Tuesday, July 15, 2025

Menemukan Makna di Balik Pilihan.

Seringkali, ketika seseorang ditanya mengapa tidak mengambil pekerjaan tertentu, jawaban yang muncul adalah, "Itu bukan passion saya." Jika passion diartikan sebagai "menyukai pekerjaan tersebut," maka mungkin banyak dari kita akan setuju bahwa lebih dari 80% orang bekerja tidak sepenuhnya sesuai dengan passion mereka. Alasan utamanya seringkali sederhana: ada keluarga yang harus dihidupi, tanggung jawab yang harus dipikul.

Pengalaman ini juga saya alami ketika saya memutuskan untuk terjun ke dunia asuransi. Kala itu, yang saya cari adalah solusi atas permasalahan pribadi: fleksibilitas waktu. Orang tua di rumah membutuhkan perhatian dan perawatan saya. Sesederhana itu. Saya tidak lagi memikirkan kriteria ideal seorang agen asuransi—apakah harus pandai berkomunikasi, memiliki banyak relasi, atau hal lainnya. Saya yakin, dengan tekad yang kuat, bahkan sebagai seorang introvert sekalipun, saya bisa belajar dan membangun kemampuan tersebut dari lingkungan sekitar.

Lalu, jika ditanya kembali apa passion saya sebenarnya, dengan pengertian yang sama yaitu "menyukai pekerjaan"? Jawaban saya adalah mendidik dan mengajar. Oleh karena itu, di tengah pencarian solusi pekerjaan, saya sempat mendalami dunia pendidikan selama hampir setahun sebagai relawan (pro bono). Namun, saya menyadari bahwa saya tidak bisa bertahan lama di sana. Kebutuhan untuk membiayai orang-orang yang bergantung pada saya tetap menjadi prioritas.

Dari situlah saya mulai berpikir, mengapa tidak membalikkan perspektif? Saya bisa berkarier di industri asuransi, dan dari sana, saya bisa mendapatkan segalanya: penghasilan yang cukup untuk biaya hidup keluarga dan fleksibilitas waktu untuk bekerja, mengurus rumah, sekaligus menjalani passion saya. Asuransi bukan hanya tentang pekerjaan, melainkan jembatan yang memungkinkan saya mencapai keseimbangan antara tanggung jawab dan panggilan hati.

No comments: