Sunday, February 16, 2025

The Hidden Secret by David R. Hawkins.

Ini adalah buku tentang Rahasia untuk Mencapai Kesuksesan. Ditulis oleh David R. Hawkins, yang dikenal sebagai seorang dokter, penulis, dosen dan pengkaji kesadaran. Seorang jenius yang bekerja untuk menghubungkan sains dan spritualitas yang tampaknya saling bertentangan.

Mengapa banyak orang berjuang mati-matian mengejar kesuksesan namun gagal? Mengapa banyak orang yang dikatakan sukses justru berakhir tragis? Mereka mencari di luar diri, sementara kesuksesan sejati berada di dalam diri. Ketika melihat ke luar, mereka hanya melihat simbol-simbol kesuksesan dan berkesimpulan bahwa itulah yang harus diperjuangkan dan dimiliki.

Menurut dr. Hawkins, kesuksesan adalah level kesadaran yang memungkinkan seseorang "menjadi" pribadi tertentu sehingga "memiliki" adalah konsekuensi yang otomatis terjadi. Kesuksesan lahir dari pemahaman tentang hakekat kehidupan melalui sikap peka, jeli, dan sadar sepanjang waktu. Keberlimpahan dan kemasyhuran adalah manifestasi dari apa yang terjadi di dalam batin.

The Hidden Secret adalah sebuah buku yang menguraikan prinsip-prinsip kekuatan hati yang mendasari kesuksesan dan keberlimpahan, menyajikan pesan abadi tentang kemungkinan tanpa batas, membuat hidup kita menjadi penuh makna.

Tuesday, February 11, 2025

Unconditional Love - Cinta Tanpa Syarat membuat orang punya pengharapan.

"Kalau aku memperhatikanmu maka kamu yang juga harus memperhatikan aku,.. Pokoknya aku ngga mau tahu apa kondisimu."

"Kalau aku sudah menerimamu maka kamu juga harus menerimaku,.. Pokoknya aku ngga mau tahu apa kondisimu."

"Kalau aku balas WA-mu cepat, maka kamu juga harus balas WA-ku cepat,.. Pokoknya aku ngga mau tahu apa kondisimu."

"Kalau aku sudah membantu kamu maka kamu juga harus membantu aku,.. Pokoknya aku ngga mau tahu apa kondisimu."

Ketika orang lain melakukan apa yang kita harapkan atau pikirkan kita menilai dia "Bagus", "Baik" dsb, tetapi ketika mereka tidak melakukan apa yang kita pikirkan kita melabel mereka "Jahat", "Jelek", dsb.

Akhirnya kita hidup dalam penjara pikiran sendiri.

Kita memaksakan pikiran dan pengharapan kita berharap itu membebaskan padahal malah memenjara. Kebebasan yang kita dambakan malah menjadi penjara yang menyulitkan, kita tidak menjadi diri sejati yang penuh kasih.

Ketika kita berharap orang lain melakukan apa yang sudah kita lakukan maka saat itulah ketulusan hilang.

Ketika kita mengungkit kebaikan dan kehebatan yang sudah kita lakukan maka saat itulah ketulusan dan keikhlasan lenyap.

Jadi mengapa tidak belajar menerima dan melihat orang lain apa adanya, bukan sesuai dengan apa yang kita mau lihat?

Mengapa tidak fokus melakukan apa yang kita mau lakukan tanpa berharap apapun dari orang lain agar dapat lebih cepat mewujudkan impian terdalam sehingga hidup menjadi bermakna. That's a Pure Unconditional Love.

PS: Tulisan di atas adalah ditulis oleh Coach Ariesandi, semoga memberi inspirasi.

Monday, February 03, 2025

Hanya berada di sana, itu sudah cukup!

Hidup memang selalu berputar, kadang di atas, kadang di bawah. Ada kalanya kita merasa sangat bahagia dan bersemangat, namun ada juga saatnya kita merasa sedih, terpuruk, atau bahkan putus asa.

Saat teman kita sedang mengalami masa-masa sulit, sebagai sahabat yang baik, tentu kita ingin memberikan dukungan dan bantuan agar mereka bisa melewati masa sulit tersebut.

Namun, seringkali kita merasa bingung bagaimana cara untuk memberikan dukungan tersebut, karena memikirkan hal-hal yang terlalu rumit. Tidak sedikit yang salah langkah sehingga bukan membantu malah memperburuk perasaan dan hubungan.

Padahal yang dibutuhkan seseorang ketika dalam keadaan sulit hanyalah didengarkan dan ditemani, seperti yang dilakukan Piglet terhadap Pooh. Ingatlah, bahwa persahabatan adalah salah satu kekuatan terbesar dalam menghadapi segala macam cobaan hidup. "Be the best friend that you can be".

Tulisan ini didedikasikan untuk bulan Februari, bulan kasih sayang, Show that you care! 😊 ❤️

Tuesday, January 21, 2025

Apa yang lebih penting dari Pencapaian Goal?

Pada awal tahun umumnya orang-orang Menyusun Resolusi atau Target yang akan dicapai di tahun yang baru ini. Hal yang sama juga di lakukan dalam profesi saya, sebagai Tenaga Pemasar.

Dua minggu yang lalu, team kami melakukan proses Goal Setting ini seharian. Dalam proses ini menyadarkan saya bahwa yang penting dari penetapan Goal itu bukan hanya tentang bagaimana cara untuk mencapainya.

Ternyata ada satu Item yang selama ini suka terlupakan, yaitu Karakter dan Mental seperti apa yang harus dimiliki untuk mencapai Goal tersebut. Hal ini sangat penting karena dalam pencapaian Goal itu tidak hanya untuk sekali, tapi untuk berkesinambungan.

Jika kita memiliki karakater dan mental yang diperlukan untuk mencapai Goal tersebut, maka bukan hal yang mustahil untuk mengulang dan meningkatkan pencapaian-pencapaian Goal tersebut.

"What you have become is far more important than what you get" - Jim Rohn

Wednesday, January 01, 2025

Apakah kita "hidup dalam kebohongan"?

Seorang astronot mengungkapkan sebuah kesadaran yang mendalam setelah melihat Bumi dari Luar Angkasa. Ron Garan, mantan astronot NASA, menghabiskan 178 hari di luar angkasa dan menempuh jarak lebih dari 71 juta mil dalam 2.842 orbit dalam kariernya.

Saat ia merenungkan pengalamannya, ia menyatakan bahwa manusia "Hidup dalam Kebohongan". Pernyataan Garan ini lebih meyakinkan daripada teori apa pun.

Dalam sebuah wawancara, ia membahas momen ketika ia menyadari bahwa masyarakat telah melakukan kesalahan dalam segala hal. Apa yang dialami Garan ini disebut dengan "Overview Effect", yang umumnya terjadi pada banyak Astronot saat pengalaman mereka melihat Bumi dari Luar Angkasa.

Majalah BBC Sky at Night mengatakan hal itu dapat mengakibatkan astronot mengalami "kebangkitan spiritual" atau memperdalam hubungan mereka dengan planet kita, Hal yang sama terjadi dengan Edgar Mitchell dari Apollo 14 menggambarkannya sebagai "Ledakan kesadaran".

Bagi mereka yang cukup beruntung untuk melihat Bumi dari sudut pandang yang unik, hal itu dapat memicu beberapa emosi yang tak terduga dan luar biasa. Garan berkata ketika dia melihat ke luar jendela, dia sampai pada kesimpulan yang begitu menyadarkan.

"Saya melihat kilatan badai petir seperti parasut, melihat tirai aurora yang menari-nari begitu dekat seolah-olah kita dapat meraih dan menyentuhnya, Saya melihat ketipisan atmosfer planet kita yang luar biasa".

Dia menambahkan: "Pada saat itu, saya dihantam oleh kesadaran mendalam bahwa lapisan setipis kertas itu yang menjaga setiap makhluk hidup di planet kita tetap hidup."

Garan berkata dia tidak melihat ekonomi, sebaliknya, dia melihat "biosfer berwarna-warni yang penuh dengan kehidupan," melanjutkan: "Tetapi karena sistem buatan manusia memperlakukan segalanya, termasuk sistem pendukung kehidupan di planet kita, sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh ekonomi global, jelas dari sudut pandang luar angkasa bahwa kita menjalani kebohongan".

Garan menjelaskan bagaimana pengalamannya itu "membuatnya terkesima". Ia menambahkan: "Hal lain yang saya rasakan, dan saya tidak dapat menjelaskannya, adalah bahwa terpisah sepenuhnya dari Bumi juga membuat saya merasa sangat terhubung dengan semua orang di planet ini. Itu adalah rasa keakraban yang luar biasa." (Kita adalah Warga Negara Bumi).

Pengamatan Garan menggarisbawahi sebuah pesan penting: "Kita perlu mengubah prioritas kita".

Saat saya membaca Artikel ini juga menyadarkan saya, di awal tahun ini biasanya kita akan menyusun segala Target, Rencana dan Strategi untuk Menjalani 2024, supaya benar-benar memprioritaskan pada hal yang essential, Holistic Target, sehingga Tercapai Tujuan yang bisa membuat kita sendiri merasa seimbang secara fisik, emosi, intelektual, spiritual, sosial dan ekonomi, dan juga bermanfaat bagi komunitas dan lingkungan sekitar kita.

Selamat Menjalani Tahun Baru dengan Penuh Pengharapan!

Source : IGV Official

Monday, December 30, 2024

Pesan Tutup Tahun 2024.

Untuk menutup Tahun 2024 - saya hanya ingin membagikan satu cerita:

Pada usia 40 tahun, Franz Kafka (1883-1924), seorang penulis berkebangsaan Ceko, yang tidak pernah menikah dan tidak memiliki anak, sedang berjalan-jalan di sebuah taman di Berlin ketika ia bertemu dengan seorang gadis yang sedang menangis karena kehilangan boneka kesayangannya.

Gadis itu dan Kafka mencari boneka itu namun tidak berhasil. Kafka menyuruh gadis itu untuk menemuinya di sana keesokan harinya, dan mereka akan kembali untuk mencarinya.

Keesokan harinya, ketika mereka belum menemukan boneka itu, Kafka memberikan gadis itu sepucuk surat yang "ditulis" oleh boneka itu yang berbunyi, "Tolong jangan menangis. Aku sedang melakukan perjalanan untuk melihat dunia. Aku akan menulis kepadamu tentang petualanganku."

Maka dimulailah sebuah cerita yang berlanjut hingga akhir hayat Kafka. Selama pertemuan mereka, Kafka membaca surat-surat boneka itu dengan hati-hati yang ditulis dengan petualangan dan percakapan yang menurut gadis itu menggemaskan.

Akhirnya, Kafka membawa kembali boneka itu (ia membeli boneka baru) kembali ke Berlin. "Itu sama sekali tidak mirip bonekaku", kata gadis itu. Kafka memberinya surat lain yang di dalamnya boneka itu menulis: "Perjalananku telah mengubahku." Gadis kecil itu memeluk boneka baru itu dan membawa boneka itu bersamanya ke rumahnya.

Setahun kemudian Kafka meninggal...

Bertahun-tahun kemudian, gadis yang sekarang sudah dewasa itu menemukan sebuah surat di dalam boneka itu. Dalam surat kecil yang ditandatangani oleh Kafka itu tertulis:

"Segala sesuatu yang kamu cintai mungkin akan hilang, tetapi pada akhirnya, cinta akan kembali dengan cara lain". Mungkin kita telah banyak kehilangan dan kekecewaan di Tahun 2024 yang segera berlalu. Terimalah perubahan. Itu tidak dapat dihindari untuk pertumbuhan. Bersama-sama kita dapat mengubah rasa sakit menjadi keajaiban dan cinta Tetapi harus secara sadar untuk menciptakan hubungan itu.

Selamat Menyambut Tahun Baru yang Penuh Pengharapan.

Monday, December 23, 2024

Apa yang lebih penting dari mencapai Target?

Di sela-sela menjelang akhir tahun, pasti sudah mengira-ngira apakah mencapai apa yang ditargetkan di awal tahun, atau harus berusaha lebih baik di tahun depan?

Terlepas dari mencapai target atau tidak, ada hal yang lebih penting. Untuk mengilustrasikannya, simak cerita singkat berikut:

Pohon Ek tua berdiri tegak di atas kota kecil itu, cabang-cabangnya yang berbonggol menjulang ke langit seperti tangan yang lapuk. Di bawah naungannya, seorang anak laki-laki bernama Ethan duduk, alisnya berkerut penuh konsentrasi saat ia dengan cermat mengukir burung kayu. Ia bertekad untuk memenangkan kompetisi ukiran kayu tahunan kota itu, sebuah mimpi yang telah ia pelihara sejak kecil.

Ethan mencurahkan seluruh jiwanya ke dalam proyek itu, menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari untuk mengasah keterampilannya. Ia menghadapi banyak tantangan: kayunya pecah, pahatnya tergelincir, dan keraguan terus menyerang bahwa ia tidak cukup berbakat. Namun, dalam setiap kemunduran, Ethan belajar dan bertumbuh. Ia menemukan kesabaran, ketahanan, dan apresiasi baru terhadap keindahan kayu yang rumit.

Hari kompetisi akhirnya tiba. Ethan, tangannya sedikit gemetar, mempersembahkan burungnya. Burung itu tidak sempurna; ketidaksempurnaan kecil merusak salah satu sayapnya. Namun saat ia menjelaskan tantangan yang telah ia atasi dan pelajaran yang telah ia pelajari, keheningan menyelimuti kerumunan.

Para juri berunding, dan ketika mereka mengumumkan pemenangnya, bukan Ethan. Kekecewaan menyelimuti dirinya, tetapi kemudian dia melihat-lihat karya lainnya. Karya-karyanya indah, masing-masing merupakan bukti dedikasi dan keterampilan penciptanya.

Saat penduduk kota berbaur, seorang wanita tua yang bijak mendekati Ethan. "Burungmu sangat indah," katanya, matanya berbinar. "Tetapi yang lebih penting, lihatlah dirimu yang sekarang."

Ethan menatap tangannya yang kapalan, garis-garisnya terukir dengan kenangan akan latihan berjam-jam yang tak terhitung jumlahnya. Dia memikirkan kesabaran yang telah dia kembangkan, ketahanan yang telah dia bangun, dan penghargaan atas proses yang telah dia peroleh. Dia menyadari bahwa perjalanan itu, dengan segala perjuangan dan kemenangannya, telah mengubahnya lebih dari hadiah apa pun.

Sejak hari itu, Ethan terus mengukir, bukan untuk kompetisi atau penghargaan, tetapi untuk kegembiraan berkreasi dan kepuasan menjadi versi dirinya yang lebih baik, satu detail rumit pada satu waktu.

"What you get by achieving your goals is not as important as by what you have become by achieving your goals". -- Zig ziglar