Monday, December 23, 2024

Apa yang lebih penting dari mencapai Target?

Di sela-sela menjelang akhir tahun, pasti sudah mengira-ngira apakah mencapai apa yang ditargetkan di awal tahun, atau harus berusaha lebih baik di tahun depan?

Terlepas dari mencapai target atau tidak, ada hal yang lebih penting. Untuk mengilustrasikannya, simak cerita singkat berikut:

Pohon Ek tua berdiri tegak di atas kota kecil itu, cabang-cabangnya yang berbonggol menjulang ke langit seperti tangan yang lapuk. Di bawah naungannya, seorang anak laki-laki bernama Ethan duduk, alisnya berkerut penuh konsentrasi saat ia dengan cermat mengukir burung kayu. Ia bertekad untuk memenangkan kompetisi ukiran kayu tahunan kota itu, sebuah mimpi yang telah ia pelihara sejak kecil.

Ethan mencurahkan seluruh jiwanya ke dalam proyek itu, menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari untuk mengasah keterampilannya. Ia menghadapi banyak tantangan: kayunya pecah, pahatnya tergelincir, dan keraguan terus menyerang bahwa ia tidak cukup berbakat. Namun, dalam setiap kemunduran, Ethan belajar dan bertumbuh. Ia menemukan kesabaran, ketahanan, dan apresiasi baru terhadap keindahan kayu yang rumit.

Hari kompetisi akhirnya tiba. Ethan, tangannya sedikit gemetar, mempersembahkan burungnya. Burung itu tidak sempurna; ketidaksempurnaan kecil merusak salah satu sayapnya. Namun saat ia menjelaskan tantangan yang telah ia atasi dan pelajaran yang telah ia pelajari, keheningan menyelimuti kerumunan.

Para juri berunding, dan ketika mereka mengumumkan pemenangnya, bukan Ethan. Kekecewaan menyelimuti dirinya, tetapi kemudian dia melihat-lihat karya lainnya. Karya-karyanya indah, masing-masing merupakan bukti dedikasi dan keterampilan penciptanya.

Saat penduduk kota berbaur, seorang wanita tua yang bijak mendekati Ethan. "Burungmu sangat indah," katanya, matanya berbinar. "Tetapi yang lebih penting, lihatlah dirimu yang sekarang."

Ethan menatap tangannya yang kapalan, garis-garisnya terukir dengan kenangan akan latihan berjam-jam yang tak terhitung jumlahnya. Dia memikirkan kesabaran yang telah dia kembangkan, ketahanan yang telah dia bangun, dan penghargaan atas proses yang telah dia peroleh. Dia menyadari bahwa perjalanan itu, dengan segala perjuangan dan kemenangannya, telah mengubahnya lebih dari hadiah apa pun.

Sejak hari itu, Ethan terus mengukir, bukan untuk kompetisi atau penghargaan, tetapi untuk kegembiraan berkreasi dan kepuasan menjadi versi dirinya yang lebih baik, satu detail rumit pada satu waktu.

"What you get by achieving your goals is not as important as by what you have become by achieving your goals". -- Zig ziglar

Sunday, December 08, 2024

Sudahkan bersyukur hari ini?

It's Christmas Concert Time, It's a Family Reunion Time, It's a Holiday season. Tidak terasa sudah masuk bulan Desember, bulan terakhir dalam tahun dan juga bulan yang dinanti - dinanti untuk musim liburan, dinanti untuk perayaan menyambut Natal dan Tahun Baru, Lembaran baru.

Seperti yang lagi trend sekarang orang-orang nonton konser musik, kami membuka bulan Desember dengan Nonton Konser Musik Natal di Aula Simfoni Jakarta, Kemayoran. Ya itu konser musik klasik. Dalam kesempatan ini saya mencari kegiatan yang bisa pergi bersama Papa.

Teringat masa kecil, saya yang sering ditinggal kakak-kakak (mereka hanya terpaut 1 tahun), karena saya umurnya lebih muda (dianggap anak Bawang), jika pergi bermain. Di saat seperti itu, Papa yang selalu menemani, memberi motivasi, mengajarkan pelajaran sekolah, bersepeda, berenang, dan dukungan lainnya sampai saya lulus SMA. Terutama dalam hal mengambil raport, Papa selalu hadir untuk bertemu dengan Guru Wali Kelas, dalam hal itu saya selalu termotivasi untuk mendapatkan hasil raport yang bagus, supaya membuat bangga.

Dulu saya selalu beranggapan semua anak pasti punya orang tua, Ibu dan Bapak, dan hadir dalam keluarga. Sampai saya kuliah ke Jakarta, baru saya menyadari, bahwa saya termasuk anak yang paling beruntung, karena tidak semua orang berkesempatan seperti itu.

Jadi sampai saat ini pun saya masih belajar bersyukur untuk segala yang saya miliki, bukan menangisi apa yang tidak saya miliki; karena mungkin di luar sana banyak orang yang sedang memimpikan apa yang kita miliki sekarang.

Nah, apakah Anda sudah bersyukur hari ini? 😉

Thursday, November 28, 2024

Turning your adversity to an opportunity!

Olah raga bukan suatu keterampilan kekuatan saya, terutama olah raga permainan beregu, seperti Basket, Volley atau pun bulu tangkis. Dalam hal ini, berpostur tubuh yang kurus dan kecil memang bukan suatu keuntungan. Oleh karena itu saya juga tidak pernah terpilih untuk mewakili kelas apalagi sekolah untuk berpartisipasi dalam perlombaan olah raga maupun seni.

Justru kelemahan itu yang selalu mendorong saya untuk mencari keunggulan lain, seperti kemampuan akademik, kekuatan mengingat dan menganalisa. Bahkan pernah Wali Kelas semasa kelas satu SMA dulu, melabrak guru Olah raga karena memberi nilai merah pada mata pelajaran olah raga kepada saya. Sang wali kelas, membela anak murid seperti saya, memiliki nilai cemerlang untuk semua mata pelajaran lainnya dan tidak terima dijatuhkan hanya karena satu keterampilan fisik.

Seperti cerita saya, kita semua mungkin memiliki beberapa kelemahan. Namun diantara kelemahan-kelemahan itu, kita pasti memiliki banyak kelebihan lainnya. Jangan biarkan kelemahan itu malah membuat kita mundur apalagi menyerah. Justru seharusnya kita berfokus pada kekuatan kita untuk membawa kita pada level selanjutnya.

Hal yang serupa mengingatkan saya pada Tulisan saya setahun yang lalu : https://gracia-triana.blogspot.com/2023/04/arti-tanah-merah.html

Mungkin Kamu punya cerita menarik yang menginspirasi? Share yah di comment.

PS: Walau saya tidak ahli dalam olah raga, tapi saya rajin berolah raga untuk menjaga Kesehatan dan kebugaran setiap hari.

Sunday, November 17, 2024

Selling Without Talking!

Menjual tanpa berbicara tentang produk yang dijual. Buat beberapa orang mungkin menjual adalah suatu momok. Aspek ketakutannya dimulai dari alasan berikut:
  • Saya itu introvert tidak bisa berjualan/menawarkan barang
  • Hmmm, ngga tau gimana cara memulai pembicaraannya
  • Ah nanti ditolak sama calon klien gimana? nanti malah dijauhi sama teman-teman gimana?
Hal yang sama juga saya alami Ketika pertama kali saya memasuki Industri Asuransi.

Beberapa hari yang lalu, saya mendapat Telpon dari seorang Nasabah, meminta saya ke rumahnya. Singkat cerita, saya bertemu dengan sang nasabah, lalu mendiskusikan permasalahannya dan ingin membeli Produk Warisan yang Ahli Warisnya adalah Anak Tunggalnya. Saya memberikan solusi dan Deal dengan budget yang sudah dipersiapkan oleh Nasabah.

Dikasus yang lain saya mendapat referensi dari seorang nasabah, yang beberapa bulan yang lalu terdiagnosa sakit kanker. Saat ini pengobatan dan kemoterapi masih berjalan, dan beberapa klaim biaya Kemoterapi sudah dibayarkan. Beliau mengatakan keponakannya ingin memiliki Asuransi Kesehatan yang sama.

Di satu sisi Menjual itu akan terasa susah buat sebagian orang, namun banyak kasus para Top Sales bisa saja mendapat Deal dengan mudah. Jadi apa rahasianya supaya berhasil menjual? Sebuah kutipan dari Zig Ziglar - "If People like you, they will listen to you, but if they trust you, they'll do business with you". Diterjemahkan bebas, "Jika orang menyukai Anda, mereka akan mendengarkan Anda, tetapi jika mereka mempercayai Anda, mereka akan berbisnis dengan Anda".

Artinya untuk terjadinya suatu transaksi (Tukar menukar) baik materi ataupun pemikiran/ide, Hubungan baik antar sesama menjadi sangat penting. Bagaimana orang akan menyukai Anda, jika mereka tidak mengenal Anda. Bagaimana orang bisa percaya kepada Anda, jika tidak pernah berinteraksi dengan Anda? Jadi banyak hal (bukan hanya "Jualan") akan menjadi lebih mudah, jika kita mempunyai hubungan baik dengan banyak orang.

Bagaimana pendapat Anda?

Sunday, November 10, 2024

Tahukan Anda bahwa penyakit juga dapat muncul dari pikiran?

Berikut adalah kutipan dari buku "Letting Go" - David R. Hawkins:

Inilah dinamika di balik penyakit. Mekanisme-mekanisme ini berjalan melalui perubahan-perubahan yang ditimbulkan pikiran dalam aliran energi dari system bio-energi dan melalui limpahan energi yang tertekan ke dalam system saraf otonom.

Pikiran ini sangat kuat karena memiliki level vibrasi yang tinggi. Sebuah pikiran sebenarnya dalah "Sesuatu"; ia memiliki pola energi. Semakin banyak energi yang kita berikan padanya, semakin banyak kekuatan yang dimilikinya untuk memanifestasikan dirinya secara fisik.

Kekuatan pikiran atas tubuh ditunjukkan oleh riset klinis. Misalnya, dalam satu studi, sekelompok perempuan diberitahu bahwa mereka akan diberi suntikan hormon untuk membuat periode menstruasi mereka maju dua minggu lebih awal. Sebenarnya, mereka hanya diberi suntikan garam placebo (Bohong-bohongan). Meskipun demikian, lebih dari 70% perempuan mengalami ketegangan pra-menstruasi lebih awal dengan semua gejala fisik dan psikologis. Dan juga ada serangkaian eksperimen lainnya.

Sir John Eccles, pemenang Nobel, menyatakan bahwa setelah studi seumur hidup, menjadi jelas bahwa otak bukanlah asal-mulai pikiran, seperti yang diyakini sains dan kedokteran, melainkan sebaliknya. Pikiran mengendalikan otak, yang bertindak sebagai stasiun penerima, seperti switchboard yang menerima bentuk-bentuk pikiran dan kemudian menerjemahkannya ke dalam fungsi syaraf dan penyimpanan memori.

Misalnya, hingga saat ini diyakini bahwa gerakan-gerakan otot berasal dari korteks motorik otak. Tetap sekarang, seperti yang dilaporkan oleh Eccles, niat bergerak dicatat oleh area motorik tambahan disebelah korteks motorik. Oleh karena itu, otak diaktivasi oleh niat pikiran dan bukan sebaliknya.

Setelah mengetahui Fakta ini bahwa Meskipun pikiran dapat memicu penyakit, tidak semua penyakit disebabkan oleh pikiran. Bagaimana Anda akan mengendalikan Pikiran?

Sunday, October 20, 2024

What Will You Be Remembered For?

It's often only when we're faced with a crisis that we truly contemplate certain aspects of life. I remember one such moment on my birthday eleven years ago. I took a day off for a medical checkup, which included an ultrasound of my stomach. The doctor discovered a mass near my uterus. Confused, I asked what she meant. She explained that a mass could be a tumor, but she couldn't determine whether it was benign or malignant. I underwent further tests to find out. As I awaited the results, it felt like my world was crumbling. Suddenly, everything seemed to slow down. Questions raced through my mind: What if it's malignant? Do I only have three months left? Have I done enough for my family, friends, and community? Sadly, at that time the only answer I could come up with was that I'd been consumed by work since graduating from university.

Have you ever considered how people will remember you after you're gone? What kind of legacy would you like to leave for your children, family, or community? What testimony would you hope to hear from your friends, children, or grandchildren on your 80th birthday? Even if that seems too far away, for those still in their prime, what legacy would you like to leave at your last workplace before moving on to new opportunities?

Fortunately, my test result turned out all good, nothing that need to be worried about. From that moment, I changed my life goals right away, and I am happy I realised it before all are too late.

Sunday, October 13, 2024

Bunga berkembang di Lingkungan yang Tepat.

Bayangkan benih bunga yang kecil, rapuh, dan mudah diabaikan. Namun, jika ditanam dalam kondisi yang tepat — sinar matahari yang hangat, tanah yang subur, dan curah hujan yang cukup — benih itu dapat berkembang menjadi bunga yang indah dan mempercantik taman.

Demikian pula, orang dapat berkembang jika berada di lingkungan yang tepat. Lingkungan ini bukan hanya tentang lokasi fisik, tetapi juga meliputi:
  • Hubungan yang mendukung: Teman, keluarga, dan mentor yang mendorong, mengangkat, dan percaya kepada Anda.
  • Peluang untuk berkembang: Pekerjaan, pendidikan, dan pengalaman yang memungkinkan Anda untuk belajar, berkembang, dan mencapai potensi penuh Anda.
  • Rasa memiliki: Komunitas tempat Anda merasa diterima, dihargai, dan terhubung dengan orang lain.
  • Keseimbangan yang sehat: Waktu untuk istirahat, relaksasi, dan mengejar minat di luar pekerjaan.
Sama seperti bunga yang membutuhkan sinar matahari untuk tumbuh, orang membutuhkan dukungan dan dorongan untuk berkembang. Jika kita dikelilingi oleh pengaruh positif dan memiliki sumber daya yang kita butuhkan, kita dapat berkembang dan mencapai tingkat yang lebih tinggi. Setuju? 😉😉😉

Saturday, October 12, 2024

Salahkah memakai koneksi untuk sukses?

Mungkin topik yang akan saya bahas kali ini agak kontroversi, yaitu mengenai menggunakan pengaruh Keluarga (orang tua, saudara atau keluarga lainnya) untuk meningkatkan karier. Seringkali kita mendengar komentar seperti berikut:
  • "Iyalah dia sukses, karena bapaknya sudah memberikan modal dan fasilitas ..."
  • "Pantes saja dia bisa maju, karena relasi orang tuanya yang ... "
  • "Wajar saja dia berhasil, karena pamannya yang berpengalaman langsung membimbingnya ..."
dan banyak lagi.

Di satu sisi, tidak dapat disangkal bahwa memiliki orang tua atau anggota keluarga yang memiliki koneksi yang luas dapat memberikan keuntungan. Keuntungan tersebut dapat mencakup akses ke Jaringan orang-orang yang berpengaruh dalam perusahaan atau institusi, Peluang mendapat bimbingan, atau pun dukungan Finansial yang dapat mendorong kemajuan karier.

Walaupun begitu, ada juga yang sudah menggunakan pengaruh tersebut tetapi tidak menjadikan orang tersebut sukses. Contohnya Bisnis yang sudah dirintis oleh generasi pertama, tapi menjadi bangkrut di generasi ketiga. Contoh lainnya, seseorang terlahir di keluarga kaya tetapi terlalu dimanja sehingga tidak memiliki motivasi dan bakat yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang yang dimiliki. Kondisi ini membuat mereka menyia-nyiakan sumber daya yang ada, lalu menjadi puas diri, dan akhirnya juga tidak membawa kemajuan karier.

Ini menunjukkan bahwa mengandalkan Pengaruh Keluarga saja tidak efektif untuk meningkatkan karier. Hal tersebut dapat menimbulkan rasa berhak, yang berujung pada kurangnya kemandirian dan motivasi. Selain itu, jika karier seseorang dibangun atas koneksi dan bukan prestasi, kariernya bisa rapuh dan rentan terhadap perubahan keadaan.

Pada akhirnya, karier yang paling sukses sering kali dibangun atas kombinasi bakat, kerja keras, dan jaringan strategis. Meskipun pengaruh orang tua dan keluarga tentu saja dapat menjadi faktor menambah keuntungan, hal itu seharusnya bukan satu-satunya penentu keberhasilan profesional seseorang.

Bagaimana menurut Anda?

Sunday, October 06, 2024

Mau Sukses dengan Mudah, bisa?

Sering kali kita merasa terinspirasi dengan cerita "From Zero to Hero", yang tadinya bukan siapa-siapa, mungkin sangat miskin, menderita atau dibully, lalu melalui kerja keras akhirnya menjadi Sukses, Kaya dan Terkenal.

Umumnya cerita seperti itulah yang digemari banyak orang. Lalu apakah untuk mencapai sukses selalu melibatkan penderitaan dan kerja keras ekstrem? Saya pikir Konsep "Kerja Keras" itu relatif dan bisa berbeda-beda bagi setiap orang.

Setelah saya renung-renungkan lagi, bisa saja sukses tanpa harus bersusah payah (bukan berarti diam saja, tetap melakukan usaha) - ini alasannya:
  • Kecerdasan Emosional (EQ) : Salah satu karakter yang dimiliki oleh orang sukses adalah mampu mengelola emosi, membangun hubungan baik, dan mengambil keputusan yang tepat. Hal ini seringkali mendatangkan peluang baik kepada mereka.
  • Kreativitas dan Inovasi : Orang-orang kreatif sering kali menemukan solusi yang unik untuk masalah yang ada. Inovasi mereka bisa membawa mereka pada kesuksesan yang tidak terduga.
  • Networking : Membangun jaringan yang luas dan kuat dapat membuka banyak pintu peluang. Koneksi yang baik bisa mempercepat pencapaian tujuan.
  • Mentorship : Memiliki mentor yang berpengalaman bisa memberikan bimbingan dan dukungan yang sangat berharga, sehingga menghindari mereka dari berbuat kesalahan yang tidak perlu.
  • Keberuntungan : Faktor X yang tidak terduga. Terkadang, berada di tempat yang tepat pada Waktu yang tepat bisa mengubah segalanya.
Meskipun kerja keras adalah salah satu faktor penting dalam mencapai kesuksesan, itu bukan satu-satunya faktor. Ada banyak cara lain untuk mencapai kesuksesan, seperti mengembangkan kecerdasan emosional, kreativitas, dan jaringan yang kuat. Yang terpenting adalah memiliki tujuan yang jelas, konsisten dalam mengejarnya, dan terus belajar dan berkembang.

Bagaimana menurut pendapat Anda?

Monday, September 30, 2024

Letting Go - Dr. Hawkins.

Apakah Anda pernah mengalami salah satu hal berikut:
  1. Merasa memiliki kapasitas dan kemampuan, namun hasil pencapaiannya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
  2. Sudah menjaga gaya hidup dan pola makan, mengapa tetap saja mengalami sakit.
  3. Merasa hidup Anda tidak mengalami kemajuan, stagnant dan begitu-begitu saja.
  4. Merasa hidup ini sulit sekali buat Anda jalani, selalu ada rintangan yang menghadang dalam mencapai sesuatu.
  5. Mengalami sulit untuk memulai sesuatu, takut gagal.
dan mungkin banyak lagi hambatan lainnya. Padahal Anda sudah berusaha dan bekerja keras, namun hasilnya tetap tidak memuaskan. Jika jawabannya adalah iya, saya sangat merekomendasikan untuk membaca buku ini.

Saya direkomendasikan untuk membaca buku ini, karena saya juga mengalami hal-hal yang disebut di atas. Saya menemukan banyak pencerahan dalam perjalanan membaca buku ini. Banyak hal yang saya pikir bukan masalah, namun itu lah yang sebenarnya menjadi penghambat jalannya pengembangan diri.

Buku Letting Go adalah sebuah buku yang menjelaskan cara paling efektif untuk menyirnakan berbagai hambatan batin menuju pencerahan. Buku ini ditulis oleh Dr. Hawkins. Beliau didera puluhan penyakit kronis yang tak tersembuhkan oleh metode medis, Dr Hawkins memasrahkan semua penyakitnya hingga satu per satu sirna. Hampir semua penyakit fisik dan mental yang disebabkan oleh emosi-emosi negatif yang terpendam di alam Bawah-sadar. Ketika emosi-emosi itu dilepaskan melalui sikap pasrah, kesembuhan pun terjadi dengan sendirinya.

Jika Anda telah mengikuti banyak program pemberdayaan-diri dan jalan spiritual tetapi masih merasa menderita, berhentilah sejenak, baca buku ini agar tahu penyebabnya. Dr. Hawkins, seorang scientist dan mistikus modern, akan memandu Anda menyelam ke dalam diri, untuk menemukan kebahagiaan sejati yang merupakan hakikat jiwa setiap manusia.

Thursday, September 19, 2024

Nasehat sang Penulis - Pelajaran Kehidupan.

Penulis Jon Gordon berkata: 'Dulu [ketika masih anak-anak] kita melompat dari arena bermain dan menaiki wahana roller coaster. Tidak ada tujuan yang tidak mungkin tercapai. Kemudian [ketika kita dewasa] orang-orang yang ragu menghalangi kita untuk mengejar mimpi kita, lalu berkata: "Kamu gila, ini terlalu sulit, bermain aman saja. Mimpi tidak diperuntukkan bagi orang-orang seperti kita". Mereka menanamkan rasa tidak aman dalam diri kita. Dengan begitu banyak orang mengatakan kita tidak bisa, dan begitu sedikit yang mengatakan kita bisa, kita membiarkan rasa takut masuk ke dalam hidup kita. Kita begitu takut kehilangan apa yang kita miliki sehingga kita tidak mengejar apa yang kita inginkan.

Kita berpegang teguh pada status quo sehingga kita tidak pernah mengalami apa yang mungkin terjadi. Saya menyebutnya “bermain untuk kalah”. Kita melihatnya dalam olahraga. Ketika sebuah tim memimpin, mereka mulai berpikir tentang bagaimana agar tidak kalah alih-alih bagaimana untuk menang. Mereka bermain aman dan takut sementara tim lain mengambil risiko, bermain tanpa rasa takut, dan menang. Daud berkata, “Tuhan adalah kekuatan hidupku; terhadap siapakah aku harus takut?” Menjalani hidup [yang beriman] berarti mengatasi rasa takut dan mengadopsi pola pikir “bermain untuk menang”, yang mengatakan bahkan jika Anda gagal Anda tidak akan menyerah atau membiarkan impian Anda mati.

Kesuksesan tidak secara otomatis diberikan kepada kita, itu dikejar dengan semua energi dan keringat yang dapat kita kerahkan. Rintangan dan perjuangan adalah bagian dari kehidupan. Mereka membuat kita menghargai kesuksesan. Jika semuanya datang dengan mudah, kita tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya berhasil. Rintangan dimaksudkan untuk diatasi. Ketakutan dimaksudkan untuk ditaklukkan. Kesuksesan dimaksudkan untuk dicapai. Itu semua adalah bagian dari kehidupan, dan mereka yang berhasil menolak untuk menyerah akan berhasil mencapai garis finish'.

Sunday, September 01, 2024

Benarkah tidak memasang target itu?

Pernahkah merasakan ingin mencapai sesuatu, tapi sepertinya sangat sulit. Lalu Ketika ditanya oleh Orang lain, "Mengapa tidak tercapai?". Lalu saya menjawab, bahwa saya tidak memasang target itu.

Hal tersebut dalam Ungkapan Cina disebut "吃不到葡萄说葡萄酸" (pin yin: Chī bù dào pútáo shuō pútáo suān) artinya: "Anda tidak bisa memakan buah anggurnya, maka Anda mengatakan buah anggur itu asam". Asal Ungkapan tersebut adalah dari cerita berikut:

Seekor Rubah suatu hari melihat seikat buah anggur nan indah dan matang yang tergantung dan menjalar di sepanjang dahan pohon. Buah anggurnya tampak siap mengeluarkan sari buahnya, dan mulut si Rubah berair saat dia menatap buah anggur itu dengan penuh kerinduan.

Tandan itu tergantung di dahan yang tinggi, dan Rubah harus melompat untuk mendapatkannya. Pertama kali dia melompat, dia meleset jauh. Jadi dia berjalan agak jauh dan melompatinya, namun gagal sekali lagi. Berkali-kali ia mencoba, namun sia-sia.

Sekarang dia duduk dan memandangi buah anggur itu dengan jijik.

"Betapa bodohnya aku," katanya. "Di sini aku melelahkan diriku sendiri untuk mendapatkan seikat anggur asam yang tidak layak untuk disia-siakan."

Dan dia berjalan dengan sangat, sangat mencemooh.

Topik tersebut dibahas dalam suatu sesi coaching pribadi, "Jadi bagaimana seharusnya kita menyikapi target yang sulit dicapai?".

Jawaban dari Coach yang sangat bijak, "Tidak ada goal yang terlalu tinggi atau sulit dicapai. Yang ada adalah kemampuan kita yang belum memadai untuk mencapai target tersebut. Jadi supaya target tercapai, tingkatkan keterampilan dan kapasitas".

Jadi alih-alih mencoba menyelamatkan muka dari pandangan orang, lebih baik kita akui kelemahan kita dan persiapkan diri melangkah dan belajar untuk meningkatkan kemampuan. Tetap Semangat untuk Mencapai Target!

Tuesday, August 20, 2024

Buat yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Pesta Olah raga dunia Olimpiade baru saja berlalu. Yang menjadi perhatian saya adalah komentar dari Brett Hawke, seorang pelatih renang asal Australia yang juga mantan Atlet renang Olimpiade 2000 & 2004, ketika Pan Zhanle menang dalam lomba renang gaya bebas 100m, yang menyatakan "not humanly possible to beat the field by such a large margin" - Tidak mungkin bagi manusia untuk mengalahkan lawan dengan selisih yang begitu besar. Pan diduga melakukan Doping.

Faktanya para atlet Renang asal Cina dites doping total hampir 200x selama 10 hari di Paris. Ini bukan tanpa alasan. Hal ini dikarenakan kejadian di Januari 2021, tujuh bulan sebelum Olimpiade Tokyo, 23 Atlet renang Cina terdeteksi melakukan Doping, tapi tidak termasuk Pan Zhanle. Walaupun mereka terbebas dari hukuman karena alasan terkontaminasi makanan.

Drama di cabang olah raga renang pun bergulir, akhirnya Pan dinyatakan negatif Doping dan layak membawa pulang 2 medali emas, yaitu cabang renang gaya bebas 100m dan renang estafet 4 x 100m, yang selama 40 tahun terakhir hanya didominasi oleh perenang asal Amerika Serikat dan Negara Barat, 1 medali perak di cabang renang estafet 4 x 200m. Serta memecahkan rekor renang gaya bebas 100m tercepat dengan durasi 46.40 detik, yang sebelumnya diraih oleh dirinya sendiri juga durasi 46.80 detik.

Ketika di wawancara, Pan mengatakan tidak terganggu dengan banyaknya tes doping yang harus dijalani, mengatakan "Itu adalah hal standar sesuai peraturan yang sudah ditentukan". Selain itu di wawancara yang lain, Pan juga mengatakan kunci dari kemenangannya selain kekuatan fisik dan mental adalah memperbaiki Teknik Renang yang diaplikasikan melalui Sport Science.

Hal yang saya pelajari dari kemenangan Pan:
  1. Jangan membatasi kemungkinan yang bisa terjadi, walaupun sudah sangat berpengalaman. Dengan berjalannya Waktu dan Zaman selalu ada Terobosan baru yang dulunya tidak mungkin, namun sekarang menjadi mungkin.

  2. Tetap bermental positif terhadap segala perlakuan negatif yang diterima, Everything happened for a reason.

  3. Jika ingin membuat terobosan baru, harus selalu mencari cara atau metode yang baru. "Make the impossible to become possible".
Ingin menyaksikan videonya, click link di Bawah:
Video

Mencari kesimbangan.

Konsep otak kiri dan otak kanan adalah untuk menyederhanakan penjelasan mengenai kecenderungan pola pikir seseorang, sebagai berikut:
  • Otak kiri: umumnya diasosiasikan dengan logika, analisis, kemampuan berbahasa dan proses yang berurutan.
  • Otak kanan: sering dikaitkan dengan kreatifitas, intuisi, kesadaran gambaran dan pemikiran secara keseluruhan.
Pada kenyataannya jarang ada yang hanya menggunakan salah satu sisi otak kiri saja atau otak kanan saja, namun banyak orang cenderung lebih menyukai satu sisi. Jika merasa otak kiri lebih dominan, lakukan aktivitas yang merangsang kreatifitas sehingga membantu menciptakan keseimbangan yang lebih baik.

Aktivitas tersebut tidak selalu harus kita sendiri yang melakukan, tapi bisa juga dengan cara menikmati hal-hal seni tersebut, seperti alih-alih belajar instrument, duduk tenang mendengarkan musik karya Vivaldi, atau dari pada belajar melukis, pergi ke galeri untuk menikmati karya seni rupa oleh para artist ternama.

Ingat, kuncinya adalah menjaga keseimbangan. Tujuannya bukan untuk menekan otak kiri Anda, tetapi untuk meningkatkan kedua belahan otak agar perspektif Anda lebih menyeluruh dan seimbang.

Friday, August 09, 2024

Melampaui Batas: Mengapa Zona Nyaman Adalah Musuh Terbesar Pertumbuhan diri?

Kita semua pernah merasakan kenyamanan yang menyelimuti saat berada di zona nyaman. Rutinitas yang sudah terpola, tugas yang sudah dikuasai, dan lingkungan yang familiar memberikan rasa aman dan tenang. Namun, tahukah Anda bahwa kenyamanan ini bisa menjadi jebakan yang berbahaya bagi pertumbuhan karier Anda?

Zona nyaman adalah musuh terbesar bagi pertumbuhan profesional. Ibarat kepompong, kita memang membutuhkan waktu untuk beristirahat dan memulihkan energi. Namun, jika terlalu lama berada di dalam kepompong, kita tidak akan pernah bisa menjadi kupu-kupu yang indah dan bebas terbang.

Mengapa kita harus keluar dari zona nyaman?
  • Inovasi Terhambat: Ketika kita terlalu nyaman dengan cara kerja yang sama, kita cenderung kehilangan kreativitas dan sulit untuk menghasilkan ide-ide baru.
  • Kehilangan Kompetitif: Dunia kerja terus berubah dengan cepat. Jika kita tidak terus belajar dan mengembangkan diri, kita akan tertinggal jauh di belakang para pesaing.
  • Potensi yang Terbuang Percuma: Setiap individu memiliki potensi yang tak terbatas. Namun, potensi ini hanya akan terwujud jika kita berani keluar dari zona nyaman dan mencoba hal-hal baru.
Bagaimana cara keluar dari zona nyaman?
  • Identifikasi Zona Nyaman Anda: Mulailah dengan mengidentifikasi aktivitas atau situasi yang membuat Anda merasa nyaman namun tidak menantang.
  • Tetapkan Target yang Lebih Tinggi: Tetapkan Tujuan yang lebih ambisius dan keluar dari zona nyaman Anda secara bertahap.
  • Keluar dari Rutinitas: Cobalah hal-hal baru, seperti mengikuti kursus, mengambil proyek yang berbeda, atau berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda.
  • Hadapi Ketakutan: Ketakutan akan kegagalan adalah hal yang wajar. Namun, ingatlah bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar.
Ingatlah, keluar dari zona nyaman memang lebih mudah untuk dikatakan daripada dikerjakan. Akan ada rasa tidak nyaman, ketidakpastian, dan bahkan kegagalan di dalam menjalankan proses itu. Namun, dengan keberanian dan tekad yang kuat, Anda akan mampu mencapai potensi maksimal Anda dan meraih kesuksesan yang lebih besar.

Hindari diri untuk berkata "Seandainya waktu itu..." -- Menyesal kemudian tidak ada gunanya. Jadi, siapkan diri Anda untuk terbang lebih tinggi!

Friday, August 02, 2024

Mengerti Tubuh Anda.

Tubuh kita adalah seperti sebuah mesin kompleks yang dilengkapi dengan sistem peringatan kompleks pula.

Alarm internal ini sering disebut sebagai respon "Fight atau Flight", yang dirancang untuk melindungi diri kita dari bahaya. Namun, terkadang hal ini bisa salah sasaran, sehingga menyebabkan ketegangan dan ketidaknyamanan yang tidak perlu.

Saat tubuh Anda merasakan adanya ancaman, baik nyata maupun khayalan, tubuh melepaskan hormon seperti adrenalin dan kortisol. Hormon-hormon ini mempersiapkan tubuh Anda untuk bertindak dengan meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan ketegangan otot. Meskipun respons ini penting untuk kelangsungan hidup, aktivasi kronis dapat menyebabkan berbagai masalah Kesehatan.

Beberapa contoh sinyal peringatan tersebut seperti migrain, gangguan pencernaan, sering lupa, cepat marah, tidur tidak nyenyak dan lain-lain. Terkadang kita bisa menyalahartikan sinyal itu sebagai suatu penyakit, sehingga kita langsung minum obat untuk mengatasi masalah tersebut, yang sebenarnya tidak perlu.

Beberapa cara yang efektif saya lakukan untuk mengatasi stress, rutin olah raga minimal 3x seminggu, tidur sebelum jam 11 malam, makan makanan yang sehat dengan tepat Waktu. Hal ini sudah saya terapkan sejak 7 tahun yang lalu, dan bersyukur walaupun saya cukup sering ke rumah sakit tetapi untuk tujuan mengurus klaim nasabah, bukan untuk konsultasi Kesehatan saya pribadi.

Memahami sinyal alarm tubuh Anda sangat penting untuk mengelola stres dan mencegah kelelahan. Dengan mengenali tanda-tanda awal, Anda bisa menerapkan strategi untuk menenangkan diri dan mendapatkan kembali kendali.

Nobody's perfect.

Sebelumnya saya sering bergumul dengan sifat perfeksionis, sehingga menimbulkan stress yang berkepanjangan dalam diri. Sampai akhirnya saya belajar untuk menerima ketidaksempurnaan maupun kegagalan yang terjadi, dan terus perbaiki diri. Cerita berikut adalah contoh yang sempurna untuk menggambarkan Perfeksionis itu.

Sang Pembuat Tembikar dan Tanah Liat.
Dahulu kala ada seorang pembuat tembikar yang terkenal akan keindahan dan kesempurnaan bejana-bejananya. Setiap karyanya merupakan mahakarya, simetris, dan tanpa cacat. Ketenarannya menyebar jauh dan luas, dan orang-orang datang dari negeri-negeri jauh untuk mengagumi karyanya.

Suatu hari, seorang murid muda bergabung dengan bengkel pembuat tembikar. Karena ingin membuat gurunya terkesan, murid itu bekerja keras tanpa lelah, berjuang untuk mencapai kesempurnaan dalam setiap karya yang diciptakannya. Namun, tidak peduli seberapa keras ia berusaha, bejana-bejananya selalu sedikit tidak sempurna, dengan retakan kecil atau lengkungan yang tidak rata. Dengan putus asa, ia mengakui kegagalannya kepada si pembuat tembikar.

Si pembuat tembikar tersenyum lembut dan berkata, "Kesempurnaan adalah mitos, anakku. Keindahan sebenarnya terletak pada ketidaksempurnaan. Lihatlah bejana ini," katanya, sambil menunjuk ke sebuah tembikar dengan retakan yang terlihat. "Bejana ini tidak sempurna, tetapi dapat menampung air sama baiknya dengan yang lain. Dan lihatlah yang ini," lanjutnya, sambil menunjuk ke sebuah tembikar dengan bibir yang tidak rata. "Bejana ini masih berguna, dan membawa kebahagiaan bagi pemiliknya."

Sang murid memandang pot-pot itu dengan mata baru. Ia menyadari bahwa keindahan setiap bejana tidak terletak pada kesempurnaannya, tetapi pada keunikannya. Sejak hari itu, ia menerima ketidaksempurnaan dalam karyanya, dan tembikarnya pun semakin dihargai karena keasliannya.

Sang tukang tembikar menyimpulkan, "Ingatlah, anakku, yang terpenting adalah perjalanan pembuatan sebuah karya, bukan hasil akhir yang sempurna. Terimalah prosesnya, belajarlah dari kesalahanmu, dan temukan keindahan dalam ketidaksempurnaan."

Perumpamaan ini menunjukkan bahwa kesempurnaan adalah cita-cita yang mustahil dan bahwa keindahan dan nilai sejati dapat ditemukan dalam ketidaksempurnaan dan pertumbuhan.

"My value comes from who I am, not from what I do" - Joshua Metcalf.

Saturday, July 27, 2024

Tidak perlu menunggu Waktu yang sempurna untuk memulai.

Dalam hidup pasti ada rintangan dan kesulitan. Setiap usaha pasti terdapat risiko, masalah, dan ketidakpastian.

Misalkan Anda ingin mengendarai mobil dari Jakarta ke Surabaya, Namun jika bersikeras menunggu hingga benar-benar yakin bahwa tidak akan ada jalan macet, tidak ada masalah mesin, tidak ada cuaca buruk, tidak ada pengemudi mabuk, tidak ada risiko apa pun. Kapan kita akan memulainya? Tidak akan pernah!

Dalam merencanakan perjalanan ke Surabaya, ada baiknya Anda memetakan rute, memeriksa mobil, atau cara lain untuk menghilangkan risiko sebanyak mungkin sebelum Anda memulai. Namun, Anda tidak dapat menghilangkan semua risiko. Punya Asuransi pun tidak dapat mencegah semua risiko itu datang.

Buat keputusan untuk merealisasikan ide-ide mu!

"Don't wait for the perfect moment, Take the moment and make it perfect". - Zoey Sayward

Sunday, July 21, 2024

Semua bermula dari Pikiran.

Kekecewaaan muncul ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Di saat yang sama sering kali menyalahkan orang lain atau keadaan. Contoh hal tersebut sering terjadi ketika gagal dalam mendapatkan promosi, atau kalah dalam pitching suatu project atau hasil pekerjaan kita dikritik.

Saya juga pernah mengalami kekecewaan, ketika saya sangat mengharapkan promosi namun kolega lain yang mendapatkannya. Di saat itu pilihannya adalah kecewa merasa menjadi korban politik kantor dan menyalahkan penilaian atasan yang subjektif, atau menginstrospeksi diri.

Setelah merenung beberapa hari, saya menyadari bahwa kolega yang mendapatkan promosi memang layak mendapatkannya. Dia memiliki tingkat EQ yang lebih luwes disamping kemampuan teknikalnya. Saya terus bertanya pada diri sendiri, "Jadi apa yang dapat saya tingkatkan untuk mendapatkan kesempatan berikutnya?"

Berikut adalah tips dari Benjamin F. Fairless disaat menghadapi kekecewaan:
  1. Tanyakan pada diri, "Apa yang dapat saya lakukan supaya layak untuk mendapatkan kesempatan berikutnya?"
  2. Jangan menghabiskan Waktu dan energi untuk Kekecewaan. Stop mengutuki diri. Rencanakan langkah untuk meraih kemenangan berikutnya.
Ingat, bagaimana Anda berpikir ketika Anda kalah menentukan berapa lama Anda akan mendapatkan kemenangan itu.

Monday, July 08, 2024

I'm feeling lucky..

I'm feeling lucky..

That's one the short sentence written in the Google Search Engine Website. Then What is the definition of Lucky? According to Merriam-Webster dictionary, Lucky is defined as having good luck, happening by chance.

Is Luck really Happening by Chance? Some says if it happens only once that maybe luck. If twice, it maybe coincidence. If it arises for third times, then it is a pattern, which means we can create our luck.

What I learnt recently, this is the formula
Effort + Opportunity = Luck

We may be don't know when the opportunity come. However, in the mean time we put effort to prepare ourselves. Therefore, whenever the opportunity come we are ready to execute what we have prepared and harvest the result.

Like last Saturday, I won a lucky draw. It seems that I was lucky. In fact, every week I put effort to register my name in the system, so my name have chance to be picked.

It would be the same in Any careers, it seems that person is lucky, to be promoted, won prizes, or to be selected as a key person in a organisation. I believe everything come with a price. You want to get what you want, then put effort to earn it.

Tuesday, June 25, 2024

Dress Right!

Don't Judge the Book by its cover - pernyataan yang selalu jadi pembelaan jika ada yang memberikan masukan buat saya, "kamu harus pakai lipstick, atau make up, biar keliatannya lebih segar"; Atau "mestinya kamu pakai baju yang model begini, begitu" hehe..

Buat beberapa kaum hawa memang kadang-kadang memakai make up atau pemilihan busana itu bisa menjadi hal yang ribet. Dan dirasa banyak menghabiskan Waktu.

Namun apa yang dikatakan David J. Schwartz, seorang coach dan penulis, dalam bukunya "The Magic of Thinking Big": "Look Important - It helps you think important. Rule: Remember your appearance "Talks". -- Keliatan penting akan menolong Anda berpikir Anda itu Penting. Aturan: Ingat penampilan Anda berbicara.

Menghargai diri terlihat dalam segala hal yang kita lakukan. Mari kita fokuskan perhatian kita sekarang pada beberapa cara spesifik yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan harga diri dan dengan demikian mendapatkan lebih banyak rasa hormat dari orang lain.

Pastikan cara berpakaian Anda mencerminkan hal-hal positif tentang Anda. Jangan pernah meninggalkan rumah tanpa merasa yakin bahwa Anda adalah tipe orang yang Anda inginkan.

Biaya untuk menjadi Rapi tidaklah selalu mahal. Berpakaianlah dengan benar; itu selalu berarti.

Tuesday, June 18, 2024

Daur Ulang.

Mendaur ulang dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah unorganik. Sejak dua tahun lalu gerakan mengumpulkan sampah untuk didaur ulang telah dilakukan di lingkungan perumahan kami.

Daur ulang adalah proses memisahkan sampah plastik, kertas, kardus, kaleng, beling, tetrapack, dan berbagai jenis lainnya lalu menjadikan sesuatu yang sudah tidak bermanfaat menjadi bermanfaat kembali dalam bentuk yang lain.

Kita semua pernah membuat kesalahan, kadang perasaan bersalah itu membuat kita merasa tidak bermanfaat. Daur ulang seperti diberi kesempatan kedua untuk menjadi baru lagi, mungkin tidak hanya kedua, tapi ketiga, keempat, kelima dan seterusnya, memberi kesempatan untuk bisa menata kembali hati dan pikiran kita untuk kembali berkinerja lagi.

Dengan adanya proses "Daur Ulang", seharusnya memberi kita keberanian untuk mencoba banyak hal baru, berbuat kesalahan, dan selalu ada kesempatan untuk memperbaiki dan menjadi lebih baik.

Saturday, June 01, 2024

Terkadang Niat Awal Terlupakan.

Hari Sabtu libur (Hari Lahir Pancasila), yang biasanya merupakan Hari berkantor saya. Di Waktu luang itu saya membaca buku yang merupakan pemberian seorang Teman, dari Our Daily Bread Ministries, berjudul ,The Race: How to Live and Finish Well, karya Robert M. Solomon.

Kisah awal dari bab 2 membuat saya merenung mendalam - berikut adalah terjemahan bebasnya:
Clovis Chappell, seorang pendeta Metodis dari abad lalu, menceritakan kisah tentang dua Kapal Pengangkut barang menyusuri sungai di bagian selatan Amerika Serikat. Mereka meninggalkan Memphis, sebuah kota di sepanjang Sungai Mississipi, pada waktu yang hampir bersamaan. Saat perahu-perahu itu berlayar menyusuri Sungai Mississipi menuju New Orleans, para pelaut dari satu kapal mencemooh para pelaut di kapal lain, mengejek kecepatan siput mereka.

Saling bertukar kata-kata. Tantangan pun dibuat. Dan perlombaan pun dimulai. Persaingan menjadi sengit saat kedua Kapal itu melaju menyusuri Sungai Mississipi.

Satu perahu mulai tertinggal karena kehabisan bahan bakar. Mereka punya banyak batu bara untuk perjalanan, tapi tidak cukup untuk balapan. Saat kapalnya melambat, seorang pelaut muda mengambil sebagian kargo kapal dan melemparkannya ke dalam oven. Para pelaut mengisi bahan bakar kapal mereka dengan kargo yang ditugaskan untuk mereka angkut. Mereka akhirnya memenangkan perlombaan tetapi membakar kargo mereka.

Tuhan juga telah mempercayakan kargo kepada kita: Anak-anak, pasangan, teman-teman. Tugas kita adalah melakukan bagian kita agar kargo ini mencapai tujuannya. Namun berapa banyak orang yang tidak pernah mencapai tujuan ini karena sifat kompetitif yang agresif? Berapa banyak kargo yang kita korbankan demi mencapai nomor satu? Dalam perlombaan untuk sukses, kita sering lupa bahwa keluarga dan sesama itu lebih penting.

Jangan salah pilih perlombaan hidup dan membiarkan ambisi menghilangkan fokus Anda!

"It's not what's happening to you now or what has happened in your past that determines who you become. Rather, it's your decisions about what to focus on, what things mean to you, and what you're going to do about them that will determine your ultimate destiny. -- Anthony Robbins.

Monday, May 20, 2024

Help me to save one more..

In my opinion this is the best war film after "Saving Private Ryan" - Hacksaw Ridge is a biographical war drama film directed by Mel Gibson, based on a true story.

The film focuses on the World War II experiences of Desmond Doss, an American Pacifist Combat Medic, who refused to carry or use a weapon or firearm of any kind because of his belief and his vow after an incident which nearly killed his brother. He got a lot of difficullties and torture because of it, and was labelled as a Coward.

During the battle of Okinawa, Doss’ unit was tasked to secure Hacksaw Ridge. Several of Doss' squad mates were left injured on the battle field. Doss heard the cries of dying soldier and returned to save them - each time he prayed "Lord, please help me get one more.. Lord please one more". It turned out he saved 75 injured soldiers in one night.

The prayer has made me believe more with what I do right now is the best career decision, where I can help one more family, one more friend, one more college from financial disaster due to life risks that may occur to anyone anytime.

What is your career story?

Tuesday, May 14, 2024

Contemplation during The Long Weekend (Part 2) - When Slow is Fast.

Masih dalam "Long Weekend Moment" - Hari Minggu berangkat Ibadah dengan 15 menit lebih awal dari biasanya, menyetir dengan santai. Lalu dalam satu persimpangan saya kaget karena ada yang menyalip kendaraan saya. Biasanya itu akan memicu emosi, namun karena masih ada waktu saya tetap tenang, sambil berpikir, "oh mungkin orang itu sedang lagi ada urusan mendesak".

Kemudian sampailah di ujung jalan ada lampu lalu lintas, bertemu lagi dengan kendaraan yang tadi menyalip saya. Dalam hati berpikir lagi, "Hmmm, buru-buru akhirnya juga sama. Hemat berapa banyak waktu? atau Malah memicu emosi stress dan membahayakan kendaraan yang lain?"

Pernahkah mengalami hal yang sama, ketika kita sedang belajar sesuatu yang baru dan pengen cepat-cepat bisa? Namun hasilnya adalah sebaliknya. Atau pengen cepat-cepat menyelesaikan sesuatu, malah mendapati banyak kesalahan yang memperpanjang waktu penyelesaiannya.

Banyak hal mendesak timbul karena kurang persiapan (walaupun ada sebagian kecil di Luar kendali kita). Alih-alih kepengenan buru-buru, lebih baik perjelas apa permasalahan atau tujuannya, lalu lihat kemungkinan penyelesaiannya, putuskan baru dijalankan. Jangan lupa siapkan waktu lebih awal untuk memulai.

"Life is so urgent it necessitates living slow". - Ann Voskamp.

Saturday, May 11, 2024

Contemplation during The Long Weekend (Part 1) - When Less is More.

Tibalah hari yang ditunggu, Long Weekend, walaupun dalam profesi yang saya geluti, momen seperti ini tidak terlalu berpengaruh hhehe.. Karena hari kerja diatur dengan tingkat kedisplinan Pribadi. (Pengen tau profesinya apa, silahkan DM hehe)

Namun kalau Long Weekend umumnya kebanyakan nasabah juga pergi berlibur keluar kota, dan tidak mau ditemui, jadi saya ikut meliburkan diri.

Tugas pertama di Long Weekend ini adalah membereskan Wardrobe dan pernak Pernik di Kamar. Setelah belajar dari Marie Kondo, dari buku "The Life-Changing Magic of tidying up", saya menyadari terkadang saya punya kecenderungan untuk menyimpan barang.

Kadang barang yang walau sudah tidak pernah digunakan, masih juga tetap disimpan. Entah itu adalah barang-barang kenangan atau bernilai sentimental. Namun, dengan berjalannya Waktu itu akan memenuhi lemari dan berantakan.

Jadi semua harus dibereskan, dipilah, didonasikan jika masih layak dipakai, atau dibuang jika sudah rusak. Di akhir hari ternyata lemari punya ruang kosong yang besar rasanya seperti Segar Kembali, dan siap untuk menerima Hal-hal yang baru.

Itu sama dengan pemikiran kita, ada banyak hal-hal yang tersimpan dalam kepala kita sehingga tidak ada ruang lebih. Jadi yang lama (tidak relevan) harus masuk ke Recycle Bin, supaya kita bisa menerima hal dan pengetahuan yang baru.

Friday, May 03, 2024

Manajemen Kekecewaan.

Dalam suatu perenungan yang menyadarkan saya bahwa semua hal -- baik, buruk, hal menyenangkan, menyakitkan, diterima, ditolak, pencapaian, kesalahan, ketenaran, adalah hal yang datang dan pergi.

Setiap pengalaman yang pernah dialami akan berakhir. Emosi yang timbul seperti senang, sedih, marah, malu, bangga, iri dan perasaan manusia lainnya datang bergantian. Pada dasarnya perasaan itu tidak ada yang permanen. Dengan mengetahui kebenaran ini sebenarnya bisa memberikan kelegaan.

Namun, sebaliknya banyak orang yang mengalami kekecewaan mendalam terhadap suatu peristiwa yang terkadang membuat orang tersebut menyerah untuk mencapai impiannya.

Menurut Richard Carlson, Penulis, dalam bukunya "Don't Sweat the Small Stuff" - Kekecewaan kita pada dasarnya muncul dalam dua cara. Saat kita mengalami kesenangan, kita ingin kesenangan itu bertahan selamanya. Itu tidak pernah terjadi. Atau, saat kita mengalami rasa sakit, kita ingin rasa sakit itu hilang sekarang juga. Biasanya tidak begitu. Ketidakbahagiaan adalah hasil dari perjuangan melawan rasa yang sedang kita alami.

Lalu bagaimana untuk mengatasinya?

Dari dulu kita belajar mengenai Manajemen Waktu, Manajemen Resiko, Manajemen Keuangan dan lainnya, tapi kita lupa untuk menguasai Manajemen Kekecewaan.

Ketahuilah bahwa meskipun merasakan kebahagiaan itu menyenangkan, hal itu pada akhirnya akan digantikan oleh hal lain. Dan jika Anda mengalami suatu jenis rasa sakit atau ketidaksenangan, sadarilah bahwa hal ini juga akan berlalu. Dengan menyimpan kesadaran ini dalam hati adalah cara yang bagus untuk mempertahankan perspektif, bahkan saat menghadapi kesulitan.

Semoga tips "Manajemen Kekecewaan" ini bisa bermanfaat, walau tidak mudah untuk dipraktekkan.

"Be the person that your dog thinks you are". - C. J. Frick

PS: Muffin - In front of the camera.

Friday, April 19, 2024

Mengampuni Sesama.

Seorang Murid bertanya pada Guru Spiritualnya, "Guru, mengapa sangat sulit untuk memaafkan seseorang yang menyakiti kita?". Sang Guru menjawab, "Karena kebanyakan orang berpikir bahwa permintaan maaf diberikan kepada orang lain, untuk kepentingan orang lain tersebut. Sehingga itu yang membuat orang enggan untuk memaafkan, merasa orang lain tidak layak mendapatkan permintaan maaf, dan hidup tidak adil jika dimaafkan begitu saja".

"Namun", Lanjut sang guru, "Mereka lupa bahwa permintaan maaf itu sebenarnya adalah untuk diri sendiri. Jika seseorang menyimpan kekesalan dan kemarahan di dalam dirinya, itu ibarat seperti minum racun, dan berharap orang yang tidak diberi maaf itu yang mati. Pahadal itu adalah hal yang mustahil. Sebaliknya jika seseorang memberi maaf dengan tulus, maka dia akan kembali bebas, beban hidupnya pun terangkat dan terasa ringan".

"Jika semua orang mengetahui prinsip ini, seharusnya orang akan lebih mudah untuk memaafkan orang lain, dan bergerak maju untuk tujuan hidupnya kembali".

Friday, April 12, 2024

Perluas Pandangan dan Pikiran.

Pada saat ini saya sedang membaca sebuah buku yang menurut saya sangat menarik dan sederhana, setiap bab hanya berisi 2 halaman. Isinya pendek namun sangat berhubungan dengan keseharian. Judul bukunya "Don't Sweat the Small Stuff" - Richard Carlson.

Berikut terjemahan bebas dari Bab 61:
Kita membentuk Opini dan menghabiskan hidup kita untuk menvalidasi apa yang kita yakini benar. Kekakuan ini menyedihkan, karena ada banyak hal yang bisa dipelajari dari sudut pandang yang berbeda dengan sudut pandang kita. Hal ini juga menyedihkan karena sikap keras kepala yang diperlukan untuk menjaga hati dan pikiran kita tetap tertutup terhadap segala sesuatu selain sudut pandang kita sendiri. Pikiran yang tertutup selalu berjuang untuk menjaga jarak dari segala sesuatunya.

Kita lupa bahwa kita semua sama-sama yakin bahwa cara kita memandang dunia adalah satu-satunya cara yang benar. Kita lupa bahwa dua orang yang tidak sepakat satu sama lain sering kali dapat menggunakan contoh yang sama untuk membuktikan sudut pandang mereka sendiri; dan kedua belah pihak dapat sama-sama meyakinkan.

Dengan mengetahui hal ini, kita bisa tetap menjadi lebih keras kepala, atau kita bisa bersantai dan mencoba mempelajari sesuatu yang baru! Selama beberapa menit sehari, apa pun pandangan hidup Anda, cobalah membaca artikel dan/atau buku dengan sudut pandang berbeda. Anda tidak perlu mengubah keyakinan Anda. Yang Anda lakukan hanyalah memperluas pikiran dan membuka hati terhadap ide-ide baru. Keterbukaan baru ini akan mengurangi tekanan yang diperlukan untuk menjauhkan sudut pandang lain. Selain sangat menarik, latihan ini membantu Anda melihat kepolosan orang lain serta membantu Anda menjadi lebih sabar. Anda akan menjadi orang yang lebih santai dan filosofis, karena Anda akan mulai merasakan logika dari sudut pandang lain.

Setelah membaca bagian ini, Saya jadi menyadari bahwa saya bisa bersikap lebih santai dengan banyak mendengarkan.

"Your perspective is always limited by how much you know. Expand your knowledge and you will transform your mind". - Bruce H. Lipton

Thursday, April 04, 2024

Hidup ini bukanlah keadaan darurat.

Meski kebanyakan orang (termasuk saya) berpendapat sebaliknya. Hidup kita seolah dipenuhi dengan Tenggat waktu, Jadwal dan Ekspetasi. Saya melihat sendiri (termasuk saya waktu dulu) ketika berhadapan dengan pekerjaan seringkali mengabaikan keluarga dan kesehatan karena memiliki kecenderungan untuk percaya bahwa hidup adalah keadaan darurat.

Pernah sekali waktu saya masih kerja di Korporasi, sedang sakit batuk sudah seminggu tidak kunjung membaik (sebelum zaman covid jadi belum diciduk hehe), walau sudah ke dokter. Namun, saya tidak pernah absen datang ke kantor. Sampai atasan saya yang bule datang ke ruangan, bertanya, "Kamu sakit, kenapa datang ke kantor?". Saya menjawab bahwa ada kick off meeting, untuk project yang segera dimulai.

Lalu dia mencatat jadwal meetingnya dan meminta bahan meetingnya kepada saya, dan berkata,"Kamu pulang, istirahat, supaya sembuh, hari ini saya yang menggantikan kamu meeting". Seringkali saya berasumsi bahwa Ini darurat! Sebenarnya, tidak ada orang lain selain saya sendiri yang menciptakan tekanan yang dialami.

Saya sering bertemu seseorang (termasuk saya sendiri) yang mengubah hal kecil menjadi keadaan darurat yang besar. Kita terlalu memikirkan tujuannya sehingga kita lupa untuk bersenang-senang, dan kita lupa memberi kelonggaran kepada diri sendiri. Atau kita menyalahkan diri sendiri jika tidak dapat memenuhi tenggat waktu yang dibuat sendiri.

Langkah pertama untuk menjadi orang yang lebih damai adalah memiliki kerendahan hati untuk mengakui bahwa, dalam banyak kasus, Anda menciptakan keadaan darurat Anda sendiri. Hidup biasanya akan terus berjalan jika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana. Ada baiknya untuk terus mengingatkan diri sendiri dan mengulangi kalimat, "Hidup ini bukan keadaan darurat".

Inspired by Book Titled "Don't sweat the Small Stuff" - Richard Carlson, Chapter 22.

Friday, March 29, 2024

Before the Battle of fist, comes the battle of mind.

Ini diartikan jika ingin sukses dalam arena kehidupan, mesti fasih dalam pengendalian pikiran, menaklukan keraguan diri, memupuk ketahanan dan membayangkan kesuksesan.

Apa yang terjadi di dalam diri kita cenderung terjadi dua kali. Yang pertama terjadi dalam pikiran kita, lalu baru dalam dunia realita. Pernahkah mengalami akan melakukan presentasi dalam suatu rapat, sebelum rapat sudah membayangkan pertanyaan-pertanyaan sulit yang ditanyakan. Atau hendak bertemu dengan calon klien untuk melakukan penawaran. Namun sebelum bertemu sudah membayangkan bagaimana kalau calon klien tidak suka dengan penawarannya, harga penawaran yang tidak sesuai dan lainnya. Padahal dalam realita belum tentu hal itu yang terjadi.

Namun, sebelum semua itu terjadi, kita memiliki kecenderungan pemikiran ke arah yang negatif. Padahal kita bebas membayangkan termasuk jika ingin membayangkan ke arah yang positif, seperti Presentasinya berjalan mulus, para stakeholder senang dengan solusi yang diusulkan, atau calon klien suka dengan penawaran.

Kesuksesan dalam segala hal yang ingin dilakukan, harus menguasai pemikiran terlebih dahulu. Anda harus terlebih dahulu menguasai permainan batin, untuk dapat mengembangkan keterampilan. Anda mesti yakin bahwa untuk bisa sukses diperlukan usaha yang sepadan. Sebelum mempelajari keterampilan, datanglah pertarungan pikiran - Ini adalah permainan batin.

Monday, March 25, 2024

Kisah Elang dan Burung Gagak.

Berfokuslah dengan hal yang bisa kita kendalikan, tinggalkan apa yang tidak bisa kamu kendalikan. Cerita berikut sangat cocok untuk menggambarkan frase di atas.

Satu-satunya burung yang berani mematuk seekor Elang adalah burung Gagak. Burung ini bisa duduk dipunggung Elang dan mematuk lehernya.

Namun, tahukah kita, Elang tidak pernah merespon, juga tak mau bertarung dengan burung gagak. Ternyata, Elang tidak mau menghabiskan waktu dan energi hanya untuk menanggapi burung gagak.

Cukup bagi Elang untuk membuka sayapnya dan mulai terbang lebih tinggi dilangit.

Semakin tinggi penerbangan, maka semakin sulit bagi gagak untuk bernafas dan akhirnya gagak jatuh karena kekurangan oksigen...

Begitu juga dengan kehidupan ini, tidak semua pertempuran perlu ditanggapi.

Berhentilah membuang waktu untuk menanggapi semua argumen, kritik, cibiran, dan fitnah.

Fokus saja mengembangkan kualitas diri, tingkatkan standar yang dimiliki, dengan sendirinya mereka akan jatuh...!

"Incredible change happens in your life when you decide to take control of what you do have power instead of craving control over what you don't" ~ Steve Maraboli.

Sunday, March 17, 2024

Membangun Self-Image.

Apa itu Self-Image? cara seseorang memandang dirinya sendiri, pencapaiannya dan nilainya bagi masyarakat. Hal ini dipengaruhi oleh banyak hal sejak usia dini, seperti pola asuh orang tua, berbagai pengalaman dengan guru, teman dan keluarga.

Dalam sesi coaching rutin yang saya ikuti, didiskusikan bahwa Self-Image merupakan salah satu faktor penting yang menentukan seseorang itu berhasil atau tidak, karena bagaimana kamu berpikir tentang dirimu sendiri dapat mempengaruhi bagaimana kamu berinteraksi dengan orang lain di sekitar kamu.

Self-Image positif dapat membantu mengenali kelebihan dan potensi diri, serta bersikap realistis mengenai keterbatasan yang dimiliki. Sebaliknya Self-Image negatif hanya akan membuat seseorang berfokus pada kesalahan dan kelemahan sehingga melumpuhkan keinginan untuk melakukan sesuatu dan mencapai prestasi.

Namun untungnya Self-Image ini bersifat dinamis dan selalu berubah. Self-Image yang sehat dapat dibangun mulai dengan menerima diri dan mencintai diri, identifikasi hal-hal traumatis di masa lalu, buat hal-hal positif tentang diri, kembangkan kelebihan pribadi, dan ingat kamu sudah sampai di titik ini, dan sudah banyak hal berat yg dapat kamu lalui, lakukan Afirmasi positif.

Jadi kamu mau bangun self-image yang sehat?

"If you get the inside right, the outside will fall into place." - Eckhart Tolle.

Friday, February 23, 2024

Jangan berargumen.

Dalam enam bulan belakangan saya sedang belajar untuk mengembangkan interpersonal skill, belajar cara berkomunikasi supaya setiap orang yang berinteraksi dengan saya merasa lebih baik.

Satu hal yang paling penting selalu saya ingat adalah menghindari argumen. Menurut Dale Carnegie dalam bukunya "How to win friends & influence people" menulis bahwa Berdebat dengan orang lain jarang sekali membuahkan hasil, biasanya perdebatan berakhir dengan satu pihak semakin yakin dengan kebenaran dirinya.

Dave Barry yang humoris mengutarakan poin ini dengan baik saat dia berkata: "Saya pintar berdebat. Coba tanya teman-teman saya yang tersisa. Saya bisa memenangkan perdebatan dalam topik apa saja, melawan siapa saja. Orang-orang yang mengetahuinya, dan menjauhi saya di pesta-pesta. Sering kali, sebagai tanda hormat mereka kepada saya, mereka bahkan tidak mengundang saya".

Alih-alih berdebat, lebih baik memilih cara yang lebih tinggi dan efektif adalah memenangkan hati lawan bicara kita dengan kesopanan dan itikad baik.

"Kita semua tahu cara mendapatkan perhatian. Tetapi hanya sedikit yang tahu cara mendapatkan perhatian dan rasa hormat pada saat bersamaan" - Esther Jeles, Corporate Behavioural Specialist.

If you have to choose between being Kind and being Right, choose being kind and you will be right". 😉😉😉

Thursday, February 15, 2024

The Real Personal Branding.

Di Era Sosial Media, banyak yang membuat konten dengan menampilkan foto profesional, Video edukasi dan kegiatan-kegiatan lainnya demi membangun personal branding. Menurut Eric Feng, Seorang Sales Strategist, Lebih dari itu untuk membentuk Personal Branding adalah tentang bagaimana perasaan orang bersangkutan ketika mereka berpikir tentang Anda.

Ketika seorang teman menyebut nama anda, apa kesan yang mereka pikirkan. Pernah saya merasa senang, ketika seseorang menyebut nama seorang teman yang juga akan hadir dalam satu event. Sebaliknya saya juga pernah ingin cepat-cepat pergi dari suatu pertemuan, ketika melihat seseorang muncul.

Hal ini mengingatkan saya pada suatu pepatah yang ditulis oleh seorang penulis terkenal, Maya Angelo:
Orang akan lupa apa yang Anda katakan.
Orang akan lupa apa yang Anda lakukan.
Tetap orang tidak akan lupa bagaimana anda telah membentuk perasaan mereka.

Jadi pada saat Anda berinteraksi dengan seseorang, baik calon pelanggan, kolega, atau bahkan orang asing, berusahalah untuk membuat dia merasa lebih baik karena interaksinya dengan Anda!

Berikan pujian yang tulus.
Bagikan kata-kata yang memberi semangat.
Berikan telinga untuk mendengarkan.
Ajarkan sesuatu yang bermanfaat.
Tawarkan bantuan.

Apa pun itu, tujuan Anda adalah membuat orang tersebut MERASA LEBIH BAIK karena Anda. Ingat "What goes around will comes around!". Tidak ada sesuatu yang kembali dengan sia-sia.

Saturday, February 10, 2024

I Believe I can Fly.

adalah salah satu lagu populer di tahun 1996 yang dinyanyikan oleh R. Kelly, yang arti sebagian liriknya adalah,
"Dulu kupikir aku tidak bisa bertahan,
dan hidup hanyalah lagu yang mengerikan
Namun kini kutahu makna cinta sejati
kini aku bersandar pada lengan abadi.

Kulihat diriku diambang kehancuran,
terkadang keheningan nampak begitu bising
banyak keajaiban dalam hidup yang harus kucapai
namun kutahu semua berawal dari diriku.

Jika itu bisa kulihat, maka aku bisa melakukannya
Jika hanya dalam angan saja maka semua itu tiada artinya"

Mungkin itulah awal dari cerita kebanyakan kesuksesan, namun itulah benar adanya. Semula tidak bisa apa-apa, dan tidak percaya diri karena kegigihan untuk bertahan dan berusaha maka mencapai impiannya.

Itu cerita dari pose di foto ini, berawal dari 6 tahun lalu memulai kelas Yoga. Badan kaku, tidak lentur, sulit melakukan pose apapun. Berkat latihan rutin, walau sampai sekarang pun tidak sempurna, tapi ada yang berhasil dilakukan.

Di waktu yang sama 6 tahun yang lalu, saya terjun ke Industri Asuransi sebagai Agen, Tidak mengerti mengenai marketing dan Tidak tahu cara membangun team. Setelah melalui banyak usaha, akhirnya mencapai satu milestone demi milestone berikutnya.

Pertanyaan dasarnya adalah "Do you believe you can fly?" - apakah kamu percaya dengan apa yang kamu jalani bisa mencapai impianmu?

Kedamaian Hati.

Hidup di dunia yang serba dinamis, penuh dengan ketidakpastian telah membuat banyak orang cemas dan gelisah sehingga hilangnya damai di hati dan pikiran.

Lalu bagaimana menemukan kedamaian itu?
- Lepaskanlah masa lalu yang tidak menyenangkan, karena masa lalu telah berlalu. Tidak ada gunanya disesali.
- Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Fokus pada perkembangan diri yang penting hari ini lebih baik dari yang lalu.
- Kendalikan apa yang bisa kita kendalikan, Lepaskan apa yang tidak bisa kita kendalikan.

Dunia bisa melemparkan apa saja ke diri kita, tapi yang penting adalah setiap saat kita bebas memilih reaksi kita dalam menghadapinya.

Find Your Inner Peace! 😉

Tuesday, January 30, 2024

Seni mempengaruhi orang untuk bertindak.

Dalam suatu hubungan seringkali kita mau bisa mempengaruhi orang lain untuk bertindak, namun terkadang hal tersebut tidak mudah dilakukan, seperti dalam hubungan orang tua dan anak, atasan dan bawahan, pasangan, penjual dan pembeli dan lainnya.

Menurut Dale Carnegie dalam bukunya "How to win Friends and influence people", untuk mempengaruhi orang lain agar bertindak, pertama-tama kita harus berhubungan dengan keinginan inti yang mereka rasakan.

Untuk mengerti maksudnya apa, berikut diambil dari cerita nyata. Pada suatu hari seorang filsuf terkenal di abad 19, Ralph Waldo Emerson, dan putranya berusaha memasukkan anak sapi ke kandang. Mereka mengalami kesulitan. Mereka mendorong dan anak sapi itu menarik. Mereka menarik dan anak sapi itu malah mendorong.

Sementara itu, asisten rumah tangga mereka menyadari masalah ini, dan walaupun dia tidak dapat menulis esai atau buku-buku yang brilian seperti Emerson, dia memiliki wawasan tentang bagaimana menyelesai masalah ini. Dia berjalan mendekati anak sapi itu dan menaruh jarinya di mulut anak sapi itu. Anak sapi itu mengulum jarinya dan dengan lembut dia menuntun anak sapi itu ke arah kandang.

Apa yang diketahui sang asisten rumah tangga terlupakan oleh sang filsuf cemerlang itu?

Emerson dan putranya hanya memikirkan apa yang mereka inginkan yaitu memasukan anak sapi ke dalam kandang lalu mereka dapat menyantap makan siang. Namun, anak sapi sebelumnya sedang melahap rumput hijau dengan bahagia, tidak ingin masuk ke kandang yang sempit dan gelap sehingga harus mempersingkat waktu makannya.

Lalu muncul Asisten rumah tangga dan menawarkan jarinya dan mengingatkan anak sapi itu bahwa ada susu hangat yang menantinya.

Kisah ini menjadi sebuah metafora yang sempurna mengingatkan kita bahwa pengaruh membutuhkan lebih banyak intuisi dibanding intelektual, Hubungan yang baik dibandingkan dengan sekedar otak cemerlang.

That's why high EQ better than IQ?

PS: Source Book "How to win friends and influence people" - Chapter 3, Dale Carnegie.

Sunday, January 14, 2024

Pelajaran dari Seekor Keledai.

Sebuah cerita inspiratif untuk mengawali tahun 2024, semoga memberi semangat! 😊

Seekor keledai milik seorang petani jatuh ke sumur. Hewan itu menangis berjam-jam, sementara petani mencari cara untuk mengeluarkannya. Akhirnya si petani memutuskan bahwa hewan itu sudah tua, lagi pula sumur itu perlu diuruk; tidak ada gunanya untuk mengeluarkan keledai itu dari sana.

Si petani mengajak tetangga untuk datang menolongnya. Masing-masing tetangga membawa pacul dan mulai menguruk sumur dengan tanah. Pada awalnya, keledai menyadari apa yang terjadi dan menangis ketakutan. Lalu tiba-tiba, keledai itu diam. Beberapa saat kemudian, petani menatap ke dalam sumur. Ia takjub pada apa yang dilihatnya. Bersama setiap lemparan tanah pada punggungnya, keledai itu mengibaskannya dan naik satu langkah. Segera saja semua orang takjub ketika keledai melangkah keluar dari tepi sumur dan berlari menjauh!

Moral dari cerita: Terlepas dari apakah Anda suka atau tidak, hidup akan "melempar" segala jenis kotoran kepada Anda. Kiat untuk keluar dari lubang adalah mengibaskan kotoran dan naik satu langkah. Malah sebenarnya, setiap masalah Anda adalah batu pijakan untuk keluar. Kita bisa memanjat keluar dari sumur yang terdalam dengan tidak berhenti dan tidak menyerah untuk mengibaskan kotoran dan naik satu langkah.

Keesokan harinya, keledai itu kembali dan menendang orang-orang yang berusaha menguburnya. Jadi, ingatlah selalu bahwa jika Anda pikir mengubur masalah adalah jalan keluar yang mudah, masalah itu akan selalu kembali untuk menggigit Anda.

Ps: dikutip dari buku "The Answer" - Bab 12 Mengatasi Takut dan Cemas.

Monday, January 01, 2024

Hanya baik-baik saja tidak cukup.

Tidak berasa kita sudah sampai di tahun 2024, di mana tiga tahun sebelumnya kewalahan oleh Pandemic Covid-19. Kurun waktu tiga tahun itu saya melihat perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, apa dan siapa yang akhirnya bertahan.

CEO Nokia dalam penutupan pidato terakhirnya berkata, ketika perusahaan ponsel tersebut dibeli oleh Microsoft satu dekade yang lalu, "We didn't do anything wrong, but somehow, we lost". - Kami tidak melakukan kesalahan apapun, tetapi entah bagaimana, kami kalah.

Pada saat itu Nokia adalah perusahaan yang bonafide. Mereka tidak melakukan kesalahan apapun, hanya saja dunia berubah begitu cepat dan Kompetitornya lebih dahsyat.

Mereka melupakan pembelajaran dan perubahan yang cepat, sehingga kehilangan kesempatan untuk mendapat keuntungan besar. Tidak hanya itu, mereka juga kehilangan kesempatan untuk bertahan di bisnis.

Moralnya adalah jika Anda tidak berubah, Anda akan keluar dari kompetisi. Tidak ada salahnya jika tidak ingin belajar hal baru. Namun, jika pikiran dan pola pikir Anda tidak bisa mengikuti zaman maka akan tersingkir.

Anda tidak perlu melakukan kesalahan apa pun, selama pesaing Anda menangkap kesempatan dan melakukannya dengan benar, Anda bisa kalah dan gagal.

Mereka yang menolak untuk belajar dan berkembang, suatu saat pasti akan tersingkir dan menjadi tidak relevan. Pada saat mereka menyadarinya, semua sudah terlambat. Jangan lupa untuk terus bertumbuh!