Sunday, December 08, 2024

Sudahkan bersyukur hari ini?

It's Christmas Concert Time, It's a Family Reunion Time, It's a Holiday season. Tidak terasa sudah masuk bulan Desember, bulan terakhir dalam tahun dan juga bulan yang dinanti - dinanti untuk musim liburan, dinanti untuk perayaan menyambut Natal dan Tahun Baru, Lembaran baru.

Seperti yang lagi trend sekarang orang-orang nonton konser musik, kami membuka bulan Desember dengan Nonton Konser Musik Natal di Aula Simfoni Jakarta, Kemayoran. Ya itu konser musik klasik. Dalam kesempatan ini saya mencari kegiatan yang bisa pergi bersama Papa.

Teringat masa kecil, saya yang sering ditinggal kakak-kakak (mereka hanya terpaut 1 tahun), karena saya umurnya lebih muda (dianggap anak Bawang), jika pergi bermain. Di saat seperti itu, Papa yang selalu menemani, memberi motivasi, mengajarkan pelajaran sekolah, bersepeda, berenang, dan dukungan lainnya sampai saya lulus SMA. Terutama dalam hal mengambil raport, Papa selalu hadir untuk bertemu dengan Guru Wali Kelas, dalam hal itu saya selalu termotivasi untuk mendapatkan hasil raport yang bagus, supaya membuat bangga.

Dulu saya selalu beranggapan semua anak pasti punya orang tua, Ibu dan Bapak, dan hadir dalam keluarga. Sampai saya kuliah ke Jakarta, baru saya menyadari, bahwa saya termasuk anak yang paling beruntung, karena tidak semua orang berkesempatan seperti itu.

Jadi sampai saat ini pun saya masih belajar bersyukur untuk segala yang saya miliki, bukan menangisi apa yang tidak saya miliki; karena mungkin di luar sana banyak orang yang sedang memimpikan apa yang kita miliki sekarang.

Nah, apakah Anda sudah bersyukur hari ini? 😉

Thursday, November 28, 2024

Turning your adversity to an opportunity!

Olah raga bukan suatu keterampilan kekuatan saya, terutama olah raga permainan beregu, seperti Basket, Volley atau pun bulu tangkis. Dalam hal ini, berpostur tubuh yang kurus dan kecil memang bukan suatu keuntungan. Oleh karena itu saya juga tidak pernah terpilih untuk mewakili kelas apalagi sekolah untuk berpartisipasi dalam perlombaan olah raga maupun seni.

Justru kelemahan itu yang selalu mendorong saya untuk mencari keunggulan lain, seperti kemampuan akademik, kekuatan mengingat dan menganalisa. Bahkan pernah Wali Kelas semasa kelas satu SMA dulu, melabrak guru Olah raga karena memberi nilai merah pada mata pelajaran olah raga kepada saya. Sang wali kelas, membela anak murid seperti saya, memiliki nilai cemerlang untuk semua mata pelajaran lainnya dan tidak terima dijatuhkan hanya karena satu keterampilan fisik.

Seperti cerita saya, kita semua mungkin memiliki beberapa kelemahan. Namun diantara kelemahan-kelemahan itu, kita pasti memiliki banyak kelebihan lainnya. Jangan biarkan kelemahan itu malah membuat kita mundur apalagi menyerah. Justru seharusnya kita berfokus pada kekuatan kita untuk membawa kita pada level selanjutnya.

Hal yang serupa mengingatkan saya pada Tulisan saya setahun yang lalu : https://gracia-triana.blogspot.com/2023/04/arti-tanah-merah.html

Mungkin Kamu punya cerita menarik yang menginspirasi? Share yah di comment.

PS: Walau saya tidak ahli dalam olah raga, tapi saya rajin berolah raga untuk menjaga Kesehatan dan kebugaran setiap hari.

Sunday, November 17, 2024

Selling Without Talking!

Menjual tanpa berbicara tentang produk yang dijual. Buat beberapa orang mungkin menjual adalah suatu momok. Aspek ketakutannya dimulai dari alasan berikut:
  • Saya itu introvert tidak bisa berjualan/menawarkan barang
  • Hmmm, ngga tau gimana cara memulai pembicaraannya
  • Ah nanti ditolak sama calon klien gimana? nanti malah dijauhi sama teman-teman gimana?
Hal yang sama juga saya alami Ketika pertama kali saya memasuki Industri Asuransi.

Beberapa hari yang lalu, saya mendapat Telpon dari seorang Nasabah, meminta saya ke rumahnya. Singkat cerita, saya bertemu dengan sang nasabah, lalu mendiskusikan permasalahannya dan ingin membeli Produk Warisan yang Ahli Warisnya adalah Anak Tunggalnya. Saya memberikan solusi dan Deal dengan budget yang sudah dipersiapkan oleh Nasabah.

Dikasus yang lain saya mendapat referensi dari seorang nasabah, yang beberapa bulan yang lalu terdiagnosa sakit kanker. Saat ini pengobatan dan kemoterapi masih berjalan, dan beberapa klaim biaya Kemoterapi sudah dibayarkan. Beliau mengatakan keponakannya ingin memiliki Asuransi Kesehatan yang sama.

Di satu sisi Menjual itu akan terasa susah buat sebagian orang, namun banyak kasus para Top Sales bisa saja mendapat Deal dengan mudah. Jadi apa rahasianya supaya berhasil menjual? Sebuah kutipan dari Zig Ziglar - "If People like you, they will listen to you, but if they trust you, they'll do business with you". Diterjemahkan bebas, "Jika orang menyukai Anda, mereka akan mendengarkan Anda, tetapi jika mereka mempercayai Anda, mereka akan berbisnis dengan Anda".

Artinya untuk terjadinya suatu transaksi (Tukar menukar) baik materi ataupun pemikiran/ide, Hubungan baik antar sesama menjadi sangat penting. Bagaimana orang akan menyukai Anda, jika mereka tidak mengenal Anda. Bagaimana orang bisa percaya kepada Anda, jika tidak pernah berinteraksi dengan Anda? Jadi banyak hal (bukan hanya "Jualan") akan menjadi lebih mudah, jika kita mempunyai hubungan baik dengan banyak orang.

Bagaimana pendapat Anda?

Sunday, November 10, 2024

Tahukan Anda bahwa penyakit juga dapat muncul dari pikiran?

Berikut adalah kutipan dari buku "Letting Go" - David R. Hawkins:

Inilah dinamika di balik penyakit. Mekanisme-mekanisme ini berjalan melalui perubahan-perubahan yang ditimbulkan pikiran dalam aliran energi dari system bio-energi dan melalui limpahan energi yang tertekan ke dalam system saraf otonom.

Pikiran ini sangat kuat karena memiliki level vibrasi yang tinggi. Sebuah pikiran sebenarnya dalah "Sesuatu"; ia memiliki pola energi. Semakin banyak energi yang kita berikan padanya, semakin banyak kekuatan yang dimilikinya untuk memanifestasikan dirinya secara fisik.

Kekuatan pikiran atas tubuh ditunjukkan oleh riset klinis. Misalnya, dalam satu studi, sekelompok perempuan diberitahu bahwa mereka akan diberi suntikan hormon untuk membuat periode menstruasi mereka maju dua minggu lebih awal. Sebenarnya, mereka hanya diberi suntikan garam placebo (Bohong-bohongan). Meskipun demikian, lebih dari 70% perempuan mengalami ketegangan pra-menstruasi lebih awal dengan semua gejala fisik dan psikologis. Dan juga ada serangkaian eksperimen lainnya.

Sir John Eccles, pemenang Nobel, menyatakan bahwa setelah studi seumur hidup, menjadi jelas bahwa otak bukanlah asal-mulai pikiran, seperti yang diyakini sains dan kedokteran, melainkan sebaliknya. Pikiran mengendalikan otak, yang bertindak sebagai stasiun penerima, seperti switchboard yang menerima bentuk-bentuk pikiran dan kemudian menerjemahkannya ke dalam fungsi syaraf dan penyimpanan memori.

Misalnya, hingga saat ini diyakini bahwa gerakan-gerakan otot berasal dari korteks motorik otak. Tetap sekarang, seperti yang dilaporkan oleh Eccles, niat bergerak dicatat oleh area motorik tambahan disebelah korteks motorik. Oleh karena itu, otak diaktivasi oleh niat pikiran dan bukan sebaliknya.

Setelah mengetahui Fakta ini bahwa Meskipun pikiran dapat memicu penyakit, tidak semua penyakit disebabkan oleh pikiran. Bagaimana Anda akan mengendalikan Pikiran?

Sunday, October 20, 2024

What Will You Be Remembered For?

It's often only when we're faced with a crisis that we truly contemplate certain aspects of life. I remember one such moment on my birthday eleven years ago. I took a day off for a medical checkup, which included an ultrasound of my stomach. The doctor discovered a mass near my uterus. Confused, I asked what she meant. She explained that a mass could be a tumor, but she couldn't determine whether it was benign or malignant. I underwent further tests to find out. As I awaited the results, it felt like my world was crumbling. Suddenly, everything seemed to slow down. Questions raced through my mind: What if it's malignant? Do I only have three months left? Have I done enough for my family, friends, and community? Sadly, at that time the only answer I could come up with was that I'd been consumed by work since graduating from university.

Have you ever considered how people will remember you after you're gone? What kind of legacy would you like to leave for your children, family, or community? What testimony would you hope to hear from your friends, children, or grandchildren on your 80th birthday? Even if that seems too far away, for those still in their prime, what legacy would you like to leave at your last workplace before moving on to new opportunities?

Fortunately, my test result turned out all good, nothing that need to be worried about. From that moment, I changed my life goals right away, and I am happy I realised it before all are too late.

Sunday, October 13, 2024

Bunga berkembang di Lingkungan yang Tepat.

Bayangkan benih bunga yang kecil, rapuh, dan mudah diabaikan. Namun, jika ditanam dalam kondisi yang tepat — sinar matahari yang hangat, tanah yang subur, dan curah hujan yang cukup — benih itu dapat berkembang menjadi bunga yang indah dan mempercantik taman.

Demikian pula, orang dapat berkembang jika berada di lingkungan yang tepat. Lingkungan ini bukan hanya tentang lokasi fisik, tetapi juga meliputi:
  • Hubungan yang mendukung: Teman, keluarga, dan mentor yang mendorong, mengangkat, dan percaya kepada Anda.
  • Peluang untuk berkembang: Pekerjaan, pendidikan, dan pengalaman yang memungkinkan Anda untuk belajar, berkembang, dan mencapai potensi penuh Anda.
  • Rasa memiliki: Komunitas tempat Anda merasa diterima, dihargai, dan terhubung dengan orang lain.
  • Keseimbangan yang sehat: Waktu untuk istirahat, relaksasi, dan mengejar minat di luar pekerjaan.
Sama seperti bunga yang membutuhkan sinar matahari untuk tumbuh, orang membutuhkan dukungan dan dorongan untuk berkembang. Jika kita dikelilingi oleh pengaruh positif dan memiliki sumber daya yang kita butuhkan, kita dapat berkembang dan mencapai tingkat yang lebih tinggi. Setuju? 😉😉😉

Saturday, October 12, 2024

Salahkah memakai koneksi untuk sukses?

Mungkin topik yang akan saya bahas kali ini agak kontroversi, yaitu mengenai menggunakan pengaruh Keluarga (orang tua, saudara atau keluarga lainnya) untuk meningkatkan karier. Seringkali kita mendengar komentar seperti berikut:
  • "Iyalah dia sukses, karena bapaknya sudah memberikan modal dan fasilitas ..."
  • "Pantes saja dia bisa maju, karena relasi orang tuanya yang ... "
  • "Wajar saja dia berhasil, karena pamannya yang berpengalaman langsung membimbingnya ..."
dan banyak lagi.

Di satu sisi, tidak dapat disangkal bahwa memiliki orang tua atau anggota keluarga yang memiliki koneksi yang luas dapat memberikan keuntungan. Keuntungan tersebut dapat mencakup akses ke Jaringan orang-orang yang berpengaruh dalam perusahaan atau institusi, Peluang mendapat bimbingan, atau pun dukungan Finansial yang dapat mendorong kemajuan karier.

Walaupun begitu, ada juga yang sudah menggunakan pengaruh tersebut tetapi tidak menjadikan orang tersebut sukses. Contohnya Bisnis yang sudah dirintis oleh generasi pertama, tapi menjadi bangkrut di generasi ketiga. Contoh lainnya, seseorang terlahir di keluarga kaya tetapi terlalu dimanja sehingga tidak memiliki motivasi dan bakat yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang yang dimiliki. Kondisi ini membuat mereka menyia-nyiakan sumber daya yang ada, lalu menjadi puas diri, dan akhirnya juga tidak membawa kemajuan karier.

Ini menunjukkan bahwa mengandalkan Pengaruh Keluarga saja tidak efektif untuk meningkatkan karier. Hal tersebut dapat menimbulkan rasa berhak, yang berujung pada kurangnya kemandirian dan motivasi. Selain itu, jika karier seseorang dibangun atas koneksi dan bukan prestasi, kariernya bisa rapuh dan rentan terhadap perubahan keadaan.

Pada akhirnya, karier yang paling sukses sering kali dibangun atas kombinasi bakat, kerja keras, dan jaringan strategis. Meskipun pengaruh orang tua dan keluarga tentu saja dapat menjadi faktor menambah keuntungan, hal itu seharusnya bukan satu-satunya penentu keberhasilan profesional seseorang.

Bagaimana menurut Anda?