukis pernah berprofesi sebagai Country Director Disney utk Indonesia dan bekerja selama 21 tahun disana. Sangat Menarik!
Sunday, October 30, 2022
Tekad dapat mengubah Takdir?
Su Bingtian lahir dari keluarga yang sangat sederhana di desa Zhongshan, Propinsi Guangdong, China. Ayahnya seorang petani dan ibunya seorang pengasuh anak.
Su hanya dikenal sebagai pelari cadangan di masa sekolahnya, dengan tinggi badan rata-rata orang Asia.
Namun pada Olimpiade Musim Panas, Tokyo 2020 - Su membuat sejarah sebagai Orang Non-Afrika yang masuk ke final di Nomor Lari 100 m.
Jika melihat data sejarah, tidak ada Atlet Non-Afrika yang masuk dalam kualifikasi Final di nomor lari 100 m, Olimpiade Musim panas sejak tahun 1980 (selama 40 tahun).
Selain itu, secara fakta Anatomi Tubuh seorang yang berkulit kuning, panjang batang tubuh hampir sama dengan panjang kaki (dengan tinggi rata-rata 160an cm), sedang rata-rata pelari Afrika punya kaki lebih panjang dari batang tubuh (dengan tinggi rata2 > 180cm) jadi tidak mungkin berlari lebih cepat.
Dengan fakta begitu, Umumnya orang melihat ini adalah suatu Takdir, tidak mungkin untuk menjadi Juara, karena tidak mungkin untuk meningkatkan tinggi badan atau memanjangkan kaki.
Tetapi Su mengatakan, "Tinggi badan adalah sesuatu yang tidak dapat saya ubah, namun saya masih bisa meningkatkan kecepatan melangkah saya".
Kita mungkin tidak bisa memilih banyak hal ketika kita dilahirkan, tapi kita bisa memilih seperti apa kita di masa depan - mau jadi Juara atau tidak, tentukan pilihan Anda. 😉
Su hanya dikenal sebagai pelari cadangan di masa sekolahnya, dengan tinggi badan rata-rata orang Asia.
Namun pada Olimpiade Musim Panas, Tokyo 2020 - Su membuat sejarah sebagai Orang Non-Afrika yang masuk ke final di Nomor Lari 100 m.
Jika melihat data sejarah, tidak ada Atlet Non-Afrika yang masuk dalam kualifikasi Final di nomor lari 100 m, Olimpiade Musim panas sejak tahun 1980 (selama 40 tahun).
Selain itu, secara fakta Anatomi Tubuh seorang yang berkulit kuning, panjang batang tubuh hampir sama dengan panjang kaki (dengan tinggi rata-rata 160an cm), sedang rata-rata pelari Afrika punya kaki lebih panjang dari batang tubuh (dengan tinggi rata2 > 180cm) jadi tidak mungkin berlari lebih cepat.
Dengan fakta begitu, Umumnya orang melihat ini adalah suatu Takdir, tidak mungkin untuk menjadi Juara, karena tidak mungkin untuk meningkatkan tinggi badan atau memanjangkan kaki.
Tetapi Su mengatakan, "Tinggi badan adalah sesuatu yang tidak dapat saya ubah, namun saya masih bisa meningkatkan kecepatan melangkah saya".
Kita mungkin tidak bisa memilih banyak hal ketika kita dilahirkan, tapi kita bisa memilih seperti apa kita di masa depan - mau jadi Juara atau tidak, tentukan pilihan Anda. 😉
Friday, October 21, 2022
The choice that you make, makes you.
Hampir semua aspek dalam kehidupan adalah suatu pilihan. Suka atau tidak suka, langsung atau tidak langsung, Anda memilih setiap hal. Anda sendiri yang membuat pilihan-pilihan itu.
Terkadang Anda berpikir bahwa orang lain yang memutuskan, tetapi sebenarnya Anda sendiri yang membiarkan itu terjadi. Contoh: Ada yang mengkritik Anda, Anda memilih untuk tersinggung. Atau ada yang memuji Anda, Anda memilih untuk tersanjung.
Karena suatu kebiasaan, Anda memilih reaksi itu secara tidak sadar dan berpikir orang lain mempengaruhi Anda untuk membuat keputusan itu.
Terkadang dihadapi oleh keadaan yang seringkali disebut "Saya tidak punya pilihan" - Tetapi apakah benar tidak ada pilihan lain? atau pilihan yang lain itu konsekuensinya "Tidak Enak" atau "Sukar untuk dijalani" sehingga itu tidak termasuk dalam pilihan?
Pada akhirnya Anda membuat pilihan, dan Pilihan itulah yang membentuk Anda. Jadi buatlah pilihan yang bijak. 😉
"The Decisions you make today, makes you the person you're tomorrow" - Prasanta Banerjee.
Terkadang Anda berpikir bahwa orang lain yang memutuskan, tetapi sebenarnya Anda sendiri yang membiarkan itu terjadi. Contoh: Ada yang mengkritik Anda, Anda memilih untuk tersinggung. Atau ada yang memuji Anda, Anda memilih untuk tersanjung.
Karena suatu kebiasaan, Anda memilih reaksi itu secara tidak sadar dan berpikir orang lain mempengaruhi Anda untuk membuat keputusan itu.
Terkadang dihadapi oleh keadaan yang seringkali disebut "Saya tidak punya pilihan" - Tetapi apakah benar tidak ada pilihan lain? atau pilihan yang lain itu konsekuensinya "Tidak Enak" atau "Sukar untuk dijalani" sehingga itu tidak termasuk dalam pilihan?
Pada akhirnya Anda membuat pilihan, dan Pilihan itulah yang membentuk Anda. Jadi buatlah pilihan yang bijak. 😉
"The Decisions you make today, makes you the person you're tomorrow" - Prasanta Banerjee.
Tuesday, October 04, 2022
"I Know My Place" - Kutahu Tempatku.
Ini adalah Allyson Felix, Pelari asal Amerika Serikat yang berkompetisi pada nomor 100m, 200m dan 400m.
Ketika dia hamil, Nike menurunkan bayarannya 70% lebih rendah dari perjanjian kontrak dan mengatakan padanya "Know your place and just run" (Tahu tempatmu dan berlari saja).
Jadi dia keluar dari Nike dan memulai merek sepatu larinya sendiri SAYSH dengan slogan "I know my place" (Saya tahu tempatku).
Allyson kembali dari Olimpiade Tokyo 2020 dengan 11 medali, sebagai sprinter wanita yang paling banyak mendapat penghargaan.
"Know who you are. Know what you want. Know what you deserve. And don't stettle for less" - Tony Gaskins.
Ketika dia hamil, Nike menurunkan bayarannya 70% lebih rendah dari perjanjian kontrak dan mengatakan padanya "Know your place and just run" (Tahu tempatmu dan berlari saja).
Jadi dia keluar dari Nike dan memulai merek sepatu larinya sendiri SAYSH dengan slogan "I know my place" (Saya tahu tempatku).
Allyson kembali dari Olimpiade Tokyo 2020 dengan 11 medali, sebagai sprinter wanita yang paling banyak mendapat penghargaan.
"Know who you are. Know what you want. Know what you deserve. And don't stettle for less" - Tony Gaskins.
Sunday, October 02, 2022
Temukan Hobbymu?
Ada pepatah mengatakan "Buku adalah Jendela dunia". Kunci untuk membukanya adalah membaca. Ungkapan ini ingin menggambarkan bahwa membaca bermanfaat untuk membuka dan mempeluas wawasan dan pengetahuan.
Sayangnya tidak semua orang hobby atau punya kebiasaan membaca. Saya dulu pun begitu. Apalagi di Era Digital seperti sekarang mungkin orang akan lebih senang berselancar di sosial media daripada membaca.
Lalu bagaimana sampai punya hobby baca? di Zaman masa sekolah dulu, punya teksbook, tapi kalau ujian belajarnya hanya bergantung dari buku catatan.
Sampai suatu ketika, sakit dan absen ke sekolah, rasanya bosan banget, mau ngapain ya. Akhirnya ada teksbook, dibuka dan dibaca-baca, saya ingat banget bacanya buku Biologi tentang Ekosistem dan Rantai makanan.
Ketika membaca saya merasa, banyak sekali hal-hal detail yang sepertinya tidak dijelaskan oleh guru di sekolah. Besoknya masuk kelas, tau-taunya guru kasih ulangan mendadak. Ternyata jawabannya adalah apa yang saya baca sehari sebelumnya.
Sejak saat itu, saya lebih menggiatkan diri untuk membaca, jika ingin mencari apa yang saya ketahui.
Pelajaran yang dipetik, Umumnya orang akan melakukan sesuatu, Jika orang tersebut sadar manfaatnya. Jadi mau mempengaruhi untuk orang lain melakukan sesuatu, maka kita harus bisa menunjukan manfaatnya.
Bagaimana pengalaman kamu menemukan hobbymu?
Sayangnya tidak semua orang hobby atau punya kebiasaan membaca. Saya dulu pun begitu. Apalagi di Era Digital seperti sekarang mungkin orang akan lebih senang berselancar di sosial media daripada membaca.
Lalu bagaimana sampai punya hobby baca? di Zaman masa sekolah dulu, punya teksbook, tapi kalau ujian belajarnya hanya bergantung dari buku catatan.
Sampai suatu ketika, sakit dan absen ke sekolah, rasanya bosan banget, mau ngapain ya. Akhirnya ada teksbook, dibuka dan dibaca-baca, saya ingat banget bacanya buku Biologi tentang Ekosistem dan Rantai makanan.
Ketika membaca saya merasa, banyak sekali hal-hal detail yang sepertinya tidak dijelaskan oleh guru di sekolah. Besoknya masuk kelas, tau-taunya guru kasih ulangan mendadak. Ternyata jawabannya adalah apa yang saya baca sehari sebelumnya.
Sejak saat itu, saya lebih menggiatkan diri untuk membaca, jika ingin mencari apa yang saya ketahui.
Pelajaran yang dipetik, Umumnya orang akan melakukan sesuatu, Jika orang tersebut sadar manfaatnya. Jadi mau mempengaruhi untuk orang lain melakukan sesuatu, maka kita harus bisa menunjukan manfaatnya.
Bagaimana pengalaman kamu menemukan hobbymu?
Thursday, September 29, 2022
Failure or just Falling?
Hati-hati dengan istilah Kegagalan (failure). Kekeliruan pengunaan istilah Kegagalan ini seperti kata "Kanker".
Ada kanker paru yang memiliki level stadium Vs ada jenis kanker yang hanya memiliki setitik melanoma dengan kemungkinan 99% bisa disembuhkan.
Permasalahannya kedua kasus ini disebut dengan "Kanker", walaupun memiliki level kefatalan yang berbeda.
Begitu juga istilah Kegagalan, terkadang itu hanya bersifat kejatuhan yang bisa dengan cepat bangkit kembali, dan tidak berefek fatal. (Terkecuali Anda ingin berada di sana terus).
Kebanyakan kasus yang kita lalui adalah kejatuhan (falling), bukan kegagalan (failure).
Seperti nilai ujian yang jatuh, tidak lulus ujian masuk perguruan tinggi, tidak lolos interview pekerjaan, tidak berhasil menjual pada seorang nasabah.
Dan semua itu hanya bersifat kejatuhan sementara dan bisa diperbaiki.
Oleh karena itu hati-hati dengan pemakaian istilah karena itu mempengaruhi pola pikir (mindset).
Jadi kondisinya Falling atau Failure?
“Be like a dandelion. Whenever they fall apart, they start again. Have hope.”
Inspired by Simon Sinek - Author.
Ada kanker paru yang memiliki level stadium Vs ada jenis kanker yang hanya memiliki setitik melanoma dengan kemungkinan 99% bisa disembuhkan.
Permasalahannya kedua kasus ini disebut dengan "Kanker", walaupun memiliki level kefatalan yang berbeda.
Begitu juga istilah Kegagalan, terkadang itu hanya bersifat kejatuhan yang bisa dengan cepat bangkit kembali, dan tidak berefek fatal. (Terkecuali Anda ingin berada di sana terus).
Kebanyakan kasus yang kita lalui adalah kejatuhan (falling), bukan kegagalan (failure).
Seperti nilai ujian yang jatuh, tidak lulus ujian masuk perguruan tinggi, tidak lolos interview pekerjaan, tidak berhasil menjual pada seorang nasabah.
Dan semua itu hanya bersifat kejatuhan sementara dan bisa diperbaiki.
Oleh karena itu hati-hati dengan pemakaian istilah karena itu mempengaruhi pola pikir (mindset).
Jadi kondisinya Falling atau Failure?
“Be like a dandelion. Whenever they fall apart, they start again. Have hope.”
Inspired by Simon Sinek - Author.
Wednesday, September 28, 2022
What's it All About?
It's not about Winning or Losing - but it is about not Giving Up. If you have a dream, fight for it. There is a discipline for passion.
It's not about how many times you get rejected, fall down or beaten up. It's about how many times you stand up and brave to keep ongoing.
-------------------------
Ini bukan tentang menang atau kalah - tetapi ini adalah mengenai tidak menyerah. Jika kamu memiliki Impian, berjuanglah untuk mencapainya. Ada disiplin untuk suatu tekad.
Ini bukan tentang berapa kali kamu ditolak, jatuh atau dikalahkan. Ini adalah tentang berapa kali berdiri kembali dan dengan berani untuk melanjutkannya.
PS: "If you do what is easy your life will be hard. But if you do what is hard your life will be easy." - Les Brown.
It's not about how many times you get rejected, fall down or beaten up. It's about how many times you stand up and brave to keep ongoing.
-------------------------
Ini bukan tentang menang atau kalah - tetapi ini adalah mengenai tidak menyerah. Jika kamu memiliki Impian, berjuanglah untuk mencapainya. Ada disiplin untuk suatu tekad.
Ini bukan tentang berapa kali kamu ditolak, jatuh atau dikalahkan. Ini adalah tentang berapa kali berdiri kembali dan dengan berani untuk melanjutkannya.
PS: "If you do what is easy your life will be hard. But if you do what is hard your life will be easy." - Les Brown.
Monday, September 19, 2022
Tahukah Anda mengeluh dapat membahayakan kesehatan?
Berhentilah mengeluh. Pada kenyataannya tidak ada seorang pun senang mendengar keluhan.
Menurut penelitian dari Universitas Stanford, Mengeluh Setengah jam setiap hari secara fisik dapat merusak otak seseorang. Baik Anda yang mengeluh atau yang mendengar keluhan, paparan negatif tersebut mengikis Neuron pada Hippocampus - bagian otak yang digunakan untuk pemecahan masalah dan fungsi kognitif.
Seiring waktu, mengeluh menjadi kebiasaan. Jika Anda dikelilingi oleh pengeluh, kemungkinan besar Anda akan menjadi pengeluh.
Bukannya tidak boleh mengeluh, tetapi kebanyakan dari masyarakat kita mengeluh dengan tidak efektif. Contoh: Penelitian menemukan bahwa 95% konsumer yang memiliki masalah dengan suatu produk tidak membuat keluhan ditujukan pada perusahaan produsen, tetapi mereka akan menceritakannya pengalaman buruk itu pada 8 sampai 16 orang lainnya.
Hal tersebut tidak produktif karena keluhan tersebut tidak ditujukan pada orang yang dapat menyelesaikan masalah. Mengeluh juga akan membanjiri aliran darah dengan kortisol (hormon stress).
Jadi bagaimana mengeluh yang produktif?
1. Keluhan harus punya tujuan apa yang akan disampaikan.
2. Lakukan dengan diawali dan diakhiri dengan pernyataan positif.
3. Pertimbangkan siapa pendengarnya.
4. Gunakan sosial media dengan bijak.
5. Let it Go, dari pada merusak kesehatan mental Anda.
"Say something positive, and you'll see something positive" - Jim Thompson.
Menurut penelitian dari Universitas Stanford, Mengeluh Setengah jam setiap hari secara fisik dapat merusak otak seseorang. Baik Anda yang mengeluh atau yang mendengar keluhan, paparan negatif tersebut mengikis Neuron pada Hippocampus - bagian otak yang digunakan untuk pemecahan masalah dan fungsi kognitif.
Seiring waktu, mengeluh menjadi kebiasaan. Jika Anda dikelilingi oleh pengeluh, kemungkinan besar Anda akan menjadi pengeluh.
Bukannya tidak boleh mengeluh, tetapi kebanyakan dari masyarakat kita mengeluh dengan tidak efektif. Contoh: Penelitian menemukan bahwa 95% konsumer yang memiliki masalah dengan suatu produk tidak membuat keluhan ditujukan pada perusahaan produsen, tetapi mereka akan menceritakannya pengalaman buruk itu pada 8 sampai 16 orang lainnya.
Hal tersebut tidak produktif karena keluhan tersebut tidak ditujukan pada orang yang dapat menyelesaikan masalah. Mengeluh juga akan membanjiri aliran darah dengan kortisol (hormon stress).
Jadi bagaimana mengeluh yang produktif?
1. Keluhan harus punya tujuan apa yang akan disampaikan.
2. Lakukan dengan diawali dan diakhiri dengan pernyataan positif.
3. Pertimbangkan siapa pendengarnya.
4. Gunakan sosial media dengan bijak.
5. Let it Go, dari pada merusak kesehatan mental Anda.
"Say something positive, and you'll see something positive" - Jim Thompson.
Monday, September 12, 2022
Kamu akan merasakan pada apa yang kamu fokuskan.
Pernah ngga ketika kamu sedang duduk, tiba-tiba kamu melihat kakimu memar? Lalu mulai merasakan sakitnya.
Padahal sebelumnya kamu sedang sibuk mengerjakan sesuatu, seakan tidak merasakan sakitnya atau bahkan tidak ingat kapan kaki itu terpentok sebelumnya.
Begitulah cara kerja otak kita, baru akan merasakan jika kita berfokus pada hal tersebut.
Ketika ada hal yang tidak kita sukai atau ada yang menghalangi dalam kita mengerjakan sesuatu, terkadang kita cenderung untuk mengeluh.
Jika kita fokuskan pada halangan itu, maka kita akan mulai merasakan ketidakenakan tersebut, mulai merambah pada perasaan, lalu berhenti melanjutkan aktivitas.
Bukannya tidak boleh mengeluh, tapi harus dilihat dari kadar apa yang menghalangi kita.
Jika itu hanya hal trivia seperti pada saat kita sedang sibuk bekerja, namun hanya kaki terpentok, kita akan terus dengan kesibukan kita, dan akhirnya bisa menyelesaikan tugas kita.
Jika kita mengeluh maka kita akan kehilangan fokus, pekerjaan tidak selesai, dan yang rugi adalah kita sendiri.
Jadi apa yang menjadi fokus Anda? 😉
Padahal sebelumnya kamu sedang sibuk mengerjakan sesuatu, seakan tidak merasakan sakitnya atau bahkan tidak ingat kapan kaki itu terpentok sebelumnya.
Begitulah cara kerja otak kita, baru akan merasakan jika kita berfokus pada hal tersebut.
Ketika ada hal yang tidak kita sukai atau ada yang menghalangi dalam kita mengerjakan sesuatu, terkadang kita cenderung untuk mengeluh.
Jika kita fokuskan pada halangan itu, maka kita akan mulai merasakan ketidakenakan tersebut, mulai merambah pada perasaan, lalu berhenti melanjutkan aktivitas.
Bukannya tidak boleh mengeluh, tapi harus dilihat dari kadar apa yang menghalangi kita.
Jika itu hanya hal trivia seperti pada saat kita sedang sibuk bekerja, namun hanya kaki terpentok, kita akan terus dengan kesibukan kita, dan akhirnya bisa menyelesaikan tugas kita.
Jika kita mengeluh maka kita akan kehilangan fokus, pekerjaan tidak selesai, dan yang rugi adalah kita sendiri.
Jadi apa yang menjadi fokus Anda? 😉
Friday, September 02, 2022
Belajar Hal Baru, siapa takut?
Terkadang kita mengkaitkan kata belajar itu hanya pada keterampilan atau pengetahuan yang berhubungan dengan profesi.
Padahal belajar hal baru apapun, walaupun tidak berhubungan dengan kerjaan dapat memberikan kita banyak manfaat.
Hal tersebut dikarenakan pada saat kita belajar sesuatu yang baru, itu membuat pikiran dan tubuh tetap aktif. Ini membantu mendapatkan perspektif dan pengetahuan baru di sekitar kita.
Pengalaman yang baru, melatih otak kita untuk menangani tantangan dan menjaga jalur saraf kita tetap aktif. Jika semua faktor ini bergabung itu yang membuat kita tetap sehat.
Salah satu hal baru yang baru saya geluti tiga bulan terakhir ini adalah Zumba, cardio dalam bentuk Dance.
Sebenarnya saya mengikuti kelas ini sejak tahun lalu, hanya baru-baru ini saya benar mengikutinya dengan intensif. Setelah fasih, saya merasakan perspektif yang berbeda.
1. Gerakan zumba cepat, di awal-awal saya mengikuti kelas ini saya banyak melakukan kesalahan. Setelah diulangi terus, Akhirnya bisa. Making mistakes is normal - if you practice over and over again, you will perfect your skill.
2. Saya termasuk orang yang berkarakter kaku seperti Kanebo kering, namun dengan mengikuti zumba, otak relax, saya pun merasa lebih luwes.
3. Zumba membuka pintu kepada saya untuk komunitas yang baru, berteman yang baru, memberi Network yang baru.
4. Selain itu juga meningkatkan tingkat adaptasi saya terhadap gerakan, untuk menerima diri saya ketika salah, melatih kesabaran, sampai saya menyempurnakan keterampilan ini.
Setelah ini saya menjadi lebih percaya diri untuk menghadapi tantangan hal baru yang berikut untuk mencapai Target saya.
Jadi kapan terakhir Anda belajar hal baru?
"You can learn new things at any time in your life if you're willing to be a beginner. If you actually learn to like being a beginner, the whole world opens up to you". - Barbara Sher
Padahal belajar hal baru apapun, walaupun tidak berhubungan dengan kerjaan dapat memberikan kita banyak manfaat.
Hal tersebut dikarenakan pada saat kita belajar sesuatu yang baru, itu membuat pikiran dan tubuh tetap aktif. Ini membantu mendapatkan perspektif dan pengetahuan baru di sekitar kita.
Pengalaman yang baru, melatih otak kita untuk menangani tantangan dan menjaga jalur saraf kita tetap aktif. Jika semua faktor ini bergabung itu yang membuat kita tetap sehat.
Salah satu hal baru yang baru saya geluti tiga bulan terakhir ini adalah Zumba, cardio dalam bentuk Dance.
Sebenarnya saya mengikuti kelas ini sejak tahun lalu, hanya baru-baru ini saya benar mengikutinya dengan intensif. Setelah fasih, saya merasakan perspektif yang berbeda.
1. Gerakan zumba cepat, di awal-awal saya mengikuti kelas ini saya banyak melakukan kesalahan. Setelah diulangi terus, Akhirnya bisa. Making mistakes is normal - if you practice over and over again, you will perfect your skill.
2. Saya termasuk orang yang berkarakter kaku seperti Kanebo kering, namun dengan mengikuti zumba, otak relax, saya pun merasa lebih luwes.
3. Zumba membuka pintu kepada saya untuk komunitas yang baru, berteman yang baru, memberi Network yang baru.
4. Selain itu juga meningkatkan tingkat adaptasi saya terhadap gerakan, untuk menerima diri saya ketika salah, melatih kesabaran, sampai saya menyempurnakan keterampilan ini.
Setelah ini saya menjadi lebih percaya diri untuk menghadapi tantangan hal baru yang berikut untuk mencapai Target saya.
Jadi kapan terakhir Anda belajar hal baru?
"You can learn new things at any time in your life if you're willing to be a beginner. If you actually learn to like being a beginner, the whole world opens up to you". - Barbara Sher
Monday, August 29, 2022
The Boy who harnessed the Wind.
Ini film yang saya temukan dan tonton kemaren weekend di Netflix. Diangkat dari kisah nyata, dan sangat menginspirasi.
Cerita ini terjadi pada tahun 2001, di sebuah negara kecil di daratan Afrika bagian selatan yaitu Malawi. Yang ketika itu, negara tersebut dilanda Kelaparan yang hebat, akibat gagal panen setelah mengalami kebanjiran.
Adalah William, seorang anak laki-laki berumur 14 tahun, yang menyelamatkan Desanya dari bencana kelaparan.
Selama menonton saya sambil berpikir begitu banyak tantangan dan halangan, yang dialami oleh William, bahkan itu datang dari ayahnya sendiri. Namun dia tidak menyerah. Apa yang membuat William tidak menyerah?
Keterampilan, Pengetahuan dan yang paling penting adalah Keyakinan bahwa dia akan berhasil, membuat dia terus mencoba berpikir untuk mencari solusi.
Itu memberi pelajaran buat saya, Stop Mengeluh jika bertemu masalah - Mending fokuskan energinya untuk mencari solusi.
Selamat Menonton!
Cerita ini terjadi pada tahun 2001, di sebuah negara kecil di daratan Afrika bagian selatan yaitu Malawi. Yang ketika itu, negara tersebut dilanda Kelaparan yang hebat, akibat gagal panen setelah mengalami kebanjiran.
Adalah William, seorang anak laki-laki berumur 14 tahun, yang menyelamatkan Desanya dari bencana kelaparan.
Selama menonton saya sambil berpikir begitu banyak tantangan dan halangan, yang dialami oleh William, bahkan itu datang dari ayahnya sendiri. Namun dia tidak menyerah. Apa yang membuat William tidak menyerah?
Keterampilan, Pengetahuan dan yang paling penting adalah Keyakinan bahwa dia akan berhasil, membuat dia terus mencoba berpikir untuk mencari solusi.
Itu memberi pelajaran buat saya, Stop Mengeluh jika bertemu masalah - Mending fokuskan energinya untuk mencari solusi.
Selamat Menonton!
Tuesday, August 16, 2022
Wish you were better.
Baru-baru ini kita banyak mengalami gejolak harga-harga barang yang naik. Termasuk juga issue mengenai kenaikan Mie Instan, membuat orang-orang panik, terutama anak kost.
Memang hidup terasa semakin sulit, terkadang kita mengharapkan kapan ya hidup akan lebih mudah.
Dalam renungan, saya membuka kembali catatan coaching yang pernah saya ikuti di th 2020. Saya menemukan quote yang ditulis oleh Jim Rohn.
Jim Rohn adalah salah seorang mentor dari Anthony Robbins. Anthony Robbins mengikuti personal coaching dengan Jim Rohn di usia 17 th, hal itu yang merubah hidup Sang Motivator sejak saat itu.
Bunyi Quotenya "Never Wish Life were easier, Wish that you were better" - For life may be easier if you are better.
Di dalam bukunya Anthony menjelaskan bahwa Jim memberikan pandangan bahwa Bekerja keraslah untuk meningkatkan kemampuan diri lebih dari pada pekerjaan atau lainnya, karena dengan begitu, kamu akan bisa memberikan lebih banyak kepada orang lain.
Saya prediksi ke depan mungkin akan lebih banyak tantangan dan lebih rumit, saya pikir lebih baik kita pakai waktu kita untuk meningkatkan kemampuan pribadi lebih dari hal-hal yang lain, untuk menghadapi tantangan itu.
Dirgahayu Indonesia!
Memang hidup terasa semakin sulit, terkadang kita mengharapkan kapan ya hidup akan lebih mudah.
Dalam renungan, saya membuka kembali catatan coaching yang pernah saya ikuti di th 2020. Saya menemukan quote yang ditulis oleh Jim Rohn.
Jim Rohn adalah salah seorang mentor dari Anthony Robbins. Anthony Robbins mengikuti personal coaching dengan Jim Rohn di usia 17 th, hal itu yang merubah hidup Sang Motivator sejak saat itu.
Bunyi Quotenya "Never Wish Life were easier, Wish that you were better" - For life may be easier if you are better.
Di dalam bukunya Anthony menjelaskan bahwa Jim memberikan pandangan bahwa Bekerja keraslah untuk meningkatkan kemampuan diri lebih dari pada pekerjaan atau lainnya, karena dengan begitu, kamu akan bisa memberikan lebih banyak kepada orang lain.
Saya prediksi ke depan mungkin akan lebih banyak tantangan dan lebih rumit, saya pikir lebih baik kita pakai waktu kita untuk meningkatkan kemampuan pribadi lebih dari hal-hal yang lain, untuk menghadapi tantangan itu.
Dirgahayu Indonesia!
Tuesday, July 26, 2022
Mengatasi Distorsi Kognitif.
"Wuah nasib gua sial melulu nih".
"Ah karena saya Introvert ya, jadi tidak punya banyak teman?".
"Dia sebel sama gua kali ya, makanya dia tidak mengangkat telpon saya".
Ini adalah beberapa contoh Distorsi Kognitif: pola pikir yang berasumsi secara tidak akurat, umumnya ke arah negatif.
Singkatnya ini adalah kebiasaan berpikir yang keliru. Ketika seseorang mengalami Distorsi Kognitif, dia akan mengartikan secara prasangka negatif.
Umumnya kita semua pernah mengalami Distorsi Kognitif dari waktu ke waktu. Namun, jika terjadi terus menerus bisa meningkatkan kegelisahan, depresi mendalam, kesulitan dalam menjalin hubungan dan lainnya.
Mengapa bisa mengalami Distorsi Kognitif? Para ahli menduga bahwa ini adalah salah satu cara orang untuk mengatasi suatu kejadian yang tidak sesuai dengan keinginannya.
Semakin besar pengaruh dan berkepanjangan kejadian tersebut maka semakin banyak Distorsi Kognitif yang terbentuk dalam memorynya.
Lalu bagaimana mengatasinya? Salah satu caranya adalah membungkus ulang situasi dengan lebih rasional. Misal: Terjatuh - mengapa bisa terjatuh? Bukan Sial, tetapi karena jalan terburu-buru - Ok lain kali saya harus hati-hati.
Teman saya sedikit - bukan karena introvert, tetapi selalu diam. Ok, mulai saat ini saya akan mencoba tersenyum ramah dan menyapa orang.
Telepon tidak diangkat, bisa banyak sebabnya, mungkin dia sedang nyetir, sedang sibuk, tidak kedengeran bunyi dering. Baik, saya akan telepon lagi lain waktu.
Semoga dengan sedikit penjelasannya ini bisa membuka Mindset teman-teman untuk berpikir secara rasional dan tidak langsung berasumsi negatif dalam menghadapi suatu kejadian yang tidak menyenangkan.
Jangan Lupa Bahagia! 😉😉😉
"Ah karena saya Introvert ya, jadi tidak punya banyak teman?".
"Dia sebel sama gua kali ya, makanya dia tidak mengangkat telpon saya".
Ini adalah beberapa contoh Distorsi Kognitif: pola pikir yang berasumsi secara tidak akurat, umumnya ke arah negatif.
Singkatnya ini adalah kebiasaan berpikir yang keliru. Ketika seseorang mengalami Distorsi Kognitif, dia akan mengartikan secara prasangka negatif.
Umumnya kita semua pernah mengalami Distorsi Kognitif dari waktu ke waktu. Namun, jika terjadi terus menerus bisa meningkatkan kegelisahan, depresi mendalam, kesulitan dalam menjalin hubungan dan lainnya.
Mengapa bisa mengalami Distorsi Kognitif? Para ahli menduga bahwa ini adalah salah satu cara orang untuk mengatasi suatu kejadian yang tidak sesuai dengan keinginannya.
Semakin besar pengaruh dan berkepanjangan kejadian tersebut maka semakin banyak Distorsi Kognitif yang terbentuk dalam memorynya.
Lalu bagaimana mengatasinya? Salah satu caranya adalah membungkus ulang situasi dengan lebih rasional. Misal: Terjatuh - mengapa bisa terjatuh? Bukan Sial, tetapi karena jalan terburu-buru - Ok lain kali saya harus hati-hati.
Teman saya sedikit - bukan karena introvert, tetapi selalu diam. Ok, mulai saat ini saya akan mencoba tersenyum ramah dan menyapa orang.
Telepon tidak diangkat, bisa banyak sebabnya, mungkin dia sedang nyetir, sedang sibuk, tidak kedengeran bunyi dering. Baik, saya akan telepon lagi lain waktu.
Semoga dengan sedikit penjelasannya ini bisa membuka Mindset teman-teman untuk berpikir secara rasional dan tidak langsung berasumsi negatif dalam menghadapi suatu kejadian yang tidak menyenangkan.
Jangan Lupa Bahagia! 😉😉😉
Friday, July 22, 2022
Salah satu cara mengurangi Stress?
Ada seorang teman nanya, "Koq bisa sih lue nulis-nulis gitu?. Emang dari dulu lue hobby nulis?".
Sebenarnya kalau mau jujur menulis adalah hal yang paling saya takuti pada waktu sekolah dulu.
Terutama pada saat pelajaran Bahasa Indonesia, diberi tugas mengarang, bisa langsung keringet dingin.
Sebenarnya apakah menulis itu adalah hal yang sulit?
Kadang kala kita terlalu cepat memutuskan, "saya tidak suka itu", "ini bukan hobby saya", atau "ah itu bukan gua banget deh" - padahal kita belum mencobanya.
Jika ditelaah, menulis itu adalah salah satu output dari pemikiran atau isi hati kita. Secara logika jika ingin ada Output, tentu harus ada Input.
Jadi supaya punya tema atau topik yang hendak ditulis, tentu kita harus mengisi diri dengan pengetahuan umum - current issues, melalui pengalaman pribadi, baca buku, nonton berita, film, atau channel sosial media dan lain-lain.
Dan suatu ketika saya pernah disarankan untuk menulis di suatu sesi terapi yang saya jalani waktu itu.
Ternyata menulis adalah cara yang efektif buat saya untuk meringankan beban dalam pikiran hehe.. Lalu kebiasaan menulis juga bisa memberi hal positif kepada yang lain.
Tentu saja kita semua diciptakan dengan segala keunikan dan kelebihan yang berbeda, kenali dan pakai sumber itu untuk meningkatkan efektivitas diri Anda.
Saya percaya teman-teman juga punya banyak cara lain atau hobby untuk merenggangkan beban pikiran. Ya milikilah Hobby itu juga merupakan suatu cara untuk membuat hidup lebih bahagia. 😉
Sebenarnya kalau mau jujur menulis adalah hal yang paling saya takuti pada waktu sekolah dulu.
Terutama pada saat pelajaran Bahasa Indonesia, diberi tugas mengarang, bisa langsung keringet dingin.
Sebenarnya apakah menulis itu adalah hal yang sulit?
Kadang kala kita terlalu cepat memutuskan, "saya tidak suka itu", "ini bukan hobby saya", atau "ah itu bukan gua banget deh" - padahal kita belum mencobanya.
Jika ditelaah, menulis itu adalah salah satu output dari pemikiran atau isi hati kita. Secara logika jika ingin ada Output, tentu harus ada Input.
Jadi supaya punya tema atau topik yang hendak ditulis, tentu kita harus mengisi diri dengan pengetahuan umum - current issues, melalui pengalaman pribadi, baca buku, nonton berita, film, atau channel sosial media dan lain-lain.
Dan suatu ketika saya pernah disarankan untuk menulis di suatu sesi terapi yang saya jalani waktu itu.
Ternyata menulis adalah cara yang efektif buat saya untuk meringankan beban dalam pikiran hehe.. Lalu kebiasaan menulis juga bisa memberi hal positif kepada yang lain.
Tentu saja kita semua diciptakan dengan segala keunikan dan kelebihan yang berbeda, kenali dan pakai sumber itu untuk meningkatkan efektivitas diri Anda.
Saya percaya teman-teman juga punya banyak cara lain atau hobby untuk merenggangkan beban pikiran. Ya milikilah Hobby itu juga merupakan suatu cara untuk membuat hidup lebih bahagia. 😉
Tuesday, July 19, 2022
Renungan di Tengah Tahun.
Umumnya orang sering menetapkan resolusi atau target di awal tahun.
Namun, yang sering terjadi adalah hanya beberapa atau sebagian kecil dari target itu yang tercapai di akhir tahun.
Mungkin terkadang kita sendiri bingung mengapa ini terjadi? atau kita sudah memprediksi ini akan terjadi, karena keadaan yang begitu sulit.
Ternyata inilah jawaban yang ditemukan dalam potongan buku ini (Baca: Atomic Habit, James Clear). Bahwa itu semata karena kita punya Target tapi tidak punya Sistem untuk mencapainya.
Misal: Target ingin menurunkan berat badan 20 Kg di Tahun ini, tetapi tidak merancang sistem untuk mencapai itu.
Sistem itu seperti bagaimana cara atau jalan untuk mencapai Target tersebut.
Jika dilanjutkan lagi dari contoh target diatas, maka harus dibuat jadwal:
- makan dan tipe makanannnya
- olah raga, durasi dan frekuensi
- istirahat dan tidur serta durasinya
Selain itu harus ada "pengawas" yang membuat sistem itu pasti akan dijalankan.
Diprediksi walau tidak punya Target, namun punya sistem yang berjalan itu justru tetap bisa membuat orang sampai pada Tujuannya.
Namun, yang sering terjadi adalah hanya beberapa atau sebagian kecil dari target itu yang tercapai di akhir tahun.
Mungkin terkadang kita sendiri bingung mengapa ini terjadi? atau kita sudah memprediksi ini akan terjadi, karena keadaan yang begitu sulit.
Ternyata inilah jawaban yang ditemukan dalam potongan buku ini (Baca: Atomic Habit, James Clear). Bahwa itu semata karena kita punya Target tapi tidak punya Sistem untuk mencapainya.
Misal: Target ingin menurunkan berat badan 20 Kg di Tahun ini, tetapi tidak merancang sistem untuk mencapai itu.
Sistem itu seperti bagaimana cara atau jalan untuk mencapai Target tersebut.
Jika dilanjutkan lagi dari contoh target diatas, maka harus dibuat jadwal:
- makan dan tipe makanannnya
- olah raga, durasi dan frekuensi
- istirahat dan tidur serta durasinya
Selain itu harus ada "pengawas" yang membuat sistem itu pasti akan dijalankan.
Diprediksi walau tidak punya Target, namun punya sistem yang berjalan itu justru tetap bisa membuat orang sampai pada Tujuannya.
Friday, July 08, 2022
Kekuatan Kebiasaan.
Ini adalah matematika tentang kebiasaan (habit).
Suatu kebiasaan adalah bunga majemuk (compound interest) dalam hal perbaikan diri.
Sama halnya dengan Uang yang berkembang berlipat-lipat karena bunga majemuk, pengaruh kebiasaan menjadi berlipat-lipat sewaktu kita mengulang kebiasaan itu.
Perubahan yang dihasilkan pada suatu hari tertentu mungkin terkesan kecil, contoh olah raga 30 menit sehari, tidak langsung membuat timbangan jadi turun 10kg.
Hal yang sama juga terjadi pada kebiasaan buruk, misal makan junk food sehari tidak akan membuat timbangan langsung naik.
Sehingga terkadang membuat kita tidak peduli dengan kebiasaan kecil itu.
Tapi dampak yang terjadi setelah berbulan-bulan dan bertahun-tahun kemudian bisa dahsyat.
Ketika kita melihat ke belakang dua, lima atau barangkali 10 tahun kemudian, nilai kebiasaan yang baik dan kerugian akibat kebiasaan buruk menjadi Luar Biasa.
Source: Atomic Habits by James Clear.
Suatu kebiasaan adalah bunga majemuk (compound interest) dalam hal perbaikan diri.
Sama halnya dengan Uang yang berkembang berlipat-lipat karena bunga majemuk, pengaruh kebiasaan menjadi berlipat-lipat sewaktu kita mengulang kebiasaan itu.
Perubahan yang dihasilkan pada suatu hari tertentu mungkin terkesan kecil, contoh olah raga 30 menit sehari, tidak langsung membuat timbangan jadi turun 10kg.
Hal yang sama juga terjadi pada kebiasaan buruk, misal makan junk food sehari tidak akan membuat timbangan langsung naik.
Sehingga terkadang membuat kita tidak peduli dengan kebiasaan kecil itu.
Tapi dampak yang terjadi setelah berbulan-bulan dan bertahun-tahun kemudian bisa dahsyat.
Ketika kita melihat ke belakang dua, lima atau barangkali 10 tahun kemudian, nilai kebiasaan yang baik dan kerugian akibat kebiasaan buruk menjadi Luar Biasa.
Source: Atomic Habits by James Clear.
Tuesday, July 05, 2022
Kesempatan kedua.
Hari itu adalah hari ulang tahun saya (sepuluh tahun yang lalu). Saya sengaja mengambil satu hari cuti untuk melakukan medical check up.
Saya menjalani beberapa pemeriksaan dan yang terakhir adalah pemeriksaan Radiologi. Dokter mengatakan ada indikasi abnormal di bagian uterus, lalu menyarankan untuk menemui Dokter Internis.
Dokter Internis mengatakan hal yang sama, lalu menyarankan menemui Dokter Obsgyn. Setelah melakukan pemeriksaan Dokter Obsgyn juga tidak memastikan, lalu menyarankan untuk dilakukan test CA Marker.
Hasilnya baru bisa diketahui keesokan harinya. Hari itu selesai dan pulang ke rumah jam 15.00.
Sepanjang sisa hari itu saya hanya diam dan tidak bercerita pada siapapun.
Banyak hal yang berkecamuk di dalam pikiran saya, seperti:
"Bagaimana jika hasil pemeriksaan menyatakan penyakit mematikan itu?"
"Bagaimana jika waktu saya hanya tinggal 3 bulan?"
"Apa yang sudah pernah saya kerjakan dan kontribusikan kepada keluarga ataupun lainnya?"
Jawaban yang terus berputar dalam pikiran saya adalah hanya kerja, hampir 2/3 waktu sehari dihabiskan di kantor. Bahkan terkadang jika kondisi mendesak, di rumah pun masih bekerja.
Sebagian besar permasalahan yang diselesaikan, hanya berhubungan untuk diri sendiri. Semalaman saya tidak bisa tidur.
Besok paginya saya mengirimkan SMS kepada Dokter Obsgyn, dan hasilnya adalah negatif. Indikasi yang dikatakan ternyata bukan sesuatu yang serius.
Rasanya lega, namun pertanyaan yang saya pikirkan semalaman terus berputar dalam pikiran saya.
Sejak saat itu juga, saya memutuskan untuk merubah arah tujuan hidup dan karir saya.
Jika Anda diberikan kesempatan kedua, apa yang akan Anda ubah?
Saya menjalani beberapa pemeriksaan dan yang terakhir adalah pemeriksaan Radiologi. Dokter mengatakan ada indikasi abnormal di bagian uterus, lalu menyarankan untuk menemui Dokter Internis.
Dokter Internis mengatakan hal yang sama, lalu menyarankan menemui Dokter Obsgyn. Setelah melakukan pemeriksaan Dokter Obsgyn juga tidak memastikan, lalu menyarankan untuk dilakukan test CA Marker.
Hasilnya baru bisa diketahui keesokan harinya. Hari itu selesai dan pulang ke rumah jam 15.00.
Sepanjang sisa hari itu saya hanya diam dan tidak bercerita pada siapapun.
Banyak hal yang berkecamuk di dalam pikiran saya, seperti:
"Bagaimana jika hasil pemeriksaan menyatakan penyakit mematikan itu?"
"Bagaimana jika waktu saya hanya tinggal 3 bulan?"
"Apa yang sudah pernah saya kerjakan dan kontribusikan kepada keluarga ataupun lainnya?"
Jawaban yang terus berputar dalam pikiran saya adalah hanya kerja, hampir 2/3 waktu sehari dihabiskan di kantor. Bahkan terkadang jika kondisi mendesak, di rumah pun masih bekerja.
Sebagian besar permasalahan yang diselesaikan, hanya berhubungan untuk diri sendiri. Semalaman saya tidak bisa tidur.
Besok paginya saya mengirimkan SMS kepada Dokter Obsgyn, dan hasilnya adalah negatif. Indikasi yang dikatakan ternyata bukan sesuatu yang serius.
Rasanya lega, namun pertanyaan yang saya pikirkan semalaman terus berputar dalam pikiran saya.
Sejak saat itu juga, saya memutuskan untuk merubah arah tujuan hidup dan karir saya.
Jika Anda diberikan kesempatan kedua, apa yang akan Anda ubah?
Tuesday, June 28, 2022
Masalah Perspektif.
Beberapa waktu yang lalu saya membaca sebuah refleksi yang dimulai dengan sebuah pertanyaan: Kapan seekor burung bisa lebih besar dari gunung?
Kata pertama yang muncul di benak saya adalah "mustahil", jenis burung apa pun tidak akan pernah lebih besar dari pada sebuah gunung.
Kemudian saya meneruskan membaca artikel tersebut dan jawabannya adalah : Ketika burung lebih dekat kepada orang yang memandangnya, daripada gunung.
Hmm, jawabannya benar sekali. Saya tidak pernah memikirkan hal ini sebelumnya. Itu juga cara kita melihat masalah kita.
Terkadang kita merasa masalah kita lebih besar dari apapun bahkan lebih besar dari Sang Pencipta. Karena kita lebih dekat dengan masalah daripada Sang Pencipta.
Pada saat-saat seperti itu, Sang Pencipta tampak sejauh gunung yang jauh, dan kita menganggap Dia kecil dan tidak terjangkau.
Sesungguhnya Dia selalu ada dan memberi kita kekuatan untuk menghadapi pergumulan kita, sebagaimana Dia berjanji untuk "memberi kekuatan kepada orang yang lelah, dan orang muda tersandung dan jatuh" (Yesaya 40:29).
Sama seperti seekor burung tidak akan pernah lebih besar dari pada gunung, tidak ada masalah yang lebih besar dari Tuhan. Inti permasalahannya adalah mengubah perspektif kita.
Kata pertama yang muncul di benak saya adalah "mustahil", jenis burung apa pun tidak akan pernah lebih besar dari pada sebuah gunung.
Kemudian saya meneruskan membaca artikel tersebut dan jawabannya adalah : Ketika burung lebih dekat kepada orang yang memandangnya, daripada gunung.
Hmm, jawabannya benar sekali. Saya tidak pernah memikirkan hal ini sebelumnya. Itu juga cara kita melihat masalah kita.
Terkadang kita merasa masalah kita lebih besar dari apapun bahkan lebih besar dari Sang Pencipta. Karena kita lebih dekat dengan masalah daripada Sang Pencipta.
Pada saat-saat seperti itu, Sang Pencipta tampak sejauh gunung yang jauh, dan kita menganggap Dia kecil dan tidak terjangkau.
Sesungguhnya Dia selalu ada dan memberi kita kekuatan untuk menghadapi pergumulan kita, sebagaimana Dia berjanji untuk "memberi kekuatan kepada orang yang lelah, dan orang muda tersandung dan jatuh" (Yesaya 40:29).
Sama seperti seekor burung tidak akan pernah lebih besar dari pada gunung, tidak ada masalah yang lebih besar dari Tuhan. Inti permasalahannya adalah mengubah perspektif kita.
Thursday, June 23, 2022
Tidak berubah, sungguh?
Dua bulan yang lalu pada saat pulang kampung sempat ketemu teman-teman semasa sekolah dulu.
Ada teman yang berkomentar "kamu masih sama seperti dulu, tidak berubah." Yang dimaksud adalah penampilannya yang tidak berubah.
Kita tahu satu-satunya hal yang tidak berubah di dunia ini adalah perubahan itu sendiri.
Tidak mungkin tidak berubah, dengan bertambah usia seseorang, performa sistem metabolisme pasti akan menurun.
Untuk tetap menjaga keseimbangan berat tubuh, pasti harus diimbangi dengan usaha dari luar, seperti mengatur pola makan dan olahraga.
Terkadang kita hanya menilai sesuatu itu hanya dari penampakan luar saja, atau lihat kesuksesan orang saja, atau lihat hasil akhirnya saja.
Padahal kita tidak tahu, seberapa besar pengorbanannya untuk mencapai tujuan tersebut, seberapa keras kerjanya untuk mencapai kesuksesan tersebut, seberapa banyak waktu yang sudah dihabiskan untuk mendapatkan hasil tersebut.
"I have no magical formula. The only way I know to win is through Hard Work"- Don Shula.
Hal ini tentu berlaku untuk hampir semua aspek dalam kehidupan, mau berhasil ya harus ada usaha.. Setuju?
PS: body shape dan kulit masih bisa dipoles, tapi mata plus tidak ada obatnya hahha..
Ada teman yang berkomentar "kamu masih sama seperti dulu, tidak berubah." Yang dimaksud adalah penampilannya yang tidak berubah.
Kita tahu satu-satunya hal yang tidak berubah di dunia ini adalah perubahan itu sendiri.
Tidak mungkin tidak berubah, dengan bertambah usia seseorang, performa sistem metabolisme pasti akan menurun.
Untuk tetap menjaga keseimbangan berat tubuh, pasti harus diimbangi dengan usaha dari luar, seperti mengatur pola makan dan olahraga.
Terkadang kita hanya menilai sesuatu itu hanya dari penampakan luar saja, atau lihat kesuksesan orang saja, atau lihat hasil akhirnya saja.
Padahal kita tidak tahu, seberapa besar pengorbanannya untuk mencapai tujuan tersebut, seberapa keras kerjanya untuk mencapai kesuksesan tersebut, seberapa banyak waktu yang sudah dihabiskan untuk mendapatkan hasil tersebut.
"I have no magical formula. The only way I know to win is through Hard Work"- Don Shula.
Hal ini tentu berlaku untuk hampir semua aspek dalam kehidupan, mau berhasil ya harus ada usaha.. Setuju?
PS: body shape dan kulit masih bisa dipoles, tapi mata plus tidak ada obatnya hahha..
Sunday, June 19, 2022
Perubahan ke arah mana?
Masih teringat jelas 25 tahun yang lalu, ketika sudah akan lulus SMA - masih belum menentukan akan kuliah di mana, dan jurusan apa?
Alih-alih menganalisa, hanya berpikir mengikuti jejak Koko saya berkuliah di Bina Nusantara, yang disingkat BINUS.
Alasan pertama adalah kuliah di BINUS relatif murah dibanding dengan Universitas Swasta lain. Walau sering juga merasa inferior kuliah di BINUS, bukan sekolah unggulan di zaman itu.
Fast foward, beberapa waktu lalu saya membaca informasi bahwa BINUS sekarang adalah Universitas Swasta no. 1 di Indonesia, kuliah di BINUS juga tidak murah sekarang.
Sekarang BINUS juga memiliki banyak kampus di berbagai kota di Indonesia, Bandung, Bekasi, Malang, Semarang, Tangerang selain ada beberapa kampus di Jakarta.
Waktu akan terus berjalan, dan Perubahan akan terus berlangsung. Jika saat ini kita berada di bawah, tidak berarti akan selamanya di sana, kalau kita mau bergerak untuk melakukan usaha dan perubahan ke arah yg lebih baik.
Sebaliknya hal yang sama juga berlaku untuk yang sedang di atas, jika tidak melakukan apapun untuk mempertahankan atau bergerak maju.
"Success is not Forever, and Failure is never Final" - Don Shula.
@Binus Semarang
Alih-alih menganalisa, hanya berpikir mengikuti jejak Koko saya berkuliah di Bina Nusantara, yang disingkat BINUS.
Alasan pertama adalah kuliah di BINUS relatif murah dibanding dengan Universitas Swasta lain. Walau sering juga merasa inferior kuliah di BINUS, bukan sekolah unggulan di zaman itu.
Fast foward, beberapa waktu lalu saya membaca informasi bahwa BINUS sekarang adalah Universitas Swasta no. 1 di Indonesia, kuliah di BINUS juga tidak murah sekarang.
Sekarang BINUS juga memiliki banyak kampus di berbagai kota di Indonesia, Bandung, Bekasi, Malang, Semarang, Tangerang selain ada beberapa kampus di Jakarta.
Waktu akan terus berjalan, dan Perubahan akan terus berlangsung. Jika saat ini kita berada di bawah, tidak berarti akan selamanya di sana, kalau kita mau bergerak untuk melakukan usaha dan perubahan ke arah yg lebih baik.
Sebaliknya hal yang sama juga berlaku untuk yang sedang di atas, jika tidak melakukan apapun untuk mempertahankan atau bergerak maju.
"Success is not Forever, and Failure is never Final" - Don Shula.
Sunday, June 12, 2022
"Don't Think. Just Do."
"Jangan pikir, Lakukan saja" Itu yang dikatakan Maverick kepada anak angkatnya Rooster pada saat mereka menjalankan misi penyerangan khusus, dalam film Top Gun (2022).
Terkadang kita ragu untuk bisa melakukan sesuatu yang sebenarnya sudah terlatih untuk itu - seperti tokoh Rooster.
Namun karena kelihatannya sulit, tidak berpengalaman, kita tidak percaya diri untuk melakukannya.
Yang pada akhirnya membawa kita tidak melakukan apa-apa. Dikarenakan tidak melakukan apa-apa, tentu kita juga tidak akan menghasilkan apa-apa.
Lebih baik kita lakukan, walaupun gagal, kita mendapatkan pengalaman, dan masukan - sehingga kita bisa memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik di masa yang akan datang.
"Feel The Fear and Do It Anyway". - Susan Jeffers, Phd.
Terkadang kita ragu untuk bisa melakukan sesuatu yang sebenarnya sudah terlatih untuk itu - seperti tokoh Rooster.
Namun karena kelihatannya sulit, tidak berpengalaman, kita tidak percaya diri untuk melakukannya.
Yang pada akhirnya membawa kita tidak melakukan apa-apa. Dikarenakan tidak melakukan apa-apa, tentu kita juga tidak akan menghasilkan apa-apa.
Lebih baik kita lakukan, walaupun gagal, kita mendapatkan pengalaman, dan masukan - sehingga kita bisa memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik di masa yang akan datang.
"Feel The Fear and Do It Anyway". - Susan Jeffers, Phd.
Friday, June 10, 2022
Intermezzo menjelang akhir pekan: Tahukah Anda?
Sudah hampir seminggu Senzhou-14 diluncurkan untuk Proyek stasiun ruang angkasa "Tian gong" (yang artinya: Istana Langit).
Sejak tahun 1999 Senzhou-1 diluncurkan, Negara Tirai bambu ini menamakan awak kapal ruang angkasa ini dengan nama "Taikonaut".
Lalu apa perbedaan "Astronaut", "Cosmonaut", dan "Taikonaut"? bingung?
Itu semua adalah istilah untuk awak kapal ruang angkasa, hanya beda negara, beda penyebutannya.
Astronaut sebutan oleh Bangsa Amerika, asal kata "Astronomy" - Ilmu perbintangan dan "Nautes" - Pelayar.
Cosmonaut sebutan oleh Bangsa Rusia, asal kata "Cosmos" - Alam semesta dan Nautes.
Taikonot sebutan oleh Bangsa Cina, asal kata "Tai kong" - Angkasa Luar dan Nautes.
Ini adalah tiga negara di dunia yang pernah menaklukan penjelajahan Ruang Angkasa Luar, dan yang terakhir masih aktif dengan proyek besar membangun stasiun ruang angkasa "Tian gong" - yang diproyeksikan akan selesai di tahun 2023.
Mengapa Cina sangat berambisi untuk membangun Stasiun Ruang Angkasa ini. Hal ini disebabkan karena persekutuan negara-negara barat tidak mengizinkan Cina untuk ikut dalam Aliansi Penjelajahan Ruang Angkasa.
Peristiwa yang mirip juga pernah terjadi ketika Presiden Amerika Donald Trump, memblokir Huawei - Perusahaan tersebut malah berhasil meluncurkan teknologi 5G untuk pertama kali.
Suatu semangat yang perlu dicontoh - Semakin dibully semakin menjadi. Bagaimana dengan kita?
Sejak tahun 1999 Senzhou-1 diluncurkan, Negara Tirai bambu ini menamakan awak kapal ruang angkasa ini dengan nama "Taikonaut".
Lalu apa perbedaan "Astronaut", "Cosmonaut", dan "Taikonaut"? bingung?
Itu semua adalah istilah untuk awak kapal ruang angkasa, hanya beda negara, beda penyebutannya.
Astronaut sebutan oleh Bangsa Amerika, asal kata "Astronomy" - Ilmu perbintangan dan "Nautes" - Pelayar.
Cosmonaut sebutan oleh Bangsa Rusia, asal kata "Cosmos" - Alam semesta dan Nautes.
Taikonot sebutan oleh Bangsa Cina, asal kata "Tai kong" - Angkasa Luar dan Nautes.
Ini adalah tiga negara di dunia yang pernah menaklukan penjelajahan Ruang Angkasa Luar, dan yang terakhir masih aktif dengan proyek besar membangun stasiun ruang angkasa "Tian gong" - yang diproyeksikan akan selesai di tahun 2023.
Mengapa Cina sangat berambisi untuk membangun Stasiun Ruang Angkasa ini. Hal ini disebabkan karena persekutuan negara-negara barat tidak mengizinkan Cina untuk ikut dalam Aliansi Penjelajahan Ruang Angkasa.
Peristiwa yang mirip juga pernah terjadi ketika Presiden Amerika Donald Trump, memblokir Huawei - Perusahaan tersebut malah berhasil meluncurkan teknologi 5G untuk pertama kali.
Suatu semangat yang perlu dicontoh - Semakin dibully semakin menjadi. Bagaimana dengan kita?
Wednesday, June 08, 2022
Ketahanan dan Kekuatan Berpengharapan.
Dalam suatu seri eksperimen yang di lakukan oleh Dr Curt Richter pada tahun 1950-an.
Walau eksperimen ini kontroversial, karena dianggap melakukan kekejian terhadap hewan, namun eksperimen ini memberikan temuan yang luar biasa.
Yaitu pelajaran yang berharga tentang harapan.
Beberapa tikus liar ditempatkan dalam toples berisi air dan dibiarkan berenang sampai tikus itu menyerah.
Peneliti mencatat waktu rata-rata tikus tenggelam dan mati dalam waktu 15-20 menit.
Dalam eksperimen selanjutnya, tikus-tikus dimasukan ke dalam toples berisi air dan dibiarkan berenang.
Namun kali ini, tepat sebelum waktu rata-rata mereka menyerah dan kelelahan, peneliti mengangkat dan mengeringkan tikus tersebut dan membiarkannya beristirahat beberapa saat.
Kemudian tikus tersebut dimasukan kembali ke dalam toples untuk putaran kedua.
Coba tebak berapa lama kali ini tikus bertahan berenang dalam toples tersebut?
15 menit seperti sebelumnya? 30 menit? 1 jam? 5 jam?
Yang mengejutkan tikus-tikus tersebut rata-rata mampu bertahan berenang 40 hingga 60 jam.
Mengapa di putaran kedua ini, tikus tersebut mampu bertahan lebih lama.
Perbedaan mendasarnya ialah, bahwa tikus pertama lebih cepat menyerah karena sadar tidak ada jalan keluar, sementara tikus kedua diselamatkan sebelum mereka menyerah.
Hal ini membuat tikus tersebut berenang hingga batas kemampuan terakhirnya, karena adanya sebuah harapan. Tikus percaya mereka pada akhirnya akan diselamatkan. Memaksa tubuh mereka melewati batas yang sebelumnya dianggap sebagai hal yang mustahil.
Para peneliti sampai pada kesimpulan bahwa kematian lebih bersifat psikis daripada fisik. Mereka menyerah secara mental walau fisik masih memungkinkan.
Mental adalah pondasi dasar setiap manusia dalam mencapai tujuan.
Harapan dan keyakinan adalah bahan bakar seseorang untuk terus optimis dan terus berusaha.
Jadi apakah Anda masih memiliki Harapan dan Keyakinan? Di mana Anda meletakkan harapan dan keyakinan Anda?
Walau eksperimen ini kontroversial, karena dianggap melakukan kekejian terhadap hewan, namun eksperimen ini memberikan temuan yang luar biasa.
Yaitu pelajaran yang berharga tentang harapan.
Beberapa tikus liar ditempatkan dalam toples berisi air dan dibiarkan berenang sampai tikus itu menyerah.
Peneliti mencatat waktu rata-rata tikus tenggelam dan mati dalam waktu 15-20 menit.
Dalam eksperimen selanjutnya, tikus-tikus dimasukan ke dalam toples berisi air dan dibiarkan berenang.
Namun kali ini, tepat sebelum waktu rata-rata mereka menyerah dan kelelahan, peneliti mengangkat dan mengeringkan tikus tersebut dan membiarkannya beristirahat beberapa saat.
Kemudian tikus tersebut dimasukan kembali ke dalam toples untuk putaran kedua.
Coba tebak berapa lama kali ini tikus bertahan berenang dalam toples tersebut?
15 menit seperti sebelumnya? 30 menit? 1 jam? 5 jam?
Yang mengejutkan tikus-tikus tersebut rata-rata mampu bertahan berenang 40 hingga 60 jam.
Mengapa di putaran kedua ini, tikus tersebut mampu bertahan lebih lama.
Perbedaan mendasarnya ialah, bahwa tikus pertama lebih cepat menyerah karena sadar tidak ada jalan keluar, sementara tikus kedua diselamatkan sebelum mereka menyerah.
Hal ini membuat tikus tersebut berenang hingga batas kemampuan terakhirnya, karena adanya sebuah harapan. Tikus percaya mereka pada akhirnya akan diselamatkan. Memaksa tubuh mereka melewati batas yang sebelumnya dianggap sebagai hal yang mustahil.
Para peneliti sampai pada kesimpulan bahwa kematian lebih bersifat psikis daripada fisik. Mereka menyerah secara mental walau fisik masih memungkinkan.
Mental adalah pondasi dasar setiap manusia dalam mencapai tujuan.
Harapan dan keyakinan adalah bahan bakar seseorang untuk terus optimis dan terus berusaha.
Jadi apakah Anda masih memiliki Harapan dan Keyakinan? Di mana Anda meletakkan harapan dan keyakinan Anda?
Saturday, June 04, 2022
Wow Memalukan?
Setiap menjelang 17 Agustus, sekolah kami menyeleksi personel untuk Paskibra, selain itu juga Paduan Suara untuk Upacara di tingkat Kabupaten.
Ketika itu saya kelas 1 SMP, dengan postur kurus dan tidak tinggi sudah pasti saya bukan kandidat untuk Paskibra.
Jadi murid-murid selain yang terpilih Paskibra, ikut seleksi untuk Paduan Suara. Tiba lah giliran saya untuk ditest.
Saya menyanyikan sepenggal Lagu Nasional, yang berjudul "Dari Sabang sampai Merauke".
Setelah selesai, beberapa waktu kemudian Guru yang bersangkutan mengumumkan siapa yang terpilih ikut dalam Paduan Suara tersebut, yang akan bergabung dengan Sekolah lain.
Dan ternyata semua teman dekat saya terpilih, kecuali saya. Ini bukan nyanyi Solo, tapi Paduan suara loh. Itu juga berarti saya tidak akan ikut upacara di kantor Bupati.
Ada rasa sedih, koq saya tidak terpilih, seburuk itu kah? Saya diam untuk beberapa hari, tidak cerita apapun di rumah.
Saya tahu saya punya kelemahan, namun dalam benak, saya selalu ingin mendapatkan Pengakuan. Dengan postur yang kecil, olah raga juga bukan keahlian saya.
Dalam bidang akademis, saya juga bukan seorang Jenius, tapi jika saya memberi waktu dan usaha belajar, saya yakin saya bisa. Itu lah awal saya belajar untuk 'Move forward' - fokus pada hal yang bisa saya lakukan, dari pada terus meratap pada kelemahan.
"Focus on your strengths, Not your weaknesses.
Focus on your character, Not your reputation.
Focus on your blessings, Not your misfortunes."
- Roy T. Bennet, The Light in the Heart.
Ketika itu saya kelas 1 SMP, dengan postur kurus dan tidak tinggi sudah pasti saya bukan kandidat untuk Paskibra.
Jadi murid-murid selain yang terpilih Paskibra, ikut seleksi untuk Paduan Suara. Tiba lah giliran saya untuk ditest.
Saya menyanyikan sepenggal Lagu Nasional, yang berjudul "Dari Sabang sampai Merauke".
Setelah selesai, beberapa waktu kemudian Guru yang bersangkutan mengumumkan siapa yang terpilih ikut dalam Paduan Suara tersebut, yang akan bergabung dengan Sekolah lain.
Dan ternyata semua teman dekat saya terpilih, kecuali saya. Ini bukan nyanyi Solo, tapi Paduan suara loh. Itu juga berarti saya tidak akan ikut upacara di kantor Bupati.
Ada rasa sedih, koq saya tidak terpilih, seburuk itu kah? Saya diam untuk beberapa hari, tidak cerita apapun di rumah.
Saya tahu saya punya kelemahan, namun dalam benak, saya selalu ingin mendapatkan Pengakuan. Dengan postur yang kecil, olah raga juga bukan keahlian saya.
Dalam bidang akademis, saya juga bukan seorang Jenius, tapi jika saya memberi waktu dan usaha belajar, saya yakin saya bisa. Itu lah awal saya belajar untuk 'Move forward' - fokus pada hal yang bisa saya lakukan, dari pada terus meratap pada kelemahan.
"Focus on your strengths, Not your weaknesses.
Focus on your character, Not your reputation.
Focus on your blessings, Not your misfortunes."
- Roy T. Bennet, The Light in the Heart.
Wednesday, May 25, 2022
Way to be Happy?
Memiliki sifat "Perfeksionis" dulu sering kali membuat saya cenderung sulit untuk memutuskan beberapa hal dalam kehidupan.
Sebagian itu juga karena takut membuat kesalahan. Padahal membuat kesalahan itu biasa, merupakan bagian dari suatu pembelajaran.
Untuk mengatasinya, saya diajarkan Cognitive Behavioural Theraphy (CBT) dalam sebuah konseling.
Metode ini mengajarkan pemikiran logika dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan membuang keyakinan palsu yang mengarah pada emosi destruktif.
Emosi destruktif ini dalam jangka waktu yang lama, jika tidak terurai bisa memberikan kontribusi pada gangguan kecemasan dan depresi.
Contohnya: Seseorang memutuskan untuk pindah kerja, lamar kerja, dan akhirnya mendapatkan kerjaan baru.
Sebelum pekerjaan baru itu dimulai, timbul pemikiran seperti:
- Bagaimana jika tidak bisa mengerjakan tugas di tempat yang baru?
- Bagaimana jika atasan kurang bersahabat?
- Bagaimana jika tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan baru?
Daftar pertanyaan tersebut bisa terus bertambah, sehingga bisa membuat orang tersebut cemas.
Untuk mengatasinya, menggantikan pertanyaan dengan solusi:
- Jika tidak bisa mengerjakan tugas, maka masih ada waktu tiga bulan masa percobaan untuk belajar.
- Atasan yang kurang bersahabat mungkin karena tugas tidak diselesaikan sesuai standar. Kalau bekerja sesuai standar, Atasan pasti senang.
- Beradaptasi, memiliki waktu tiga bulan untuk mengenal kolega-kolega, membangun relasi melalui makan siang bersama.
Konon Aspek Fundamental tertentu dari CBT teridentifikasi berasal dari Tradisi Filosofi Kuno, khususnya Stoisisme.
Terdapat satu buku Berbahasa Indonesia yang menjelaskan Stoisisme dengan gamblang dan ringan berjudul "Filosofi Teras" - karya Henry Manampiring, penerbit Gramedia.
Buku ini sangat direkomendasikan, jika teman-teman ingin belajar mengendalikan Emosi destruktif - sehingga hidup lebih BAHAGIA.
Sebagian itu juga karena takut membuat kesalahan. Padahal membuat kesalahan itu biasa, merupakan bagian dari suatu pembelajaran.
Untuk mengatasinya, saya diajarkan Cognitive Behavioural Theraphy (CBT) dalam sebuah konseling.
Metode ini mengajarkan pemikiran logika dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan membuang keyakinan palsu yang mengarah pada emosi destruktif.
Emosi destruktif ini dalam jangka waktu yang lama, jika tidak terurai bisa memberikan kontribusi pada gangguan kecemasan dan depresi.
Contohnya: Seseorang memutuskan untuk pindah kerja, lamar kerja, dan akhirnya mendapatkan kerjaan baru.
Sebelum pekerjaan baru itu dimulai, timbul pemikiran seperti:
- Bagaimana jika tidak bisa mengerjakan tugas di tempat yang baru?
- Bagaimana jika atasan kurang bersahabat?
- Bagaimana jika tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan baru?
Daftar pertanyaan tersebut bisa terus bertambah, sehingga bisa membuat orang tersebut cemas.
Untuk mengatasinya, menggantikan pertanyaan dengan solusi:
- Jika tidak bisa mengerjakan tugas, maka masih ada waktu tiga bulan masa percobaan untuk belajar.
- Atasan yang kurang bersahabat mungkin karena tugas tidak diselesaikan sesuai standar. Kalau bekerja sesuai standar, Atasan pasti senang.
- Beradaptasi, memiliki waktu tiga bulan untuk mengenal kolega-kolega, membangun relasi melalui makan siang bersama.
Konon Aspek Fundamental tertentu dari CBT teridentifikasi berasal dari Tradisi Filosofi Kuno, khususnya Stoisisme.
Terdapat satu buku Berbahasa Indonesia yang menjelaskan Stoisisme dengan gamblang dan ringan berjudul "Filosofi Teras" - karya Henry Manampiring, penerbit Gramedia.
Buku ini sangat direkomendasikan, jika teman-teman ingin belajar mengendalikan Emosi destruktif - sehingga hidup lebih BAHAGIA.
Saturday, May 14, 2022
"You can't always be perfect".
Itu adalah teguran dari seorang counselor kepada saya dalam sebuah konseling.
Sebagai seorang peserta penerima Beasiswa S2 waktu itu, kami diberikan privilege untuk konseling.
Konseling tersebut untuk membantu kami bisa menetap di Sydney dan beradaptasi di perkuliahan dengan baik.
Dua bulan setelah perkuliahan, saya mendapatkan jadwal konseling. Dikarenakan saya merasa kesulitan dengan satu mata kuliah wajib di Faculty Economics & Commerce, yakni Accounting saya langsung curhat.
"What score did you get in the Mid Semester?" - tanya si counselor. "I got 75 for the subject" - jawab saya.
Ibu counselor hanya tersenyum dan berkata, "That's a very good score, what did you expect?".
Sebagai seorang perfeksionis saya punya standar atas nilai yang harus saya capai.
Namun saya lupa, dengan background pendidikan S1 - Sistem Informasi, tentu saja Accounting adalah hal baru buat saya.
Jawaban selanjutnya dari Ibu Counselor, "Definitely you don't have any problems with your academic. You can't always be perfect, you just need to make progress".
Bertarget untuk mencapai suatu kesempurnaan itu baik, tetapi jangan sampai itu membuat kita tidak bisa menerima kesalahan ataupun menghindari pembelajaran.
Hal tersebut juga kadang bisa mendatangkan stress, karena tidak bisa menerima kelemahan diri kita sendiri.
Memang tidak mudah bagi saya untuk merubah mindset, belajar untuk menerima ketidaksempurnaan, menerima bahwa tidak ada kata gagal, yang ada hanyalah pembelajaran - artinya saya harus coba sekali lagi.
You try, you fail.
You try, you fail.
The real failure is when you stop trying!
PS: In the light of May - Mental Awareness Month.
Sebagai seorang peserta penerima Beasiswa S2 waktu itu, kami diberikan privilege untuk konseling.
Konseling tersebut untuk membantu kami bisa menetap di Sydney dan beradaptasi di perkuliahan dengan baik.
Dua bulan setelah perkuliahan, saya mendapatkan jadwal konseling. Dikarenakan saya merasa kesulitan dengan satu mata kuliah wajib di Faculty Economics & Commerce, yakni Accounting saya langsung curhat.
"What score did you get in the Mid Semester?" - tanya si counselor. "I got 75 for the subject" - jawab saya.
Ibu counselor hanya tersenyum dan berkata, "That's a very good score, what did you expect?".
Sebagai seorang perfeksionis saya punya standar atas nilai yang harus saya capai.
Namun saya lupa, dengan background pendidikan S1 - Sistem Informasi, tentu saja Accounting adalah hal baru buat saya.
Jawaban selanjutnya dari Ibu Counselor, "Definitely you don't have any problems with your academic. You can't always be perfect, you just need to make progress".
Bertarget untuk mencapai suatu kesempurnaan itu baik, tetapi jangan sampai itu membuat kita tidak bisa menerima kesalahan ataupun menghindari pembelajaran.
Hal tersebut juga kadang bisa mendatangkan stress, karena tidak bisa menerima kelemahan diri kita sendiri.
Memang tidak mudah bagi saya untuk merubah mindset, belajar untuk menerima ketidaksempurnaan, menerima bahwa tidak ada kata gagal, yang ada hanyalah pembelajaran - artinya saya harus coba sekali lagi.
You try, you fail.
You try, you fail.
The real failure is when you stop trying!
PS: In the light of May - Mental Awareness Month.
Wednesday, May 11, 2022
Kegunaan Hewan Peliharaan.
Hewan peliharaan bisa sangat membantu mengurangi Tingkat Stress, serta meningkatkan Hormon Oxytocin.
Hormon ini juga dikenal dengan Hormon Cinta, sehingga kita punya perasaan cinta, kasih sayang, emosi yang baik, dan keterikatan antar manusia.
Berikut beberapa cara hewan peliharaan membantu kesehatan mental Anda:
1. Hewan peliharaan dapat membantu meningkatkan produktivitas, di mana pun Anda bekerja. Ketika seekor anjing bergabung dalam pertemuan virtual, anggota kelompok memberi peringkat yang lebih tinggi kepada rekan satu timnya dalam hal kepercayaan, kohesi tim, dan persahabatan.
2. Hewan peliharaan membantu mengelola kecemasan. Sekarang lebih dari sebelumnya, banyak orang merasa cemas atau berjuang dengan kesehatan mental. Hewan peliharaan memberikan persahabatan dan dukungan.
3. Hewan peliharaan dapat membantu Anda menjadi lebih aktif. Mereka memberi Anda alasan untuk keluar, mencari udara segar dan aktif, yang terbukti meningkatkan mood, tidur, dan kesehatan mental Anda.
4. Hewan peliharaan memberikan rasa kebersamaan. Ikatan dengan hewan peliharaan membantu Anda untuk tidak merasa sendirian. Ketika pemilik melihat, menyentuh, mendengar, atau berbicara dengan hewan pendamping mereka, itu membawa rasa niat baik, kegembiraan, pengasuhan, dan kebahagiaan.
Source: www.heart.org
PS: saya yang tidak pernah suka dengan hewan peliharaan, sekarang jadi suka anjing.
Hormon ini juga dikenal dengan Hormon Cinta, sehingga kita punya perasaan cinta, kasih sayang, emosi yang baik, dan keterikatan antar manusia.
Berikut beberapa cara hewan peliharaan membantu kesehatan mental Anda:
1. Hewan peliharaan dapat membantu meningkatkan produktivitas, di mana pun Anda bekerja. Ketika seekor anjing bergabung dalam pertemuan virtual, anggota kelompok memberi peringkat yang lebih tinggi kepada rekan satu timnya dalam hal kepercayaan, kohesi tim, dan persahabatan.
2. Hewan peliharaan membantu mengelola kecemasan. Sekarang lebih dari sebelumnya, banyak orang merasa cemas atau berjuang dengan kesehatan mental. Hewan peliharaan memberikan persahabatan dan dukungan.
3. Hewan peliharaan dapat membantu Anda menjadi lebih aktif. Mereka memberi Anda alasan untuk keluar, mencari udara segar dan aktif, yang terbukti meningkatkan mood, tidur, dan kesehatan mental Anda.
4. Hewan peliharaan memberikan rasa kebersamaan. Ikatan dengan hewan peliharaan membantu Anda untuk tidak merasa sendirian. Ketika pemilik melihat, menyentuh, mendengar, atau berbicara dengan hewan pendamping mereka, itu membawa rasa niat baik, kegembiraan, pengasuhan, dan kebahagiaan.
Source: www.heart.org
PS: saya yang tidak pernah suka dengan hewan peliharaan, sekarang jadi suka anjing.
Monday, April 25, 2022
Berhenti Sejenak dan Nikmati.
Empat atau lima kali seminggu saya melewati jalan ini pada waktu mau ke Gym. Setiap kali lewat ya biasa aja.
Namun hari ini saya memutuskan untuk berjalan lebih pelan, mecoba melihat ke sekelilingnya.
Saya tidak menyangka, ternyata banyak hal-hal yang indah di sepanjang perjalanan, hanya saya tidak pernah mengambil waktu untuk menolehnya.
Terkadang kita berjalan terlalu buru-buru, dan terlalu cepat sehingga kita melewatkan banyak hal-hal yang baik dalam hidup kita.
Terkadang kita lupa untuk berhenti sejenak untuk menikmati hal-hal yang indah di sekitar kita. Lupa untuk beristirahat sejenak untuk mengisi energi kembali.
Menjelang Libur Lebaran saya berharap sebentar lagi Teman-teman dapat berhenti sejenak dari kesibukan rutin, berkumpul-kumpul keluarga, menikmati waktu berkualitas dan disegarkan kembali.
Namun hari ini saya memutuskan untuk berjalan lebih pelan, mecoba melihat ke sekelilingnya.
Saya tidak menyangka, ternyata banyak hal-hal yang indah di sepanjang perjalanan, hanya saya tidak pernah mengambil waktu untuk menolehnya.
Terkadang kita berjalan terlalu buru-buru, dan terlalu cepat sehingga kita melewatkan banyak hal-hal yang baik dalam hidup kita.
Terkadang kita lupa untuk berhenti sejenak untuk menikmati hal-hal yang indah di sekitar kita. Lupa untuk beristirahat sejenak untuk mengisi energi kembali.
Menjelang Libur Lebaran saya berharap sebentar lagi Teman-teman dapat berhenti sejenak dari kesibukan rutin, berkumpul-kumpul keluarga, menikmati waktu berkualitas dan disegarkan kembali.
Saturday, April 23, 2022
Where is your Ability Come from?
When you believe in your ability to achieve anything you want, that idea is not only embedded in your subconscious, but also strengthens your belief.
When you believe in your own abilities, part of what you believe is the possibility of you drawing on the power of unlimited intelligence.
And because you believe you can do it, your conscious mind won't hesitate either. When the conscious mind is not resisting, the subconscious mind may send creative ideas to the conscious mind more easily.
Then once you can see that power getting stronger in your life, the easier it will be for you to act on that belief on a day-to-day basis.
Can you do it? You won't know the answer unless you let go of your defenses and believe that you can.
The belief also comes from the One who gave us the source of life. 😊🙏
So do you believe that you can do it?
When you believe in your own abilities, part of what you believe is the possibility of you drawing on the power of unlimited intelligence.
And because you believe you can do it, your conscious mind won't hesitate either. When the conscious mind is not resisting, the subconscious mind may send creative ideas to the conscious mind more easily.
Then once you can see that power getting stronger in your life, the easier it will be for you to act on that belief on a day-to-day basis.
Can you do it? You won't know the answer unless you let go of your defenses and believe that you can.
The belief also comes from the One who gave us the source of life. 😊🙏
So do you believe that you can do it?
Wednesday, April 13, 2022
Can you do multi-task?
"Apakah kamu bisa multi-task (mengerjakan beberapa hal dalam satu waktu)?"
Ini adalah pertanyaan yang sering ditanyakan pada saat dulu saya melakukan interview kandidat Auditor atau pada saat "performance feedback" dengan team.
Istilah ini sering kali dipakai untuk menunjukan kompetensi seorang auditor. Namun, apakah secara realita multi-task itu memungkinkan untuk direalisasikan?
Pada waktu dulu kuliah ada satu mata kuliah namanya "Sistem Operasi (Operating system)" - itu mempelajari seluk beluk cara kerja Sistem Operasi Komputer, seperti DOS, Linux, Windows dan sejenisnya.
Walaupun tampaknya Komputer itu menjalankan banyak aplikasi dalam satu waktu, sebenarnya memory di dalam prosesor itu terbagi-bagi kapasitasnya untuk memproses instruksi yang diberikan.
Alhasil proses setiap aplikasi itu menjadi lama. Otak manusia itu Ibarat Super Komputer, dan memiliki cara kerja yang mirip.
Para Psikolog dan Neuroscientist melalui penelitiannya menyatakan bahwa melakukan Multi-task akan menyebabkan otak lebih cepat lelah dan sering lupa.
Alih-alih para ahli menyarankan Pola Mindfulness - fokus pada satu pekerjaan untuk satu waktu. Cepat selesaikan, lalu beralih ke pekerjaan berikutnya.
Saya mencoba hasilnya lebih memuaskan dan lebih relax. Namun, tantangan terberatnya adalah apakah kita bisa tidak terganggu atau terdisrupsi oleh hal lain seperti bunyi telepon genggam, pesan dari sosial media?
Apa pengalamanmu mengenai Multi-tasking?
Ini adalah pertanyaan yang sering ditanyakan pada saat dulu saya melakukan interview kandidat Auditor atau pada saat "performance feedback" dengan team.
Istilah ini sering kali dipakai untuk menunjukan kompetensi seorang auditor. Namun, apakah secara realita multi-task itu memungkinkan untuk direalisasikan?
Pada waktu dulu kuliah ada satu mata kuliah namanya "Sistem Operasi (Operating system)" - itu mempelajari seluk beluk cara kerja Sistem Operasi Komputer, seperti DOS, Linux, Windows dan sejenisnya.
Walaupun tampaknya Komputer itu menjalankan banyak aplikasi dalam satu waktu, sebenarnya memory di dalam prosesor itu terbagi-bagi kapasitasnya untuk memproses instruksi yang diberikan.
Alhasil proses setiap aplikasi itu menjadi lama. Otak manusia itu Ibarat Super Komputer, dan memiliki cara kerja yang mirip.
Para Psikolog dan Neuroscientist melalui penelitiannya menyatakan bahwa melakukan Multi-task akan menyebabkan otak lebih cepat lelah dan sering lupa.
Alih-alih para ahli menyarankan Pola Mindfulness - fokus pada satu pekerjaan untuk satu waktu. Cepat selesaikan, lalu beralih ke pekerjaan berikutnya.
Saya mencoba hasilnya lebih memuaskan dan lebih relax. Namun, tantangan terberatnya adalah apakah kita bisa tidak terganggu atau terdisrupsi oleh hal lain seperti bunyi telepon genggam, pesan dari sosial media?
Apa pengalamanmu mengenai Multi-tasking?
Sunday, April 10, 2022
Believe in Yourself!
Kemaren Sabtu seorang mantan murid sekolah kami mengirimkan pesan kepada saya.
"Ms I need your advice and Insight".
"Yes, (sebut saja namanya 'Mawar')
Mawar sudah pindah dari sekolah tempat saya melayani, ke Sekolah International dekat rumah barunya di Sentul.
"Aku lagi ngerjain suatu project sekolah, dan project itu diperkirakan berhubungan dengan Jurusan yang akan dipilih pada waktu kuliah".
"Okay, lalu apa masalahnya", jawab saya.
"Saya bingung mau kuliah apa, Ms lihat aku cocoknya jadi apa?"
"Bukannnya waktu itu kamu pernah cerita sama Ms, kamu ingin masuk Jurusan Hukum?", kata saya.
"Tapi aku merasa orang-orang yang mengambil jurusan Hukum itu pinter banget, aku merasa belum sampai ke situ, Ms".
This is my next reply:
"Sometimes it is not the Smartest who can achieve the highest career - That's the fact".
"As long as we have the strong will to learn and improve, then we can achieve the level that we want - That's what I believe".
(diam sesaat)
"So do you believe in yourself? believe that you can achieve what you want in the future?" - lanjut saya.
"Yes Ms".
"Then I believe you will get there" - Tutup saya.
"Thanks for you help, ms".
Don't be pushed by Your problems; Be led by Your Dreams. - Unknown.
(Jangan termotivasi karena permasalahan; Pimpin dirimu dengan Mimpimu).
"Ms I need your advice and Insight".
"Yes, (sebut saja namanya 'Mawar')
Mawar sudah pindah dari sekolah tempat saya melayani, ke Sekolah International dekat rumah barunya di Sentul.
"Aku lagi ngerjain suatu project sekolah, dan project itu diperkirakan berhubungan dengan Jurusan yang akan dipilih pada waktu kuliah".
"Okay, lalu apa masalahnya", jawab saya.
"Saya bingung mau kuliah apa, Ms lihat aku cocoknya jadi apa?"
"Bukannnya waktu itu kamu pernah cerita sama Ms, kamu ingin masuk Jurusan Hukum?", kata saya.
"Tapi aku merasa orang-orang yang mengambil jurusan Hukum itu pinter banget, aku merasa belum sampai ke situ, Ms".
This is my next reply:
"Sometimes it is not the Smartest who can achieve the highest career - That's the fact".
"As long as we have the strong will to learn and improve, then we can achieve the level that we want - That's what I believe".
(diam sesaat)
"So do you believe in yourself? believe that you can achieve what you want in the future?" - lanjut saya.
"Yes Ms".
"Then I believe you will get there" - Tutup saya.
"Thanks for you help, ms".
Don't be pushed by Your problems; Be led by Your Dreams. - Unknown.
(Jangan termotivasi karena permasalahan; Pimpin dirimu dengan Mimpimu).
Friday, March 25, 2022
Knowledge is Power?
This phrase was first coined by Sir Francis Bacon (1561-1626), was an English philosopher and statesman who served as Attorney General and as Lord Chancellor of England.
Sir Francis meant by this phrase that having and sharing of knowledge is the foundation of reputation and influence, because it all begins with knowledge.
But is it true that "Knowledge is Power"?
Since my school days I like to read, I feel that I can explore a lot of understanding and knowledge through reading.
But one time when I was in college, a problem occurred, sometimes I quickly panicked.
Then my sister said "ah it's useless, you read a lot, you just encounter this problem, you immediately want to give up. It's useless you know a lot".
Similarly when I re-started my career in the Insurance industry, I wanted to learn everything first until I feel confident, took a lot of training.
However, my leader Gui Mei rebuked, "You can't just keep learning, but you must also practice and work on it if you want the results."
Power is Power. The ability to Act from what is known is more Powerful.
Generally people only knowing, but do not have the ability to act on it.
"Faith without works is dead". - Put your knowledge into action.
Yes, Knowledge is Power, but acting on your Knowledge is Much More Powerful.
Sir Francis meant by this phrase that having and sharing of knowledge is the foundation of reputation and influence, because it all begins with knowledge.
But is it true that "Knowledge is Power"?
Since my school days I like to read, I feel that I can explore a lot of understanding and knowledge through reading.
But one time when I was in college, a problem occurred, sometimes I quickly panicked.
Then my sister said "ah it's useless, you read a lot, you just encounter this problem, you immediately want to give up. It's useless you know a lot".
Similarly when I re-started my career in the Insurance industry, I wanted to learn everything first until I feel confident, took a lot of training.
However, my leader Gui Mei rebuked, "You can't just keep learning, but you must also practice and work on it if you want the results."
Power is Power. The ability to Act from what is known is more Powerful.
Generally people only knowing, but do not have the ability to act on it.
"Faith without works is dead". - Put your knowledge into action.
Yes, Knowledge is Power, but acting on your Knowledge is Much More Powerful.
Monday, March 21, 2022
The Power of Mindset.
Many may not know who Edwin C. Barnes was, but many people must have heard of Thomas A. Edison.
When he got off the freight train in West Orange, New Jersey, Barnes might look like a bum, but he had the mindset of a King.
Despite being penniless and not acquainted with the inventor, Barnes came to Edison's Office with a passionate desire to 'cooperate', NOT 'work for' Edison.
There were two problems: He didn't know Edison, and he didn't have the money to buy a train ticket to Edison's lab in West Orange, New Jersey.
Problems like these are enough to make people generally back off from pursuing a Desire or a Dream.
Barnes did not get a partnership with Edison in the first interview. He got the opportunity to work in Edison's office for low wages.
Month after month. Although no progress brought him closer to his Dream, Barnes continued to strengthen his desire to become Edison's business partner.
It took five years before this GREAT opportunity he had been looking for appeared before his eyes.
Edison had just finished perfecting a new office equipment known as the Dictation Machine. Salespeople were unenthusiastic and unsure of how to sell this tool.
Barnes knew he could sell the Dictation Machine. He offered himself to Edison, and was given the opportunity by the Inventor.
He managed to sell the machine, and gained big Success. Then Edison gave him a contract to distribute and market the tool throughout America.
He managed to become Edison's partner and made a big profit.
Besides that he achieved something greater, He proved that the power of mindset and persistence can bring success.
"When someone is really ready for something, something will come." - (quoted from the book "Think and Grow Rich" - Napoleon Hill)
When he got off the freight train in West Orange, New Jersey, Barnes might look like a bum, but he had the mindset of a King.
Despite being penniless and not acquainted with the inventor, Barnes came to Edison's Office with a passionate desire to 'cooperate', NOT 'work for' Edison.
There were two problems: He didn't know Edison, and he didn't have the money to buy a train ticket to Edison's lab in West Orange, New Jersey.
Problems like these are enough to make people generally back off from pursuing a Desire or a Dream.
Barnes did not get a partnership with Edison in the first interview. He got the opportunity to work in Edison's office for low wages.
Month after month. Although no progress brought him closer to his Dream, Barnes continued to strengthen his desire to become Edison's business partner.
It took five years before this GREAT opportunity he had been looking for appeared before his eyes.
Edison had just finished perfecting a new office equipment known as the Dictation Machine. Salespeople were unenthusiastic and unsure of how to sell this tool.
Barnes knew he could sell the Dictation Machine. He offered himself to Edison, and was given the opportunity by the Inventor.
He managed to sell the machine, and gained big Success. Then Edison gave him a contract to distribute and market the tool throughout America.
He managed to become Edison's partner and made a big profit.
Besides that he achieved something greater, He proved that the power of mindset and persistence can bring success.
"When someone is really ready for something, something will come." - (quoted from the book "Think and Grow Rich" - Napoleon Hill)
Thursday, March 17, 2022
Tune in to Channel P.
In my association I sometimes feel uncomfortable with a handful of people.
If there is such a person in an event that I am attending, it can sometimes make the mood go away. Or if there is an important event, and those people are present I will try to avoid. That sometimes make me have to pass on some important meetings.
One day I had a chance to talk to a leader that I respect, he advised, "You should focus on the positive things of that person, if he can be in that position, apart from things you don't like, there must be positive points that you can learn from the respective person".
That advice made me realised, why should I focus on the negatives of these people, thus avoiding me from taking the positives out of them.
That avoidance also cost myself, no chance to participate in an important event I was supposed to attend for building my network.
"Tune in to Channel P, The good thoughts Station. Find Qualities to like and admire in a person, not things to dislike. Think Positive Thoughts towards people - and get positive results"- from the book "The Magic of thinking Big" by David Schwartz.
If there is such a person in an event that I am attending, it can sometimes make the mood go away. Or if there is an important event, and those people are present I will try to avoid. That sometimes make me have to pass on some important meetings.
One day I had a chance to talk to a leader that I respect, he advised, "You should focus on the positive things of that person, if he can be in that position, apart from things you don't like, there must be positive points that you can learn from the respective person".
That advice made me realised, why should I focus on the negatives of these people, thus avoiding me from taking the positives out of them.
That avoidance also cost myself, no chance to participate in an important event I was supposed to attend for building my network.
"Tune in to Channel P, The good thoughts Station. Find Qualities to like and admire in a person, not things to dislike. Think Positive Thoughts towards people - and get positive results"- from the book "The Magic of thinking Big" by David Schwartz.
Monday, March 07, 2022
Start Small.
If it is mentioned "Ingvar Kamprad" - probably many do not know who this figure is. However, if it is called IKEA probably almost everyone knows it is the name of the world's leading Furniture Company, which originated from Sweden.
The founder of this IKEA company is Ingvar Kamprad. Actually IKEA is an abbreviation of the name (I)ngvar (K)amprad who was born on a family farm named (E)lmtaryd, and near the village of (A)gunnaryd.
Ingvar Kamprad started his business by selling matches at the age of five. At the age of seven, he started selling to his neighbors by bicycle.
Then they started selling fish, Christmas tree decorations, pens and pencils. When he was 17, his father gave him a cash prize for completing his studies.
IKEA was founded in 1943 by selling the kitchen table, which made by his Uncle Ernst. Then in 1948, Kamprad expanded its production by venturing into the Furniture Industry. Then began to spread to countries in the world.
From this story, I learned that something big starts from small. Not infrequently I can't wait to achieve something big, but don't want to do the "Homework" just yet. Of course with such an attitude that great things will never be achieved.
There is a saying "Whoever is faithful in small things, he will also be faithful in big things". This means that if we do small things seriously, that attitude will be judged and people will trust us more. From there it will produce bigger jobs.
"A thousand miles of journey always begin with one step". - Lao Tzu
What do you think?
The founder of this IKEA company is Ingvar Kamprad. Actually IKEA is an abbreviation of the name (I)ngvar (K)amprad who was born on a family farm named (E)lmtaryd, and near the village of (A)gunnaryd.
Ingvar Kamprad started his business by selling matches at the age of five. At the age of seven, he started selling to his neighbors by bicycle.
Then they started selling fish, Christmas tree decorations, pens and pencils. When he was 17, his father gave him a cash prize for completing his studies.
IKEA was founded in 1943 by selling the kitchen table, which made by his Uncle Ernst. Then in 1948, Kamprad expanded its production by venturing into the Furniture Industry. Then began to spread to countries in the world.
From this story, I learned that something big starts from small. Not infrequently I can't wait to achieve something big, but don't want to do the "Homework" just yet. Of course with such an attitude that great things will never be achieved.
There is a saying "Whoever is faithful in small things, he will also be faithful in big things". This means that if we do small things seriously, that attitude will be judged and people will trust us more. From there it will produce bigger jobs.
"A thousand miles of journey always begin with one step". - Lao Tzu
What do you think?
Wednesday, March 02, 2022
Turn Failure into Opportunity.
Post-it-Note is a small piece of paper that is usually affixed to a document as a marker or reminder.
The invention of Post-it-Note started with a failed product. In 1968 Dr. Spencer Silver, a scientist at the 3M company, is trying to develop a super-strong adhesive.
However, he accidentally created an adhesive that comes off easily and can be reusable.
For 5 years, He tried to convince this discovery in the company, but gained low support.
It wasn't until 1974 that his colleague, Art Fry, came up with the idea of using the adhesive to attach small pieces of paper to his Hymn book as markers.
In 1977 the 3M Company tried to market a product that was then called "Press 'N Peel" in four cities in America, but failed.
A year later 3M gave free product samples to customers in Boise, Idaho, 94% of those users were satisfied and said they would buy the product.
In 1979 the product was sold under the name "Post-its", and sold throughout America on April 6, 1980. A year later it was launched in Canada and in European countries.
Until now "Post-its" is one of the most widely used office tools.
Sometimes we see a failure as the end. If seen from this story, sometimes failure can be a new opportunity to something bigger.
In addition, Post-Its takes more than 10 years to succeed, so success always need a process.
Success is Not Instant, Embrace the Journey.
The invention of Post-it-Note started with a failed product. In 1968 Dr. Spencer Silver, a scientist at the 3M company, is trying to develop a super-strong adhesive.
However, he accidentally created an adhesive that comes off easily and can be reusable.
For 5 years, He tried to convince this discovery in the company, but gained low support.
It wasn't until 1974 that his colleague, Art Fry, came up with the idea of using the adhesive to attach small pieces of paper to his Hymn book as markers.
In 1977 the 3M Company tried to market a product that was then called "Press 'N Peel" in four cities in America, but failed.
A year later 3M gave free product samples to customers in Boise, Idaho, 94% of those users were satisfied and said they would buy the product.
In 1979 the product was sold under the name "Post-its", and sold throughout America on April 6, 1980. A year later it was launched in Canada and in European countries.
Until now "Post-its" is one of the most widely used office tools.
Sometimes we see a failure as the end. If seen from this story, sometimes failure can be a new opportunity to something bigger.
In addition, Post-Its takes more than 10 years to succeed, so success always need a process.
Success is Not Instant, Embrace the Journey.
Tuesday, February 15, 2022
The Gift of Pain.
It is human nature, we do not like painful things. As much as possible we avoid experiencing pain in both physically and mentally.
Sometimes we think, maybe it would be better if there is no pain in this life. Pain only brings suffering.
Dr Paul Brand, a British doctor, who became a pioneer in surgery on leprosy. Together with his wife, Margareth Brand, an ophthalmologist - became a missionary in the medical field in India, to treat leprosy sufferers.
Dr Brand stated, "Thanks God for the pain, If only I could give one gift to my leprosy patients, that gift would be Pain".
Dr. Brand's view emerged after he learned that leprosy attacks and kills the nerves on the surface of our bodies, so the sufferer does not feel pain, even though his body parts are bitten by pests or exposed to other sharp objects.
This often causes lepers to become stupefied. Pain exists, aims to give a signal to avoid danger and survive. The problem is sometimes the signal can't tell if it's a real danger or just imagination. This is what makes us overreact.
Lesson Learned: Everything that God has given has a purpose, only if we want to embrace it and learn to control it for the sake of our lives.
If you would like to watch Dr Paul's Story - The Gift of Pain, please follow the link below:
https://www.youtube.com/watch?v=rXS2oTFE7Ho
Sometimes we think, maybe it would be better if there is no pain in this life. Pain only brings suffering.
Dr Paul Brand, a British doctor, who became a pioneer in surgery on leprosy. Together with his wife, Margareth Brand, an ophthalmologist - became a missionary in the medical field in India, to treat leprosy sufferers.
Dr Brand stated, "Thanks God for the pain, If only I could give one gift to my leprosy patients, that gift would be Pain".
Dr. Brand's view emerged after he learned that leprosy attacks and kills the nerves on the surface of our bodies, so the sufferer does not feel pain, even though his body parts are bitten by pests or exposed to other sharp objects.
This often causes lepers to become stupefied. Pain exists, aims to give a signal to avoid danger and survive. The problem is sometimes the signal can't tell if it's a real danger or just imagination. This is what makes us overreact.
Lesson Learned: Everything that God has given has a purpose, only if we want to embrace it and learn to control it for the sake of our lives.
If you would like to watch Dr Paul's Story - The Gift of Pain, please follow the link below:
https://www.youtube.com/watch?v=rXS2oTFE7Ho
Sunday, January 30, 2022
Merajut Impian.
Drama "Layangan Putus" yang akhir-akhir ini viral membuat saya tergelitik untuk memposting tulisan ini.
Jujur saya tidak menonton film itu, hanya baca sinopsis, nonton cuplikan dan meme yang viral terutama tentang "It's my dream Mas, not hers".
Terlepas dari semua prahara rumah tangga, saya hanya ingin meng-highlight mengenai DREAM, Impian.
Mungkin hampir semua orang punya Impian, atau bisa disebut dengan cita-cita, keinginan.
Sering kali mendengar kalimat:
"Coba saya punya fasilitas seperti ..., saya pasti bisa ..."
"Mungkin kalau saya dapat dukungan ..., saya bisa mewujudkan ..."
"Jika saja saya tidak ada halangan ..., hal itu pasti sudah saya dapatkan."
dan seterusnya, dan seterusnya.
Mungkin harus ditekankan "Your dream is Your responsibility", stop menyalahkan keadaan, orang lain dan faktor eksternal lainnya atas sesuatu yang belum kamu capai.
Lebih baik tanyakan "Apa yang dapat saya lakukan untuk mencapai ..." - "Success depends on you asking the right questions".
Tidak selalu mudah, tidak selalu mulus, jika sudah mencoba walau belum berhasil, kita mendapat pembelajaran. Keep Trying, Keep Learning & Keep Improving.
Ada pepatah cina yang mengatakan "长的漂亮很重要, 活的漂亮更重要" (read: Zhang de piàoliang hěn zhòngyào, huó de piàoliang gèng zhòngyào), artinya It's important to look beautiful, and it's more important to live beautifully.
Ps: the Photo was taken at Capadocia, April 2013.
Jujur saya tidak menonton film itu, hanya baca sinopsis, nonton cuplikan dan meme yang viral terutama tentang "It's my dream Mas, not hers".
Terlepas dari semua prahara rumah tangga, saya hanya ingin meng-highlight mengenai DREAM, Impian.
Mungkin hampir semua orang punya Impian, atau bisa disebut dengan cita-cita, keinginan.
Sering kali mendengar kalimat:
"Coba saya punya fasilitas seperti ..., saya pasti bisa ..."
"Mungkin kalau saya dapat dukungan ..., saya bisa mewujudkan ..."
"Jika saja saya tidak ada halangan ..., hal itu pasti sudah saya dapatkan."
dan seterusnya, dan seterusnya.
Mungkin harus ditekankan "Your dream is Your responsibility", stop menyalahkan keadaan, orang lain dan faktor eksternal lainnya atas sesuatu yang belum kamu capai.
Lebih baik tanyakan "Apa yang dapat saya lakukan untuk mencapai ..." - "Success depends on you asking the right questions".
Tidak selalu mudah, tidak selalu mulus, jika sudah mencoba walau belum berhasil, kita mendapat pembelajaran. Keep Trying, Keep Learning & Keep Improving.
Ada pepatah cina yang mengatakan "长的漂亮很重要, 活的漂亮更重要" (read: Zhang de piàoliang hěn zhòngyào, huó de piàoliang gèng zhòngyào), artinya It's important to look beautiful, and it's more important to live beautifully.
Ps: the Photo was taken at Capadocia, April 2013.
Sunday, January 16, 2022
The Fear of Fear.
Decades ago, scientists experimented in the Arizona Desert, they built "Biosphere 2" - A large steel and glass enclosure with purified air, clean water, nutrient-rich soil, and lots of natural light.
It is intended to provide ideal living conditions for the flora and fauna in it.
The conditions worked in several ways but faced absolute failure in one.
Many times when the trees within the Biosphere reached a certain height, they would simply fall over.
At first, the phenomenon confused scientists. Eventually, they realised that the Biosphere lacked the most important element needed for trees to grow which was Wind.
In the natural environment, the trees are blown by the wind. They respond to the pressure and shaking by growing stronger bark and deeper roots to increase their stability.
We waste a lot of time and energy trying to stay in our own cosy bubble Biosphere.
Sometimes we fear the pressures and challenges of change, but those pressures and challenges are the wind that makes us stronger.
Or on the other hand, many also choose to give up and withdraw.
Then which one would you choose?
"Insanity is doing the same thing over and over again and expecting different results." - Albert Einstein.
It is intended to provide ideal living conditions for the flora and fauna in it.
The conditions worked in several ways but faced absolute failure in one.
Many times when the trees within the Biosphere reached a certain height, they would simply fall over.
At first, the phenomenon confused scientists. Eventually, they realised that the Biosphere lacked the most important element needed for trees to grow which was Wind.
In the natural environment, the trees are blown by the wind. They respond to the pressure and shaking by growing stronger bark and deeper roots to increase their stability.
We waste a lot of time and energy trying to stay in our own cosy bubble Biosphere.
Sometimes we fear the pressures and challenges of change, but those pressures and challenges are the wind that makes us stronger.
Or on the other hand, many also choose to give up and withdraw.
Then which one would you choose?
"Insanity is doing the same thing over and over again and expecting different results." - Albert Einstein.
Sunday, January 09, 2022
Boost Your Confidence in 5 Minutes.
There are times when we lose ourselves, even though we already know what to do.
This sometimes happens when you want to do a presentation, facing a job interview or hard exams.
If you are a fan of the Grey's Anatomy series, maybe you remember a scene where Amelia Shepherd before going into the Operating Room to perform surgery on her mentor dr. Herman, you can see the snippet below.
https://youtu.be/cdNDa-cUrtM
Amelia Shepherd did the "Super Hero" pose to build her confidence before the major surgery.
The "Super Hero" pose is a "High Power" pose consisting of standing tall, legs apart, chin up, hands at waist with elbows bent.
This "High Power" pose was first introduced by Amy Cuddy in 2010, stating that by doing the "High Power" Pose for 5 minutes it can increase Testoterone and decrease Cortisol levels.
After knowing this simple method, many times I applied it together with taking a deep breath and then exhaling, it feels like I can conquer the World.
It's worth trying and doesn't cost a penny.
"Fight until you can't fight anymore". - Amelia Shepperd
This sometimes happens when you want to do a presentation, facing a job interview or hard exams.
If you are a fan of the Grey's Anatomy series, maybe you remember a scene where Amelia Shepherd before going into the Operating Room to perform surgery on her mentor dr. Herman, you can see the snippet below.
https://youtu.be/cdNDa-cUrtM
Amelia Shepherd did the "Super Hero" pose to build her confidence before the major surgery.
The "Super Hero" pose is a "High Power" pose consisting of standing tall, legs apart, chin up, hands at waist with elbows bent.
This "High Power" pose was first introduced by Amy Cuddy in 2010, stating that by doing the "High Power" Pose for 5 minutes it can increase Testoterone and decrease Cortisol levels.
After knowing this simple method, many times I applied it together with taking a deep breath and then exhaling, it feels like I can conquer the World.
It's worth trying and doesn't cost a penny.
"Fight until you can't fight anymore". - Amelia Shepperd
Monday, January 03, 2022
Mission Possible.
Sometimes in setting targets, many say has to be realistic.
After taking a deep thought, "What does Realistic mean in this context?" "Does it mean something that can be achieved?"
Or "Does it mean something that has been achieved by someone else before?"
Sometimes setting a Target that is too high is considered Unrealistic and we afraid that the Target cannot be achieved.
In 2017, Alex Honnold shocked the world when he became the first person to climb a ropeless rock (Free Solo) - a nearly 3,000 feets climb to the top of the Legendary National Park, Yosemite's El Capitan. Honnold's remarkable feat was the subject of the award-winning documentary Free Solo.
In the film Honnold is asked How he controls himself knowing that when he does Free Solo, his choice is Perfection or Death.
"People talk about trying to suppress fear," he replied. "I tried to look at it in a different way - I tried to expand my comfort zone by practicing the movement over and over again. I tried to feel the fear until it wasn't scary anymore."
Honnold's fear prompted him to put in some focused effort before committing to Free Solo. Making his fears productive was an important part of his training, and it propelled Honnold to the top of the mountain.
If we can stop viewing stress and fear as negative and instead see the potential benefits, we are in the process of changing our relationship with fear.
Remember that what makes the target realistic is the amount of effort and skill to achieve it.
So want to set realistic or Fantastic target?
"Life is a matter of choices, and every choice you make makes you". - John C. Maxwell
After taking a deep thought, "What does Realistic mean in this context?" "Does it mean something that can be achieved?"
Or "Does it mean something that has been achieved by someone else before?"
Sometimes setting a Target that is too high is considered Unrealistic and we afraid that the Target cannot be achieved.
In 2017, Alex Honnold shocked the world when he became the first person to climb a ropeless rock (Free Solo) - a nearly 3,000 feets climb to the top of the Legendary National Park, Yosemite's El Capitan. Honnold's remarkable feat was the subject of the award-winning documentary Free Solo.
In the film Honnold is asked How he controls himself knowing that when he does Free Solo, his choice is Perfection or Death.
"People talk about trying to suppress fear," he replied. "I tried to look at it in a different way - I tried to expand my comfort zone by practicing the movement over and over again. I tried to feel the fear until it wasn't scary anymore."
Honnold's fear prompted him to put in some focused effort before committing to Free Solo. Making his fears productive was an important part of his training, and it propelled Honnold to the top of the mountain.
If we can stop viewing stress and fear as negative and instead see the potential benefits, we are in the process of changing our relationship with fear.
Remember that what makes the target realistic is the amount of effort and skill to achieve it.
So want to set realistic or Fantastic target?
"Life is a matter of choices, and every choice you make makes you". - John C. Maxwell
Subscribe to:
Posts (Atom)