Thursday, January 05, 2023

Stop Berperan Sebagai Korban.

Tahun 2022 sudah kita lewati, tentu ada yang sudah dan ada yang belum mencapai targetnya. Bagi yang belum mencapai target, mungkin beberapa menyalahkan berbagai hal atau orang di sekitar mereka untuk apa yang terjadi.

Seorang karyawan komplain apapun di perusahaan. Seorang pebisnis menyalahkan apapun yang terjadi di Market. Fasilitas kurang, penghasilan kurang, tidak cukup diperhatikan, tidak diberikan kesempatan yang cukup, tidak tersedia pilihan yang cukup, kurang dukungan, peraturan pemerintah yang tidak ideal, gara-gara si itu, dan lain-lain.

Saat keadaan menjadi sulit, beberapa akan dengan gampang menunjuk "salah siapa ini?!", dan setelah itu mereka tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan apa atau siapa yang menjadi biang keroknya.

Mungkin suatu sikap yang paling mengesankan tentang kebahagiaan yang diungkapkan oleh istri John C. Maxwell (seorang pakar kepemimpinan), saat dikonfirmasikan bahwa suaminya John adalah pakar komunikasi dan kepemimpinan tentu membuatnya berbahagia sebagai seorang istri. Ia menjawab "Tidak!, saya tidak perlu John untuk membuat saya bahagia. Apabila saya ingin bahagia, saya bisa bahagia, tidak peduli apa yang dilakukan John".

Bagaimana perasaan Anda saat tahu bahwa Andalah yang pegang kendali atas apa yang terjadi di sekitar Anda? Anda bisa menyebabkan banyak hal yang terjadi di kehidupan Anda? Menjadi Arsitek dan mendesain kehidupan sesuai dengan keinginan sendiri serta membawa manfaat untuk orang lain?

Bayangkan seorang berkinerja buruk menyalahkan betapa kecil gajinya sebagai alasan, mengatakan "Bagaimana bisa kerja maksimal jika bayarannya demikian!". Perhatikan, apakah yang dimaksud adalah "Dengan gaji yang lebih besar secara otomatis kemampuannya meningkat?" Berarti, kemampuannya bertambah atau berkurang sesuai dengan bayarannya? Secara implisit artinya "sebenarnya ia mampu, tetap tidak dikeluarkan karena bayarannya tidak sesuai?"

Hal ini menyangkut tanggung jawab, memilih menjadi "yang menyebabkan" sesuatu terjadi atau "menjadi akibat" dari sesuatu yang terjadi. Ada yang mengambil tanggung jawab atas hasil yang ia capai, ada yang segera mencari faktor apa yang menyebabkan tidak tercapainya hasil tersebut, atau mengeluh bahwa ia adalah korban atas situasi yang ada.

Dalam kehidupan banyak hal merupakan suatu pilihan, jadi buatlah pilihan yang bijak.

PS: Terinspirasi dari buku "Be Happy Get What You Want" - Karya Hingdranata Nikolay.

No comments: