Kutipan di atas ingin mengingatkan agar jangan membuang waktu berdebat dengan orang bebal, bodoh, dan fanatik, sebab orang-orang tersebut tidak peduli dengan kebenaran dan kenyataan. Mereka berfokus pada kemenangan atas apa yang mereka percayai.
Untuk memperjelas kalimat di atas berikut adalah cerita ilustrasinya.
Suatu hari keledai berkata kepada Harimau : "Rumput itu warnanya biru". Harimau menjawab : "Tidak, rumput itu hijau".
Diskusipun memanas, dan keduanya memutuskan untuk menyerahkan ke Arbitrase. Dan untuk ini mereka pergi ke hadapan singa, sang raja hutan. Setibanya mereka di hutan tempat singa duduk di singgasananya, keledai mendahului berteriak : “Yang Mulia, benarkah rumput itu berwarna biru?”
Singa menjawab : “Benar, rumput berwarna biru.” Keledai bergegas melanjutkan : “Harimau ini tidak setuju dengan saya, pendapatnya selalu bertentangan dan mengganggu saya. Tolong hukum dia!”. Si keledai melonjak kegirangan, dgn puas dia melanjutkan perjalanannya, sambil terus mengulangi : “Rumput itu berwarna biru”.
Harimau pasrah menerima hukumannya. Tetapi dia bertanya kepada singa: “Yang Mulia, mengapa anda menghukum saya? Bukankah rumput itu berwarna hijau ?”
Singa menjawab : “Memang sebenarnya rumput itu berwarna hijau”.
Kata Harimau : “Lalu, mengapa anda menghukum saya?”
Jawab sang Singa : “Hukuman itu tidak ada hubungannya dengan pertanyaan “Apakah rumput itu biru atau hijau. Hukuman itu adalah karena kebodohanmu. Tidak mungkin makhluk pemberani dan cerdas sepertimu membuang waktu berdebat dengan keledai dan terlebih lagi datang dan mengganggu ketenanganku!”
Kesimpulan:
PS: Below Picture is a master piece by Choerodin Roadyn, The King, 2022.
No comments:
Post a Comment