Setiap menjelang 17 Agustus, sekolah kami menyeleksi personel untuk Paskibra, selain itu juga Paduan Suara untuk Upacara di tingkat Kabupaten.
Ketika itu saya kelas 1 SMP, dengan postur kurus dan tidak tinggi sudah pasti saya bukan kandidat untuk Paskibra.
Jadi murid-murid selain yang terpilih Paskibra, ikut seleksi untuk Paduan Suara. Tiba lah giliran saya untuk ditest.
Saya menyanyikan sepenggal Lagu Nasional, yang berjudul "Dari Sabang sampai Merauke".
Setelah selesai, beberapa waktu kemudian Guru yang bersangkutan mengumumkan siapa yang terpilih ikut dalam Paduan Suara tersebut, yang akan bergabung dengan Sekolah lain.
Dan ternyata semua teman dekat saya terpilih, kecuali saya. Ini bukan nyanyi Solo, tapi Paduan suara loh. Itu juga berarti saya tidak akan ikut upacara di kantor Bupati.
Ada rasa sedih, koq saya tidak terpilih, seburuk itu kah? Saya diam untuk beberapa hari, tidak cerita apapun di rumah.
Saya tahu saya punya kelemahan, namun dalam benak, saya selalu ingin mendapatkan Pengakuan. Dengan postur yang kecil, olah raga juga bukan keahlian saya.
Dalam bidang akademis, saya juga bukan seorang Jenius, tapi jika saya memberi waktu dan usaha belajar, saya yakin saya bisa.
Itu lah awal saya belajar untuk 'Move forward' - fokus pada hal yang bisa saya lakukan, dari pada terus meratap pada kelemahan.
"Focus on your strengths, Not your weaknesses.
Focus on your character, Not your reputation.
Focus on your blessings, Not your misfortunes."
- Roy T. Bennet, The Light in the Heart.
Saturday, June 04, 2022
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment