Sunday, October 12, 2025

Konsep Tentang Penuaan.

Konsep Tentang Penuaan - sebenarnya mulai terjadi dari pikiran. Masih ingat saya pernah membagikan satu buku berjudul "Healing and Recovery" oleh DR. David R. Hawkins? Tulisan berikut adalah saduran pemaparan tentang penuaan tersebut. "It's mind blowing" banget buat saya.

Medan energi tubuh sejatinya bersifat netral — tidak positif dan tidak pula negatif. Dalam keadaan ini, pikiran menjadi pengendali utama. Tubuh hanyalah cerminan dari apa yang diyakini pikiran, beroperasi pada medan energi di level tertentu, sekitar 200 (Angka Level Titik yang memisahkan Energi Positif dan Negatif). Karena itu, segala keyakinan, gagasan, pola pikir, dan skrip batin yang tertanam dalam pikiran, perlahan akan diterjemahkan tubuh ke dalam bentuk nyata: dalam cara kita bergerak, berbicara, bahkan dalam kondisi fisik yang kita alami.

Sayangnya, hanya sedikit yang menyadari bahwa berbagai konsep tentang kelemahan usia, penurunan kesehatan, dan keterbatasan fisik sesungguhnya bukan berasal dari tubuh, melainkan dari pikiran yang mempercayainya. Tubuh adalah akibat, bukan penyebab, dan tunduk pada apa yang kita yakini dalam pikiran.

Ada satu contoh sederhana dari dunia klinis yang dapat membantu kita memahami hal ini. Bayangkan seorang pria tua yang tampak lemah memasuki sebuah ruangan. Dengan suara pelan ia berkata, “Apakah saya boleh duduk di sini?” Tubuhnya bergerak perlahan, seolah tenaga telah meninggalkannya. Namun ketika ia dihipnosis dan diberi sugesti bahwa dirinya berusia 35 tahun — lalu dibuat lupa akan sugesti tersebut — sesuatu yang menakjubkan terjadi.

Saat terbangun dan ditawari segelas air, ia menjawab dengan suara mantap, “Ya, saya ingin segelas air.” Ia bangkit, berjalan dengan langkah tegap menuju dispenser, menuangkan air ke gelas, dan kembali duduk dengan tenang. Lelaki tua yang tampak rapuh itu lenyap seketika, tergantikan oleh sosok yang lebih muda dan penuh vitalitas.

Kisah ini menunjukkan bahwa tubuh hanyalah cermin dari keyakinan pikiran. Pikiran yang percaya pada kelemahan akan memunculkan tubuh yang lemah. Pikiran yang dipenuhi ketakutan akan menjelmakan pengalaman yang menakutkan. Lelaki tua dalam kisah tadi memandang tubuhnya sebagai sesuatu yang rapuh, takut jatuh, takut tulangnya patah — dan tubuhnya pun merespons sesuai dengan keyakinan itu.

Begitulah kuatnya hubungan antara pikiran dan tubuh. Saat kita mulai mengubah cara berpikir, menanamkan keyakinan baru yang lebih tinggi, tubuh pun perlahan menyesuaikan diri. Dalam kesadaran itu, kita menemukan kembali bahwa energi sejati manusia bersifat netral dan dapat diarahkan — menuju kelemahan, atau menuju kekuatan. Pilihannya selalu ada di tangan kita.

Bagaimana menurut Anda dengan kutipan bacaan di atas?

PS: Photo bersama sahabat kecil saya, ketika kami masih SD, dan setelah selang 40 tahun kemudian. 😊 😄 😆

No comments: