Friday, May 03, 2024

Manajemen Kekecewaan.

Dalam suatu perenungan yang menyadarkan saya bahwa semua hal -- baik, buruk, hal menyenangkan, menyakitkan, diterima, ditolak, pencapaian, kesalahan, ketenaran, adalah hal yang datang dan pergi.

Setiap pengalaman yang pernah dialami akan berakhir. Emosi yang timbul seperti senang, sedih, marah, malu, bangga, iri dan perasaan manusia lainnya datang bergantian. Pada dasarnya perasaan itu tidak ada yang permanen. Dengan mengetahui kebenaran ini sebenarnya bisa memberikan kelegaan.

Namun, sebaliknya banyak orang yang mengalami kekecewaan mendalam terhadap suatu peristiwa yang terkadang membuat orang tersebut menyerah untuk mencapai impiannya.

Menurut Richard Carlson, Penulis, dalam bukunya "Don't Sweat the Small Stuff" - Kekecewaan kita pada dasarnya muncul dalam dua cara. Saat kita mengalami kesenangan, kita ingin kesenangan itu bertahan selamanya. Itu tidak pernah terjadi. Atau, saat kita mengalami rasa sakit, kita ingin rasa sakit itu hilang sekarang juga. Biasanya tidak begitu. Ketidakbahagiaan adalah hasil dari perjuangan melawan rasa yang sedang kita alami.

Lalu bagaimana untuk mengatasinya?

Dari dulu kita belajar mengenai Manajemen Waktu, Manajemen Resiko, Manajemen Keuangan dan lainnya, tapi kita lupa untuk menguasai Manajemen Kekecewaan.

Ketahuilah bahwa meskipun merasakan kebahagiaan itu menyenangkan, hal itu pada akhirnya akan digantikan oleh hal lain. Dan jika Anda mengalami suatu jenis rasa sakit atau ketidaksenangan, sadarilah bahwa hal ini juga akan berlalu. Dengan menyimpan kesadaran ini dalam hati adalah cara yang bagus untuk mempertahankan perspektif, bahkan saat menghadapi kesulitan.

Semoga tips "Manajemen Kekecewaan" ini bisa bermanfaat, walau tidak mudah untuk dipraktekkan.

"Be the person that your dog thinks you are". - C. J. Frick

PS: Muffin - In front of the camera.

Friday, April 19, 2024

Mengampuni Sesama.

Seorang Murid bertanya pada Guru Spiritualnya, "Guru, mengapa sangat sulit untuk memaafkan seseorang yang menyakiti kita?". Sang Guru menjawab, "Karena kebanyakan orang berpikir bahwa permintaan maaf diberikan kepada orang lain, untuk kepentingan orang lain tersebut. Sehingga itu yang membuat orang enggan untuk memaafkan, merasa orang lain tidak layak mendapatkan permintaan maaf, dan hidup tidak adil jika dimaafkan begitu saja".

"Namun", Lanjut sang guru, "Mereka lupa bahwa permintaan maaf itu sebenarnya adalah untuk diri sendiri. Jika seseorang menyimpan kekesalan dan kemarahan di dalam dirinya, itu ibarat seperti minum racun, dan berharap orang yang tidak diberi maaf itu yang mati. Pahadal itu adalah hal yang mustahil. Sebaliknya jika seseorang memberi maaf dengan tulus, maka dia akan kembali bebas, beban hidupnya pun terangkat dan terasa ringan".

"Jika semua orang mengetahui prinsip ini, seharusnya orang akan lebih mudah untuk memaafkan orang lain, dan bergerak maju untuk tujuan hidupnya kembali".

Friday, April 12, 2024

Perluas Pandangan dan Pikiran.

Pada saat ini saya sedang membaca sebuah buku yang menurut saya sangat menarik dan sederhana, setiap bab hanya berisi 2 halaman. Isinya pendek namun sangat berhubungan dengan keseharian. Judul bukunya "Don't Sweat the Small Stuff" - Richard Carlson.

Berikut terjemahan bebas dari Bab 61:
Kita membentuk Opini dan menghabiskan hidup kita untuk menvalidasi apa yang kita yakini benar. Kekakuan ini menyedihkan, karena ada banyak hal yang bisa dipelajari dari sudut pandang yang berbeda dengan sudut pandang kita. Hal ini juga menyedihkan karena sikap keras kepala yang diperlukan untuk menjaga hati dan pikiran kita tetap tertutup terhadap segala sesuatu selain sudut pandang kita sendiri. Pikiran yang tertutup selalu berjuang untuk menjaga jarak dari segala sesuatunya.

Kita lupa bahwa kita semua sama-sama yakin bahwa cara kita memandang dunia adalah satu-satunya cara yang benar. Kita lupa bahwa dua orang yang tidak sepakat satu sama lain sering kali dapat menggunakan contoh yang sama untuk membuktikan sudut pandang mereka sendiri; dan kedua belah pihak dapat sama-sama meyakinkan.

Dengan mengetahui hal ini, kita bisa tetap menjadi lebih keras kepala, atau kita bisa bersantai dan mencoba mempelajari sesuatu yang baru! Selama beberapa menit sehari, apa pun pandangan hidup Anda, cobalah membaca artikel dan/atau buku dengan sudut pandang berbeda. Anda tidak perlu mengubah keyakinan Anda. Yang Anda lakukan hanyalah memperluas pikiran dan membuka hati terhadap ide-ide baru. Keterbukaan baru ini akan mengurangi tekanan yang diperlukan untuk menjauhkan sudut pandang lain. Selain sangat menarik, latihan ini membantu Anda melihat kepolosan orang lain serta membantu Anda menjadi lebih sabar. Anda akan menjadi orang yang lebih santai dan filosofis, karena Anda akan mulai merasakan logika dari sudut pandang lain.

Setelah membaca bagian ini, Saya jadi menyadari bahwa saya bisa bersikap lebih santai dengan banyak mendengarkan.

"Your perspective is always limited by how much you know. Expand your knowledge and you will transform your mind". - Bruce H. Lipton

Thursday, April 04, 2024

Hidup ini bukanlah keadaan darurat.

Meski kebanyakan orang (termasuk saya) berpendapat sebaliknya. Hidup kita seolah dipenuhi dengan Tenggat waktu, Jadwal dan Ekspetasi. Saya melihat sendiri (termasuk saya waktu dulu) ketika berhadapan dengan pekerjaan seringkali mengabaikan keluarga dan kesehatan karena memiliki kecenderungan untuk percaya bahwa hidup adalah keadaan darurat.

Pernah sekali waktu saya masih kerja di Korporasi, sedang sakit batuk sudah seminggu tidak kunjung membaik (sebelum zaman covid jadi belum diciduk hehe), walau sudah ke dokter. Namun, saya tidak pernah absen datang ke kantor. Sampai atasan saya yang bule datang ke ruangan, bertanya, "Kamu sakit, kenapa datang ke kantor?". Saya menjawab bahwa ada kick off meeting, untuk project yang segera dimulai.

Lalu dia mencatat jadwal meetingnya dan meminta bahan meetingnya kepada saya, dan berkata,"Kamu pulang, istirahat, supaya sembuh, hari ini saya yang menggantikan kamu meeting". Seringkali saya berasumsi bahwa Ini darurat! Sebenarnya, tidak ada orang lain selain saya sendiri yang menciptakan tekanan yang dialami.

Saya sering bertemu seseorang (termasuk saya sendiri) yang mengubah hal kecil menjadi keadaan darurat yang besar. Kita terlalu memikirkan tujuannya sehingga kita lupa untuk bersenang-senang, dan kita lupa memberi kelonggaran kepada diri sendiri. Atau kita menyalahkan diri sendiri jika tidak dapat memenuhi tenggat waktu yang dibuat sendiri.

Langkah pertama untuk menjadi orang yang lebih damai adalah memiliki kerendahan hati untuk mengakui bahwa, dalam banyak kasus, Anda menciptakan keadaan darurat Anda sendiri. Hidup biasanya akan terus berjalan jika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana. Ada baiknya untuk terus mengingatkan diri sendiri dan mengulangi kalimat, "Hidup ini bukan keadaan darurat".

Inspired by Book Titled "Don't sweat the Small Stuff" - Richard Carlson, Chapter 22.

Friday, March 29, 2024

Before the Battle of fist, comes the battle of mind.

Ini diartikan jika ingin sukses dalam arena kehidupan, mesti fasih dalam pengendalian pikiran, menaklukan keraguan diri, memupuk ketahanan dan membayangkan kesuksesan.

Apa yang terjadi di dalam diri kita cenderung terjadi dua kali. Yang pertama terjadi dalam pikiran kita, lalu baru dalam dunia realita. Pernahkah mengalami akan melakukan presentasi dalam suatu rapat, sebelum rapat sudah membayangkan pertanyaan-pertanyaan sulit yang ditanyakan. Atau hendak bertemu dengan calon klien untuk melakukan penawaran. Namun sebelum bertemu sudah membayangkan bagaimana kalau calon klien tidak suka dengan penawarannya, harga penawaran yang tidak sesuai dan lainnya. Padahal dalam realita belum tentu hal itu yang terjadi.

Namun, sebelum semua itu terjadi, kita memiliki kecenderungan pemikiran ke arah yang negatif. Padahal kita bebas membayangkan termasuk jika ingin membayangkan ke arah yang positif, seperti Presentasinya berjalan mulus, para stakeholder senang dengan solusi yang diusulkan, atau calon klien suka dengan penawaran.

Kesuksesan dalam segala hal yang ingin dilakukan, harus menguasai pemikiran terlebih dahulu. Anda harus terlebih dahulu menguasai permainan batin, untuk dapat mengembangkan keterampilan. Anda mesti yakin bahwa untuk bisa sukses diperlukan usaha yang sepadan. Sebelum mempelajari keterampilan, datanglah pertarungan pikiran - Ini adalah permainan batin.

Monday, March 25, 2024

Kisah Elang dan Burung Gagak.

Berfokuslah dengan hal yang bisa kita kendalikan, tinggalkan apa yang tidak bisa kamu kendalikan. Cerita berikut sangat cocok untuk menggambarkan frase di atas.

Satu-satunya burung yang berani mematuk seekor Elang adalah burung Gagak. Burung ini bisa duduk dipunggung Elang dan mematuk lehernya.

Namun, tahukah kita, Elang tidak pernah merespon, juga tak mau bertarung dengan burung gagak. Ternyata, Elang tidak mau menghabiskan waktu dan energi hanya untuk menanggapi burung gagak.

Cukup bagi Elang untuk membuka sayapnya dan mulai terbang lebih tinggi dilangit.

Semakin tinggi penerbangan, maka semakin sulit bagi gagak untuk bernafas dan akhirnya gagak jatuh karena kekurangan oksigen...

Begitu juga dengan kehidupan ini, tidak semua pertempuran perlu ditanggapi.

Berhentilah membuang waktu untuk menanggapi semua argumen, kritik, cibiran, dan fitnah.

Fokus saja mengembangkan kualitas diri, tingkatkan standar yang dimiliki, dengan sendirinya mereka akan jatuh...!

"Incredible change happens in your life when you decide to take control of what you do have power instead of craving control over what you don't" ~ Steve Maraboli.

Sunday, March 17, 2024

Membangun Self-Image.

Apa itu Self-Image? cara seseorang memandang dirinya sendiri, pencapaiannya dan nilainya bagi masyarakat. Hal ini dipengaruhi oleh banyak hal sejak usia dini, seperti pola asuh orang tua, berbagai pengalaman dengan guru, teman dan keluarga.

Dalam sesi coaching rutin yang saya ikuti, didiskusikan bahwa Self-Image merupakan salah satu faktor penting yang menentukan seseorang itu berhasil atau tidak, karena bagaimana kamu berpikir tentang dirimu sendiri dapat mempengaruhi bagaimana kamu berinteraksi dengan orang lain di sekitar kamu.

Self-Image positif dapat membantu mengenali kelebihan dan potensi diri, serta bersikap realistis mengenai keterbatasan yang dimiliki. Sebaliknya Self-Image negatif hanya akan membuat seseorang berfokus pada kesalahan dan kelemahan sehingga melumpuhkan keinginan untuk melakukan sesuatu dan mencapai prestasi.

Namun untungnya Self-Image ini bersifat dinamis dan selalu berubah. Self-Image yang sehat dapat dibangun mulai dengan menerima diri dan mencintai diri, identifikasi hal-hal traumatis di masa lalu, buat hal-hal positif tentang diri, kembangkan kelebihan pribadi, dan ingat kamu sudah sampai di titik ini, dan sudah banyak hal berat yg dapat kamu lalui, lakukan Afirmasi positif.

Jadi kamu mau bangun self-image yang sehat?

"If you get the inside right, the outside will fall into place." - Eckhart Tolle.

Friday, February 23, 2024

Jangan berargumen.

Dalam enam bulan belakangan saya sedang belajar untuk mengembangkan interpersonal skill, belajar cara berkomunikasi supaya setiap orang yang berinteraksi dengan saya merasa lebih baik.

Satu hal yang paling penting selalu saya ingat adalah menghindari argumen. Menurut Dale Carnegie dalam bukunya "How to win friends & influence people" menulis bahwa Berdebat dengan orang lain jarang sekali membuahkan hasil, biasanya perdebatan berakhir dengan satu pihak semakin yakin dengan kebenaran dirinya.

Dave Barry yang humoris mengutarakan poin ini dengan baik saat dia berkata: "Saya pintar berdebat. Coba tanya teman-teman saya yang tersisa. Saya bisa memenangkan perdebatan dalam topik apa saja, melawan siapa saja. Orang-orang yang mengetahuinya, dan menjauhi saya di pesta-pesta. Sering kali, sebagai tanda hormat mereka kepada saya, mereka bahkan tidak mengundang saya".

Alih-alih berdebat, lebih baik memilih cara yang lebih tinggi dan efektif adalah memenangkan hati lawan bicara kita dengan kesopanan dan itikad baik.

"Kita semua tahu cara mendapatkan perhatian. Tetapi hanya sedikit yang tahu cara mendapatkan perhatian dan rasa hormat pada saat bersamaan" - Esther Jeles, Corporate Behavioural Specialist.

If you have to choose between being Kind and being Right, choose being kind and you will be right". 😉😉😉

Thursday, February 15, 2024

The Real Personal Branding.

Di Era Sosial Media, banyak yang membuat konten dengan menampilkan foto profesional, Video edukasi dan kegiatan-kegiatan lainnya demi membangun personal branding. Menurut Eric Feng, Seorang Sales Strategist, Lebih dari itu untuk membentuk Personal Branding adalah tentang bagaimana perasaan orang bersangkutan ketika mereka berpikir tentang Anda.

Ketika seorang teman menyebut nama anda, apa kesan yang mereka pikirkan. Pernah saya merasa senang, ketika seseorang menyebut nama seorang teman yang juga akan hadir dalam satu event. Sebaliknya saya juga pernah ingin cepat-cepat pergi dari suatu pertemuan, ketika melihat seseorang muncul.

Hal ini mengingatkan saya pada suatu pepatah yang ditulis oleh seorang penulis terkenal, Maya Angelo:
Orang akan lupa apa yang Anda katakan.
Orang akan lupa apa yang Anda lakukan.
Tetap orang tidak akan lupa bagaimana anda telah membentuk perasaan mereka.

Jadi pada saat Anda berinteraksi dengan seseorang, baik calon pelanggan, kolega, atau bahkan orang asing, berusahalah untuk membuat dia merasa lebih baik karena interaksinya dengan Anda!

Berikan pujian yang tulus.
Bagikan kata-kata yang memberi semangat.
Berikan telinga untuk mendengarkan.
Ajarkan sesuatu yang bermanfaat.
Tawarkan bantuan.

Apa pun itu, tujuan Anda adalah membuat orang tersebut MERASA LEBIH BAIK karena Anda. Ingat "What goes around will comes around!". Tidak ada sesuatu yang kembali dengan sia-sia.

Saturday, February 10, 2024

I Believe I can Fly.

adalah salah satu lagu populer di tahun 1996 yang dinyanyikan oleh R. Kelly, yang arti sebagian liriknya adalah,
"Dulu kupikir aku tidak bisa bertahan,
dan hidup hanyalah lagu yang mengerikan
Namun kini kutahu makna cinta sejati
kini aku bersandar pada lengan abadi.

Kulihat diriku diambang kehancuran,
terkadang keheningan nampak begitu bising
banyak keajaiban dalam hidup yang harus kucapai
namun kutahu semua berawal dari diriku.

Jika itu bisa kulihat, maka aku bisa melakukannya
Jika hanya dalam angan saja maka semua itu tiada artinya"

Mungkin itulah awal dari cerita kebanyakan kesuksesan, namun itulah benar adanya. Semula tidak bisa apa-apa, dan tidak percaya diri karena kegigihan untuk bertahan dan berusaha maka mencapai impiannya.

Itu cerita dari pose di foto ini, berawal dari 6 tahun lalu memulai kelas Yoga. Badan kaku, tidak lentur, sulit melakukan pose apapun. Berkat latihan rutin, walau sampai sekarang pun tidak sempurna, tapi ada yang berhasil dilakukan.

Di waktu yang sama 6 tahun yang lalu, saya terjun ke Industri Asuransi sebagai Agen, Tidak mengerti mengenai marketing dan Tidak tahu cara membangun team. Setelah melalui banyak usaha, akhirnya mencapai satu milestone demi milestone berikutnya.

Pertanyaan dasarnya adalah "Do you believe you can fly?" - apakah kamu percaya dengan apa yang kamu jalani bisa mencapai impianmu?

Kedamaian Hati.

Hidup di dunia yang serba dinamis, penuh dengan ketidakpastian telah membuat banyak orang cemas dan gelisah sehingga hilangnya damai di hati dan pikiran.

Lalu bagaimana menemukan kedamaian itu?
- Lepaskanlah masa lalu yang tidak menyenangkan, karena masa lalu telah berlalu. Tidak ada gunanya disesali.
- Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Fokus pada perkembangan diri yang penting hari ini lebih baik dari yang lalu.
- Kendalikan apa yang bisa kita kendalikan, Lepaskan apa yang tidak bisa kita kendalikan.

Dunia bisa melemparkan apa saja ke diri kita, tapi yang penting adalah setiap saat kita bebas memilih reaksi kita dalam menghadapinya.

Find Your Inner Peace! 😉

Tuesday, January 30, 2024

Seni mempengaruhi orang untuk bertindak.

Dalam suatu hubungan seringkali kita mau bisa mempengaruhi orang lain untuk bertindak, namun terkadang hal tersebut tidak mudah dilakukan, seperti dalam hubungan orang tua dan anak, atasan dan bawahan, pasangan, penjual dan pembeli dan lainnya.

Menurut Dale Carnegie dalam bukunya "How to win Friends and influence people", untuk mempengaruhi orang lain agar bertindak, pertama-tama kita harus berhubungan dengan keinginan inti yang mereka rasakan.

Untuk mengerti maksudnya apa, berikut diambil dari cerita nyata. Pada suatu hari seorang filsuf terkenal di abad 19, Ralph Waldo Emerson, dan putranya berusaha memasukkan anak sapi ke kandang. Mereka mengalami kesulitan. Mereka mendorong dan anak sapi itu menarik. Mereka menarik dan anak sapi itu malah mendorong.

Sementara itu, asisten rumah tangga mereka menyadari masalah ini, dan walaupun dia tidak dapat menulis esai atau buku-buku yang brilian seperti Emerson, dia memiliki wawasan tentang bagaimana menyelesai masalah ini. Dia berjalan mendekati anak sapi itu dan menaruh jarinya di mulut anak sapi itu. Anak sapi itu mengulum jarinya dan dengan lembut dia menuntun anak sapi itu ke arah kandang.

Apa yang diketahui sang asisten rumah tangga terlupakan oleh sang filsuf cemerlang itu?

Emerson dan putranya hanya memikirkan apa yang mereka inginkan yaitu memasukan anak sapi ke dalam kandang lalu mereka dapat menyantap makan siang. Namun, anak sapi sebelumnya sedang melahap rumput hijau dengan bahagia, tidak ingin masuk ke kandang yang sempit dan gelap sehingga harus mempersingkat waktu makannya.

Lalu muncul Asisten rumah tangga dan menawarkan jarinya dan mengingatkan anak sapi itu bahwa ada susu hangat yang menantinya.

Kisah ini menjadi sebuah metafora yang sempurna mengingatkan kita bahwa pengaruh membutuhkan lebih banyak intuisi dibanding intelektual, Hubungan yang baik dibandingkan dengan sekedar otak cemerlang.

That's why high EQ better than IQ?

PS: Source Book "How to win friends and influence people" - Chapter 3, Dale Carnegie.

Sunday, January 14, 2024

Pelajaran dari Seekor Keledai.

Sebuah cerita inspiratif untuk mengawali tahun 2024, semoga memberi semangat! 😊

Seekor keledai milik seorang petani jatuh ke sumur. Hewan itu menangis berjam-jam, sementara petani mencari cara untuk mengeluarkannya. Akhirnya si petani memutuskan bahwa hewan itu sudah tua, lagi pula sumur itu perlu diuruk; tidak ada gunanya untuk mengeluarkan keledai itu dari sana.

Si petani mengajak tetangga untuk datang menolongnya. Masing-masing tetangga membawa pacul dan mulai menguruk sumur dengan tanah. Pada awalnya, keledai menyadari apa yang terjadi dan menangis ketakutan. Lalu tiba-tiba, keledai itu diam. Beberapa saat kemudian, petani menatap ke dalam sumur. Ia takjub pada apa yang dilihatnya. Bersama setiap lemparan tanah pada punggungnya, keledai itu mengibaskannya dan naik satu langkah. Segera saja semua orang takjub ketika keledai melangkah keluar dari tepi sumur dan berlari menjauh!

Moral dari cerita: Terlepas dari apakah Anda suka atau tidak, hidup akan "melempar" segala jenis kotoran kepada Anda. Kiat untuk keluar dari lubang adalah mengibaskan kotoran dan naik satu langkah. Malah sebenarnya, setiap masalah Anda adalah batu pijakan untuk keluar. Kita bisa memanjat keluar dari sumur yang terdalam dengan tidak berhenti dan tidak menyerah untuk mengibaskan kotoran dan naik satu langkah.

Keesokan harinya, keledai itu kembali dan menendang orang-orang yang berusaha menguburnya. Jadi, ingatlah selalu bahwa jika Anda pikir mengubur masalah adalah jalan keluar yang mudah, masalah itu akan selalu kembali untuk menggigit Anda.

Ps: dikutip dari buku "The Answer" - Bab 12 Mengatasi Takut dan Cemas.

Monday, January 01, 2024

Hanya baik-baik saja tidak cukup.

Tidak berasa kita sudah sampai di tahun 2024, di mana tiga tahun sebelumnya kewalahan oleh Pandemic Covid-19. Kurun waktu tiga tahun itu saya melihat perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, apa dan siapa yang akhirnya bertahan.

CEO Nokia dalam penutupan pidato terakhirnya berkata, ketika perusahaan ponsel tersebut dibeli oleh Microsoft satu dekade yang lalu, "We didn't do anything wrong, but somehow, we lost". - Kami tidak melakukan kesalahan apapun, tetapi entah bagaimana, kami kalah.

Pada saat itu Nokia adalah perusahaan yang bonafide. Mereka tidak melakukan kesalahan apapun, hanya saja dunia berubah begitu cepat dan Kompetitornya lebih dahsyat.

Mereka melupakan pembelajaran dan perubahan yang cepat, sehingga kehilangan kesempatan untuk mendapat keuntungan besar. Tidak hanya itu, mereka juga kehilangan kesempatan untuk bertahan di bisnis.

Moralnya adalah jika Anda tidak berubah, Anda akan keluar dari kompetisi. Tidak ada salahnya jika tidak ingin belajar hal baru. Namun, jika pikiran dan pola pikir Anda tidak bisa mengikuti zaman maka akan tersingkir.

Anda tidak perlu melakukan kesalahan apa pun, selama pesaing Anda menangkap kesempatan dan melakukannya dengan benar, Anda bisa kalah dan gagal.

Mereka yang menolak untuk belajar dan berkembang, suatu saat pasti akan tersingkir dan menjadi tidak relevan. Pada saat mereka menyadarinya, semua sudah terlambat. Jangan lupa untuk terus bertumbuh!