Sunday, August 10, 2025

Sekali ditolak, tidak berarti selamanya.

Dulu, yoga sama sekali bukan olahraga pilihan saya. Bahkan, saya sempat menolaknya mentah-mentah saat pertama kali dikenalkan pada 2014. Pikiran saya saat itu, yoga terlalu lambat dan membosankan, tidak cocok dengan kepribadian saya yang lebih menyukai olahraga dengan gerakan cepat dan kompetitif.

Perubahan Pandangan
Namun, pada 2016, ada satu kondisi yang membuat saya "terpaksa" kembali mencoba yoga. Tujuannya adalah untuk memperbaiki postur tubuh dan melatih kelenturan. Awalnya saya merasa terpaksa, tapi seiring berjalannya waktu, saya mulai merasakan manfaatnya. Selain postur yang membaik dan tubuh menjadi lebih lentur, yoga juga memberikan efek relaksasi yang luar biasa, membuat tidur saya jauh lebih nyenyak.

Sejak saat itu, saya jadi rutin berlatih yoga hingga sekarang. Meski belum bisa dibilang ahli, saya yakin dengan ketekunan dan latihan yang konsisten, hasilnya pasti akan terus membaik.

Pelajaran dari Yoga
Pengalaman ini mengajarkan saya satu hal penting: sering kali kita terlalu menginginkan hasil instan. Padahal, untuk mencapai sesuatu, kita butuh proses dan konsistensi. Hal ini tak hanya berlaku untuk yoga, tapi juga dalam banyak aspek kehidupan, seperti mengejar karier atau membangun hubungan.

Pertanyaannya, apakah kita bersedia dan setia untuk menjalani proses itu?

No comments: