Sunday, October 05, 2025

Usia Hanyalah Angka: Warisan Inspiratif.

Foto ini bercerita lebih dari sekadar seorang pria yang berjalan pulang. Ia adalah ayah saya, berusia 82 tahun, baru saja menyelesaikan sesi latihan basket.

Bayangkan itu sejenak: 82 tahun. Bukannya duduk di kursi malas, beliau memegang bola oranye yang telah menjadi saksi bisu semangatnya. Punggung yang tegap, langkah yang mantap—beliau membawa pulang bukan hanya bola, tetapi sebuah pesan kuat untuk kita semua, yang mungkin setengah usianya, dan sedang merasa lelah atau kehilangan motivasi.

Kisah Ayah saya bukan hanya tentang ketahanan fisik. Ini adalah tentang semangat hidup yang menolak untuk menua.

Di usianya yang senja, beliau adalah definisi dari hidup yang aktif dan mandiri. Beliau tidak hanya aktif berolahraga (basket, lho!), tetapi juga:
  • Juru Masak Sejati: Memasak sendiri santapannya, sebuah bukti kemandirian dan perhatian pada kesehatan.
  • Musisi Berjiwa Muda: Bermain musik seperti harmonika dan angklung, menjaga pikiran tetap tajam dan jiwa tetap berirama.
  • Menulis Kaligrafi: Keterampilan yang terus dilakukan dalam kemampuan berbahasa dan sastra Mandarin
Apa pelajaran terbesar yang bisa kita ambil, kita yang usianya mungkin baru seperempat/setengah dari beliau?

Pesan untuk Generasi Muda: Jangan Tunggu Hari Esok! Kepada kalian yang energinya masih melimpah, ingatlah ini: Jangan biarkan usia muda menjadi penghalang untuk memulai kebiasaan baik.

1. Bergerak dan Bertahan (The Power of Persistence)
Melihat Ayah saya memegang bola basket, saya teringat bahwa konsistensi mengalahkan intensitas. Beliau tidak harus menjadi atlet profesional, tetapi beliau memilih untuk tetap bergerak.

Pelajaran: Fisik yang sehat adalah modal utama untuk pikiran yang jernih. Mulailah hari ini, meski hanya 15 menit berjalan kaki atau latihan ringan. Jangan jadikan rutinitas yang monoton sebagai alasan untuk berhenti peduli pada kesehatanmu.

2. Jangan Berhenti Belajar (The Endless Curiosity)
Bermain musik seperti harmonika dan angklung menunjukkan bahwa beliau tidak pernah berhenti belajar dan bereksplorasi. Otaknya terus diasah, koneksi sosialnya terus terjalin.

Pelajaran: Setelah lulus kuliah atau setelah mendapatkan pekerjaan mapan, jangan pernah berpikir 'selesai'. Cari hobi baru, pelajari skill baru. Ini adalah cara terbaik untuk menjaga mentalmu tetap muda dan relevan, jauh melampaui usia kronologismu.

3. Kemandirian dan Kegembiraan (Self-Reliance & Joy)
Memasak, bermain musik, berolahraga—semua dilakukan dengan kemauan dan gairah. Beliau memilih untuk mandiri dan mengisi hidupnya dengan hal-hal yang membahagiakan.

Pelajaran: Jangan serahkan kebahagiaan dan kesehatanmu sepenuhnya pada orang lain. Ambillah kendali atas hidupmu. Temukan hal-hal yang membuatmu bersemangat dan kejarlah itu dengan sepenuh hati, tanpa memandang usia.

Ayah saya adalah sebuah janji. Janji bahwa kita bisa menua tanpa harus menjadi pasif. Janji bahwa waktu luang bukanlah waktu untuk berdiam diri, melainkan panggung baru untuk mengejar gairah.

Jika seorang pria berusia 82 tahun masih bisa berlari dan menembak bola basket, apa yang menghalangimu untuk mengejar mimpimu, hari ini juga?

Semangat beliau adalah legacy yang sesungguhnya. Mari kita jadikan legacy ini sebagai alarm kita: Hidup ini terlalu berharga untuk diisi dengan kemalasan. Mari bergerak!

Saturday, September 27, 2025

Mengejar Worklife Balance

Worklife balance bukan tentang membagi Waktu untuk setiap bagian kehidupan secara sempurna. Seringkali konsep "keseimbangan" itu sendiri menimbulkan rasa bersalah karena mustahil dicapai secara konstan. Sebaliknya hidup adalah perjalanan yang dinamis, sehingga sudah saatnya kita beralih ke tujuan yang lebih realistis dan memberdayakan yaitu Work-life Sustainability.

Sustain-abilitas bukan tentang kesetaraan pembagian waktu, melainkan tentang manajemen energi dan memastikan bahwa tidak ada sisi kehidupan Anda yang terkuras habis secara permanen. Tujuannya adalah menjaga ketahanan mental dan fisik Anda agar Anda dapat berfungsi secara optimal di kedua domain, mencegah burnout total saat beban kerja sedang tinggi.

Untuk mencapai sustain-abilitas ini, Anda harus menetapkan perawatan diri yang tidak dapat dinegosiasikan sebagai sumber energi dasar Anda. Ini mencakup tiga pilar penting yang harus Anda lindungi:
  • Tidur yang Cukup: Fondasi dari semua fungsi kognitif dan emosional.
  • Aktivitas Fisik/Olahraga Teratur: Obat penangkal stres yang alami.
  • Hobi/Gairah Non-Kerja: Kegiatan yang memberi Anda kesenangan murni dan pembaruan mental.
Ini bukanlah kemewahan, melainkan input esensial untuk mencegah sistem Anda down. Jadwalkan hal-hal ini seperti Anda menjadwalkan rapat paling penting.

Pada akhirnya, melepaskan pencarian keseimbangan yang mustahil membebaskan kita. Dengan menerima pasang surut kehidupan dan melindungi kebutuhan inti kita, kita membangun ritme yang tidak hanya memungkinkan kita bekerja dengan baik, tetapi juga hidup dengan baik.

Saturday, September 06, 2025

Kamu Single, Kamu Punya Banyak Waktu?

Pernahkah Anda mendengar kalimat ini: "Kamu single, kamu punya banyak waktu. Jadi, kamu bisa melakukan ini dan itu..."?

Bagi sebagian orang, kalimat itu terasa seperti sindiran halus. Seolah-olah, status "single" secara otomatis berarti Anda memiliki banyak ruang kosong dalam hidup Anda. Padahal, kenyataannya jauh lebih kompleks dari itu. Saya mengerti perasaan itu, karena saya pun merasakannya. Hidup saya tidak pernah sesantai yang orang lain bayangkan.

Sebagai seorang agen asuransi, saya mengelola karir yang menuntut fleksibilitas dan dedikasi tinggi. Di sisi lain, saya juga memiliki tanggung jawab pribadi yang tak bisa diabaikan—terutama merawat orang tua saya, yang meskipun sehat, tetap membutuhkan perhatian.

Ada satu rutinitas yang selalu menjadi prioritas utama: mengantar papa saya latihan angklung setiap Kamis di gereja. Sering kali, jadwal ini berbenturan dengan janji temu penting bersama calon nasabah. Saat itu terjadi, saya selalu dihadapkan pada pilihan sulit. Apakah saya harus membatalkan janji dengan nasabah yang potensial, atau membiarkan papa saya pergi sendiri dan kehilangan momen berharga ini?

Pilihan yang Mengubah Masa Depan
Di tengah kebimbangan itu, saya selalu mengajukan pertanyaan sederhana pada diri sendiri: "Sepuluh tahun dari sekarang, apakah saya akan menyesal jika tidak melakukan rutinitas ini?"

Jawabannya selalu sama: 100% ya.

Momen-momen bersama papa jauh lebih berharga daripada janji temu yang bisa diatur ulang. Saya belajar untuk menata kembali jadwal saya, meskipun terkadang harus mengecewakan pihak lain. Bukan karena saya tidak serius dengan pekerjaan, tetapi karena saya tahu, prioritas mana yang akan membawa kebahagiaan sejati.

Sering kali, pekerjaan terasa begitu mendesak. Kita merasa harus selalu tersedia, membalas email, dan menjawab telepon setiap saat. Namun, coba renungkan: sepuluh tahun dari sekarang, akankah kita mengingat semua detail pekerjaan itu? Siapa saja yang kita temui, email apa yang kita kirim? Mungkin tidak.

Yang akan selalu kita ingat adalah momen-momen intim bersama orang terkasih. Saya tahu, sepuluh tahun dari sekarang, saya akan selalu mengenang bagaimana saya mengantar papa ke gereja dan melihat senyumnya saat beraktivitas. Momen itu jauh lebih berharga daripada janji temu yang terlewat.

Momen ini membuat saya menyadari satu hal. Saat dihadapkan pada persimpangan antara karir dan keluarga, saya selalu bertanya pada diri sendiri: "Pilihan mana yang bisa membuat saya bahagia di masa depan?"

Pertanyaan ini menjadi kompas hidup saya. Prioritas bukan hanya soal mana yang paling mendesak, tetapi mana yang paling bermakna.

Semoga bagi Anda yang mengalami hal serupa, pertanyaan sederhana ini bisa menjadi pengingat. Hidup bukan hanya tentang mengejar target, tetapi juga tentang menciptakan kenangan yang akan bertahan selamanya.

Thursday, September 04, 2025

Perspektif baru tentang Kesehatan.

Sehat adalah ketika kita kembali memiliki kendali penuh atas kesehatan diri kita, bukan memberikannya pada orang lain atau dunia. Kita berolahraga karena kita menikmati dan menghargai tubuh kita. Kita berenang bukan hanya karena itu sehat, tapi karena kita menyadari bahwa kita menikmati aktivitas tersebut dan merasakan tubuh kita berinteraksi dengan air.

Aktivitas yang dianggap dunia sebagai hal yang menyehatkan sejatinya adalah ekspresi dari semangat hidup. Ada kegembiraan yang dirasakan ketika kita membiarkan tubuh kita bergerak dan beraktivitas. Kondisi tubuh yang sehat adalah hasil dari ekspresi kegembiraan tersebut, bukan penyebabnya.

Jadi olahraga itu adalah akibat dari sebuah kesehatan, karena sehat makanya kita bisa berolah raga - bukan sebaliknya. 😆😊😉

Monday, September 01, 2025

Sehat adalah Keputusan, bukan keadaan.

Dari dulu olahraga bukanlah keahlian saya. Saya tidak pernah jago dalam bidang ini, bahkan sekadar mewakili kelas pun tidak pernah. Namun, kini saya tahu, olahraga bukanlah tentang menjadi atlet, melainkan tentang menjaga diri.

Hidup di kota dengan segala kesibukannya membuat saya sadar bahwa tubuh butuh perhatian ekstra. Tubuh kurus tidak berarti otomatis sehat. Ini tentang bagaimana kita mempersiapkan diri untuk masa depan, agar bisa menikmati hidup dengan nyaman.

Maka dari itu, saya memutuskan untuk mengambil langkah nyata. Saya berkomitmen untuk rutin berolahraga dan mengatur pola makan. Karena saya percaya, kesehatan adalah hadiah yang bisa kita berikan untuk diri kita sendiri.

Saturday, August 30, 2025

Berani Sendiri, Temukan Kesenangan dalam Diri.

Banyak dari kita yang merasa enggan beraktivitas jika tidak ada teman. Pergi ke mal, nonton bioskop, atau bahkan mendaftar tur terasa aneh dan tidak menyenangkan saat dilakukan sendirian. Dulu, saya pun merasakan hal yang sama. Keterbatasan ini membuat banyak rencana tertunda, dan sering kali kesempatan untuk mencoba hal baru terlewat begitu saja.

Namun, cobalah renungkan: Betapa banyak waktu berharga yang terbuang hanya karena kita menunggu orang lain. Padahal, kebahagiaan sejati sering kali datang dari keberanian untuk melangkah, bahkan saat kita harus melangkah sendirian.

Ada perspektif lain yang lebih menarik: Jadikan momen sendirian sebagai kesempatan untuk memulai. Siapa tahu, di tengah perjalanan atau kegiatan yang Anda lakukan, Anda justru akan bertemu dengan orang-orang baru yang memiliki minat yang sama. Bukankah hidup akan terasa lebih seru jika kita berani memulai petualangan sendiri dan menemukan teman-teman baru di sepanjang jalan?

Jangan biarkan rasa takut sendirian menghalangi Anda. Mulailah, nikmati setiap prosesnya, dan temukan kebahagiaan dalam diri Anda sendiri.

Thursday, August 14, 2025

Happiness is not out there, it's in you.

The following excerpt to describe more about the title:

"Do you love me?", Alice asked.
"No, I don't!", replied the white rabbit.
Alice frowned and clasped her hands together like she did everytime she felt hurt.
"See?", replied the white rabbit.
"Now you will start asking yourself what makes you so imperfect and what you did wrong that I can't love you at least a little."
"You know why I can't love you."
"You won't always be loved, Alice, there will be days when other people will be tired and bored with life, will have their heads in the clouds, and will hurt you."

"Because humans are like that, somehow they always end up hurting each other's feeling, whether through carelessness, misunderstanding, or conflict with themselves."

"If you don't love yourself, at least a little, if you don't create an armor of self-love and happiness around your heart, the weak interference caused by other people will be deadly and will destroy you."

"The first time I saw you I made a pact with myself: 'I will avoid loving you until you learn to love yourself'."

Taken From "Alice in Wonderland".