Kita hidup di dunia pikiran.
Pikiran kita menciptakan pengalaman, pengalaman berdasarkan apa yg kita pikirkan.
Kualitas pikiran kita yang akan menentukan kualitas hidup yang kita jalani.
Ketika seseorang tidak bahagia dalam hidupnya, dia akan berusaha membuat perubahan.
Perubahan dilakukan seperti mentransformasi lingkungan, dan percaya dengan melakukan perubahan itu, dapat memberikan kondisi yang diinginkan. Belanja barang dapat meningkatkan kebahagiaan. Jalan-jalan ke tempat hiburan, menjauh dari masalah yang ada. Mencari hal-hal yang dapat membantu melupakan permasalahan.
Tentu saja setelahnya, kita akan kembali pada dimana permasalahan itu dimulai: Tidak bahagia.
Begitulah siklus yang akan terjadi. Belanja, Jalan-jalan, Lupakan - selalu berfokus pada faktor eksternal.
Hal ini terjadi karena kita beasumsi bahwa perubahan itu dimulai dari luar. Pada kenyataannya, Lingkungan memberi pengaruh pada perubahan kondisi, tetapi tidak mengatasi akar permasalahan (Pikiran) yang mengendalikan apa yang dirasakan.
Ini yang harus disadari:
Jika ingin merubah kondisi, kita harus memulai dari dalam diri kita. Kita harus merubah perhatian pemikiran kita, karena apa yang kita pikirkan secara langsung mempengaruhi apa yang kita rasakan, dan apa yang kita rasakan mempengaruhi reaksi tubuh, dan reaksi tubuh mempengaruhi perilaku, dan bagaimana kita berperilaku itulah yang mendefinisikan pengalaman yang dialami dalam hidup.
"If you get the inside right, the outside will fall into place." - Eckhart Tolle.
Semua berawal dari pemikiran, kehidupan kita bersemi dari apa yang selalu kita pikirkan: You are what you think.
Sunday, November 26, 2023
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment