Monday, July 20, 2015

Life is a process.


Kadang kita bertanya dalam hati dan menyalahkan Tuhan, "Apa yang telah saya lakukan sampai saya harus mengalami ini semua?" atau "Kenapa Tuhan membiarkan ini semua terjadi pada saya?"
Here is a wonderful explanation...
Seorang anak memberitahu ibunya kalau segala sesuatu tidak berjalan seperti yang dia harapkan. Dia mendapatkan nilai jelek dalam raport, putus dengan pacarnya dan sahabat terbaiknya pindah ke luar kota.
Saat itu ibunya sedang membuat kue dan menawarkan apakah anaknya mau mencicipinya. Dengan senang hati anaknya berkata, "Tentu saja, I love your cake."
"Nih, cicipi mentega ini," kata Ibunya menawarkan.
"Yaiks," ujar anaknya.
"Bagaimana dengan telur mentah?"
"You're kidding me, Mom."
"Mau coba tepung terigu atau baking soda?"
"Mom, semua itu menjijikkan!!"
Lalu ibunya menjawab, "Ya, semua itu memang kelihatannya tidak enak jika dilihat satu per satu. Tapi jika dicampur jadi satu melalui satu proses yang benar, akan menjadi kue yang enak."
Tuhan bekerja dengan cara yang sama. Seringkali  kita bertanya kenapa Dia membiarkan kita melalui masa-masa yang sulit dan tidak menyenangkan. Tapi Tuhan tahu jika Dia membiarkan semuanya terjadi satu per satu sesuai dengan rancangan-Nya, segala sesuatunya akan menjadi sempurna tepat pada waktunya. Kita hanya perlu percaya proses ini diperlukan untuk menyempurnakan hidup kita.
Tuhan teramat sangat mencintai kita. Dia  mengirimkan bunga setiap musim semi dan sinar matahari setiap pagi. Setiap saat kita ingin bicara, Dia akan mendengarkan. Dia ada di setiap saat kita membutuhkan-Nya. Dia ada di setiap tempat dan Dia memilih untuk berdiam di hati kita.

Wednesday, July 01, 2015

Rendah Hati - 1 Petrus 5:5-6.

Sebagai seorang kristen kita dituntut untuk rendah hati (1Petrus5:5), karena "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati". Kesombongan dapat timbul karena kecintaan diri seseorang akan kemampuannya sendiri, dan juga karena merasa apa yang kita punyai melebihi dari kepunyaannya orang lain. Seolah-olah apa yang kita dapatkan adalah berdasarkan atas kemampuan, kuat dan gagah kita. Kita lupa diri dan tidak sadar bahwa semua yang kita miliki sesungguhnya berasal dari Tuhan, sehingga tidak ada tempatnya untuk menyombongkan diri. Seperti nasehat yang Paulus sampaikan kepada jemaat di 1 Korintus 4:7 dalam versi BIS "Siapakah yang menjadikan Saudara lebih dari orang lain? Bukankah segala sesuatu Saudara terima dari Allah? Jadi, mengapa mau menyombongkan diri, seolah-olah apa yang ada pada Saudara itu bukan sesuatu yang diberi?".

Lalu bagaimana supaya kita dapat menghindari dosa kesombongan, (ayat 6), Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat,

Semua yang kita miliki saat ini, apakah menurut kita biasa atau istimewa, besar atau kecil dalam pandangan manusia, itu semua adalah anugerah luar biasa yang berasal dari Tuhan. Dan Paulus berkata "Ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan." (1 Korintus 1:31). Sesungguhnya sebuah kasih karunia dikatakan kasih karunia karena bukan berasal dari perbuatan kita melainkan dari Sang Pemberi yaitu Tuhan sendiri. Dan itupun sudah disebutkan di dalam Alkitab. "Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia." (Roma 11:6). Kesombongan merupakan bentuk penyangkalan dari hal itu, karena artinya mereka berpikiran seolah-olah semua itu adalah hasil pekerjaan mereka atau beranggapan bahwa mereka sudah sangat hebat melebihi orang lain atau bahkan Tuhan sehingga lupa diri. Menyadari bahwa kasih karunia merupakan pemberian Tuhan, milik Tuhan yang diberikan kepada kita akan membuat kita tetap sadar bahwa tidak ada satupun yang pantas kita sombongkan.

Marilah kita menyadari betul anugerah kasih karunia yang telah Tuhan berikan kepada kita. Semua yang ada pada kita hari ini sesungguhnya berasal dari Tuhan. (Ulangan 8:14-18). Ingatlah bahwa semua itu dari Tuhan, oleh Tuhan dan untuk Tuhan. (Roma 11:36). Kesombongan merupakan awal dari kehancuran seperti yang Amsal 16:18, kesombongan merupakan sikap yang ditentang Tuhan (Yakobus 4:6), dan merupakan kekejian bagi Allah sehingga tidak akan luput dari hukuman (Amsal 16:5). Kita harus mensyukuri semua yang telah diberikan Tuhan, dan itu bisa kita tunjukkan lewat sebentuk kerendahan hati bukan lewat sikap sombong atau tinggi hati. Sehingga pada akhirnya Tuhan memberikan yang dijanjikannya  kepada kita (1 Petrus 5:6b) supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.


God walks with the humble, He reveals Himself to the lowly, He gives understanding to the little ones, He discloses His meaning to pure minds, but hide His grace from the proud. - Thomas Aquinas.