Sunday, December 10, 2023

Menuju Kesehatan dengan Tawa.

Norman Cousins adalah seorang pelopor terapi tawa dan katalis untuk riset Patch Adams (Nonton Filmnya Patch Adams, 1998). Cousins didiagnosis penyakit yang tidak tersembuhkan, yang disebut spondilitis ankilosis, penyakit degeneratif yang menyebabkan hancurnya kolagen, jaringan ikat yang mengikat sel-sel tubuh. Setelah nyaris lumpuh total dan hanya diberi waktu beberapa bulan untuk hidup. Cousins keluar dari rumah sakit dan pindah ke kamar hotel.

Lalu dia menyewa semua film lucu yang bisa ditemukan, semua acara jenaka Sinetron dan Komedi termasuk film lama Marx Brothers dan Three Stooges. Pada malam pertamanya di hotel, Cousins melaporkan bahwa ia begitu banyak tertawa sehingga merangsang bahan-bahan kimia di tubuhnya yang memungkinkan ia untuk tidur tanpa nyeri selama beberapa jam.

Ketika nyeri muncul kembali, ia hanya menonton film lucu lainnya dan tawa membuatnya tertidur lagi. Ia mencatat perubahan-perubahan di tubuhnya dengan mengukur nilai endap darahnya, suatu ukuran penting dari peradangan dan infeksi di darah. Cousins menemukan bahwa nilainya menurun minimal 5 poin setiap kali ia menonton salah satu film lucu itu.

Ia menonton berulang-ulang, tertawa sekeras dan selama mungkin. Setelah enam bulan melakukan terapi tawa yang ia rancang sendiri, para dokter takjub menemukan bahwa ia telah sembuh total -- Penyakitnya Lenyap! Ini membuat Cousins menerbitkan buku Anatomy of Illness, yang memprakarsai riset besar pada fungsi suatu kimia tubuh, Endorfin. Endorfin memiliki komposisi yang serupa dengan morfin dan heroin.

Kasus Cousins menunjukan bagaimana tawa memiliki efek menenangkan pada tubuh dan membangun sistem imun, melindungi Anda dari penyakit. Cousins menemukan bahwa sepuluh menit tawa tergelak memberinya peredaan nyeri tanpa obat selama 2 jam.

Pengalaman yang ditulis di bukunya merupakan terobosan kedokteran, menjelaskan mengapa orang yang gembira jarang sakit, dan mengapa orang yang tidak bahagia dan murung terlihat selalu sakit.

Nah dari Fakta ini -- Apakah akan merubah cara pandang terhadap Hidup Anda? Sudahkah Anda tertawa hari ini? ;D

Dikutip dari buku "The Answer", Allan & Barbara Pease, Halaman 212.

Thursday, December 07, 2023

Kedamaian dan Ketenangan Hati Lebih Berharga.

"Jangan menjawab orang bebal menurut kebodohannya, supaya jangan engkau sendiri menjadi sama seperti dia; Jawablah orang bebal menurut kebodohannya, supaya jangan ia menganggap dirinya bijak”. - (Amsal 26:4-5)

Kutipan di atas ingin mengingatkan agar jangan membuang waktu berdebat dengan orang bebal, bodoh, dan fanatik, sebab orang-orang tersebut tidak peduli dengan kebenaran dan kenyataan. Mereka berfokus pada kemenangan atas apa yang mereka percayai.

Untuk memperjelas kalimat di atas berikut adalah cerita ilustrasinya.
Suatu hari keledai berkata kepada Harimau : "Rumput itu warnanya biru". Harimau menjawab : "Tidak, rumput itu hijau".

Diskusipun memanas, dan keduanya memutuskan untuk menyerahkan ke Arbitrase. Dan untuk ini mereka pergi ke hadapan singa, sang raja hutan. Setibanya mereka di hutan tempat singa duduk di singgasananya, keledai mendahului berteriak : “Yang Mulia, benarkah rumput itu berwarna biru?”

Singa menjawab : “Benar, rumput berwarna biru.” Keledai bergegas melanjutkan : “Harimau ini tidak setuju dengan saya, pendapatnya selalu bertentangan dan mengganggu saya. Tolong hukum dia!”. Si keledai melonjak kegirangan, dgn puas dia melanjutkan perjalanannya, sambil terus mengulangi : “Rumput itu berwarna biru”.

Harimau pasrah menerima hukumannya. Tetapi dia bertanya kepada singa: “Yang Mulia, mengapa anda menghukum saya? Bukankah rumput itu berwarna hijau ?”

Singa menjawab : “Memang sebenarnya rumput itu berwarna hijau”.
Kata Harimau : “Lalu, mengapa anda menghukum saya?”

Jawab sang Singa : “Hukuman itu tidak ada hubungannya dengan pertanyaan “Apakah rumput itu biru atau hijau. Hukuman itu adalah karena kebodohanmu. Tidak mungkin makhluk pemberani dan cerdas sepertimu membuang waktu berdebat dengan keledai dan terlebih lagi datang dan mengganggu ketenanganku!”

Kesimpulan:
  • Pergunakanlah waktu anda dengan lebih bijak dengan berfokus pada hal yang lebih penting daripada berargumentasi dengan orang bebal. Karena, orang demikian tidak peduli dengan bukti yang diberikan kepadanya.
  • Mereka tidak dalam kapasitas untuk memahami. Yang diinginkan hanyalah pembenaran atas apa yang mereka percayai (dan belum tentu benar).
  • Kedamaian dan ketenangan anda lebih berharga.

    PS: Below Picture is a master piece by Choerodin Roadyn, The King, 2022.

  •