It's often only when we're faced with a crisis that we truly contemplate certain aspects of life. I remember one such moment on my birthday eleven years ago. I took a day off for a medical checkup, which included an ultrasound of my stomach. The doctor discovered a mass near my uterus. Confused, I asked what she meant. She explained that a mass could be a tumor, but she couldn't determine whether it was benign or malignant. I underwent further tests to find out. As I awaited the results, it felt like my world was crumbling. Suddenly, everything seemed to slow down. Questions raced through my mind: What if it's malignant? Do I only have three months left? Have I done enough for my family, friends, and community? Sadly, at that time the only answer I could come up with was that I'd been consumed by work since graduating from university.
Have you ever considered how people will remember you after you're gone? What kind of legacy would you like to leave for your children, family, or community? What testimony would you hope to hear from your friends, children, or grandchildren on your 80th birthday? Even if that seems too far away, for those still in their prime, what legacy would you like to leave at your last workplace before moving on to new opportunities?
Fortunately, my test result turned out all good, nothing that need to be worried about. From that moment, I changed my life goals right away, and I am happy I realised it before all are too late.
Sunday, October 20, 2024
Sunday, October 13, 2024
Bunga berkembang di Lingkungan yang Tepat.
Bayangkan benih bunga yang kecil, rapuh, dan mudah diabaikan. Namun, jika ditanam dalam kondisi yang tepat — sinar matahari yang hangat, tanah yang subur, dan curah hujan yang cukup — benih itu dapat berkembang menjadi bunga yang indah dan mempercantik taman.
Demikian pula, orang dapat berkembang jika berada di lingkungan yang tepat. Lingkungan ini bukan hanya tentang lokasi fisik, tetapi juga meliputi:
Demikian pula, orang dapat berkembang jika berada di lingkungan yang tepat. Lingkungan ini bukan hanya tentang lokasi fisik, tetapi juga meliputi:
- Hubungan yang mendukung: Teman, keluarga, dan mentor yang mendorong, mengangkat, dan percaya kepada Anda.
- Peluang untuk berkembang: Pekerjaan, pendidikan, dan pengalaman yang memungkinkan Anda untuk belajar, berkembang, dan mencapai potensi penuh Anda.
- Rasa memiliki: Komunitas tempat Anda merasa diterima, dihargai, dan terhubung dengan orang lain.
- Keseimbangan yang sehat: Waktu untuk istirahat, relaksasi, dan mengejar minat di luar pekerjaan.
Saturday, October 12, 2024
Salahkah memakai koneksi untuk sukses?
Mungkin topik yang akan saya bahas kali ini agak kontroversi, yaitu mengenai menggunakan pengaruh Keluarga (orang tua, saudara atau keluarga lainnya) untuk meningkatkan karier. Seringkali kita mendengar komentar seperti berikut:
Di satu sisi, tidak dapat disangkal bahwa memiliki orang tua atau anggota keluarga yang memiliki koneksi yang luas dapat memberikan keuntungan. Keuntungan tersebut dapat mencakup akses ke Jaringan orang-orang yang berpengaruh dalam perusahaan atau institusi, Peluang mendapat bimbingan, atau pun dukungan Finansial yang dapat mendorong kemajuan karier.
Walaupun begitu, ada juga yang sudah menggunakan pengaruh tersebut tetapi tidak menjadikan orang tersebut sukses. Contohnya Bisnis yang sudah dirintis oleh generasi pertama, tapi menjadi bangkrut di generasi ketiga. Contoh lainnya, seseorang terlahir di keluarga kaya tetapi terlalu dimanja sehingga tidak memiliki motivasi dan bakat yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang yang dimiliki. Kondisi ini membuat mereka menyia-nyiakan sumber daya yang ada, lalu menjadi puas diri, dan akhirnya juga tidak membawa kemajuan karier.
Ini menunjukkan bahwa mengandalkan Pengaruh Keluarga saja tidak efektif untuk meningkatkan karier. Hal tersebut dapat menimbulkan rasa berhak, yang berujung pada kurangnya kemandirian dan motivasi. Selain itu, jika karier seseorang dibangun atas koneksi dan bukan prestasi, kariernya bisa rapuh dan rentan terhadap perubahan keadaan.
Pada akhirnya, karier yang paling sukses sering kali dibangun atas kombinasi bakat, kerja keras, dan jaringan strategis. Meskipun pengaruh orang tua dan keluarga tentu saja dapat menjadi faktor menambah keuntungan, hal itu seharusnya bukan satu-satunya penentu keberhasilan profesional seseorang.
Bagaimana menurut Anda?
- "Iyalah dia sukses, karena bapaknya sudah memberikan modal dan fasilitas ..."
- "Pantes saja dia bisa maju, karena relasi orang tuanya yang ... "
- "Wajar saja dia berhasil, karena pamannya yang berpengalaman langsung membimbingnya ..."
Di satu sisi, tidak dapat disangkal bahwa memiliki orang tua atau anggota keluarga yang memiliki koneksi yang luas dapat memberikan keuntungan. Keuntungan tersebut dapat mencakup akses ke Jaringan orang-orang yang berpengaruh dalam perusahaan atau institusi, Peluang mendapat bimbingan, atau pun dukungan Finansial yang dapat mendorong kemajuan karier.
Walaupun begitu, ada juga yang sudah menggunakan pengaruh tersebut tetapi tidak menjadikan orang tersebut sukses. Contohnya Bisnis yang sudah dirintis oleh generasi pertama, tapi menjadi bangkrut di generasi ketiga. Contoh lainnya, seseorang terlahir di keluarga kaya tetapi terlalu dimanja sehingga tidak memiliki motivasi dan bakat yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang yang dimiliki. Kondisi ini membuat mereka menyia-nyiakan sumber daya yang ada, lalu menjadi puas diri, dan akhirnya juga tidak membawa kemajuan karier.
Ini menunjukkan bahwa mengandalkan Pengaruh Keluarga saja tidak efektif untuk meningkatkan karier. Hal tersebut dapat menimbulkan rasa berhak, yang berujung pada kurangnya kemandirian dan motivasi. Selain itu, jika karier seseorang dibangun atas koneksi dan bukan prestasi, kariernya bisa rapuh dan rentan terhadap perubahan keadaan.
Pada akhirnya, karier yang paling sukses sering kali dibangun atas kombinasi bakat, kerja keras, dan jaringan strategis. Meskipun pengaruh orang tua dan keluarga tentu saja dapat menjadi faktor menambah keuntungan, hal itu seharusnya bukan satu-satunya penentu keberhasilan profesional seseorang.
Bagaimana menurut Anda?
Sunday, October 06, 2024
Mau Sukses dengan Mudah, bisa?
Sering kali kita merasa terinspirasi dengan cerita "From Zero to Hero", yang tadinya bukan siapa-siapa, mungkin sangat miskin, menderita atau dibully, lalu melalui kerja keras akhirnya menjadi Sukses, Kaya dan Terkenal.
Umumnya cerita seperti itulah yang digemari banyak orang. Lalu apakah untuk mencapai sukses selalu melibatkan penderitaan dan kerja keras ekstrem? Saya pikir Konsep "Kerja Keras" itu relatif dan bisa berbeda-beda bagi setiap orang.
Setelah saya renung-renungkan lagi, bisa saja sukses tanpa harus bersusah payah (bukan berarti diam saja, tetap melakukan usaha) - ini alasannya:
Bagaimana menurut pendapat Anda?
Umumnya cerita seperti itulah yang digemari banyak orang. Lalu apakah untuk mencapai sukses selalu melibatkan penderitaan dan kerja keras ekstrem? Saya pikir Konsep "Kerja Keras" itu relatif dan bisa berbeda-beda bagi setiap orang.
Setelah saya renung-renungkan lagi, bisa saja sukses tanpa harus bersusah payah (bukan berarti diam saja, tetap melakukan usaha) - ini alasannya:
- Kecerdasan Emosional (EQ) : Salah satu karakter yang dimiliki oleh orang sukses adalah mampu mengelola emosi, membangun hubungan baik, dan mengambil keputusan yang tepat. Hal ini seringkali mendatangkan peluang baik kepada mereka.
- Kreativitas dan Inovasi : Orang-orang kreatif sering kali menemukan solusi yang unik untuk masalah yang ada. Inovasi mereka bisa membawa mereka pada kesuksesan yang tidak terduga.
- Networking : Membangun jaringan yang luas dan kuat dapat membuka banyak pintu peluang. Koneksi yang baik bisa mempercepat pencapaian tujuan.
- Mentorship : Memiliki mentor yang berpengalaman bisa memberikan bimbingan dan dukungan yang sangat berharga, sehingga menghindari mereka dari berbuat kesalahan yang tidak perlu.
- Keberuntungan : Faktor X yang tidak terduga. Terkadang, berada di tempat yang tepat pada Waktu yang tepat bisa mengubah segalanya.
Bagaimana menurut pendapat Anda?
Monday, September 30, 2024
Letting Go - Dr. Hawkins.
Apakah Anda pernah mengalami salah satu hal berikut:
Saya direkomendasikan untuk membaca buku ini, karena saya juga mengalami hal-hal yang disebut di atas. Saya menemukan banyak pencerahan dalam perjalanan membaca buku ini. Banyak hal yang saya pikir bukan masalah, namun itu lah yang sebenarnya menjadi penghambat jalannya pengembangan diri.
Buku Letting Go adalah sebuah buku yang menjelaskan cara paling efektif untuk menyirnakan berbagai hambatan batin menuju pencerahan. Buku ini ditulis oleh Dr. Hawkins. Beliau didera puluhan penyakit kronis yang tak tersembuhkan oleh metode medis, Dr Hawkins memasrahkan semua penyakitnya hingga satu per satu sirna. Hampir semua penyakit fisik dan mental yang disebabkan oleh emosi-emosi negatif yang terpendam di alam Bawah-sadar. Ketika emosi-emosi itu dilepaskan melalui sikap pasrah, kesembuhan pun terjadi dengan sendirinya.
Jika Anda telah mengikuti banyak program pemberdayaan-diri dan jalan spiritual tetapi masih merasa menderita, berhentilah sejenak, baca buku ini agar tahu penyebabnya. Dr. Hawkins, seorang scientist dan mistikus modern, akan memandu Anda menyelam ke dalam diri, untuk menemukan kebahagiaan sejati yang merupakan hakikat jiwa setiap manusia.
- Merasa memiliki kapasitas dan kemampuan, namun hasil pencapaiannya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
- Sudah menjaga gaya hidup dan pola makan, mengapa tetap saja mengalami sakit.
- Merasa hidup Anda tidak mengalami kemajuan, stagnant dan begitu-begitu saja.
- Merasa hidup ini sulit sekali buat Anda jalani, selalu ada rintangan yang menghadang dalam mencapai sesuatu.
- Mengalami sulit untuk memulai sesuatu, takut gagal.
Saya direkomendasikan untuk membaca buku ini, karena saya juga mengalami hal-hal yang disebut di atas. Saya menemukan banyak pencerahan dalam perjalanan membaca buku ini. Banyak hal yang saya pikir bukan masalah, namun itu lah yang sebenarnya menjadi penghambat jalannya pengembangan diri.
Buku Letting Go adalah sebuah buku yang menjelaskan cara paling efektif untuk menyirnakan berbagai hambatan batin menuju pencerahan. Buku ini ditulis oleh Dr. Hawkins. Beliau didera puluhan penyakit kronis yang tak tersembuhkan oleh metode medis, Dr Hawkins memasrahkan semua penyakitnya hingga satu per satu sirna. Hampir semua penyakit fisik dan mental yang disebabkan oleh emosi-emosi negatif yang terpendam di alam Bawah-sadar. Ketika emosi-emosi itu dilepaskan melalui sikap pasrah, kesembuhan pun terjadi dengan sendirinya.
Jika Anda telah mengikuti banyak program pemberdayaan-diri dan jalan spiritual tetapi masih merasa menderita, berhentilah sejenak, baca buku ini agar tahu penyebabnya. Dr. Hawkins, seorang scientist dan mistikus modern, akan memandu Anda menyelam ke dalam diri, untuk menemukan kebahagiaan sejati yang merupakan hakikat jiwa setiap manusia.
Thursday, September 19, 2024
Nasehat sang Penulis - Pelajaran Kehidupan.
Penulis Jon Gordon berkata: 'Dulu [ketika masih anak-anak] kita melompat dari arena bermain dan menaiki wahana roller coaster. Tidak ada tujuan yang tidak mungkin tercapai. Kemudian [ketika kita dewasa] orang-orang yang ragu menghalangi kita untuk mengejar mimpi kita, lalu berkata: "Kamu gila, ini terlalu sulit, bermain aman saja. Mimpi tidak diperuntukkan bagi orang-orang seperti kita". Mereka menanamkan rasa tidak aman dalam diri kita. Dengan begitu banyak orang mengatakan kita tidak bisa, dan begitu sedikit yang mengatakan kita bisa, kita membiarkan rasa takut masuk ke dalam hidup kita. Kita begitu takut kehilangan apa yang kita miliki sehingga kita tidak mengejar apa yang kita inginkan.
Kita berpegang teguh pada status quo sehingga kita tidak pernah mengalami apa yang mungkin terjadi. Saya menyebutnya “bermain untuk kalah”. Kita melihatnya dalam olahraga. Ketika sebuah tim memimpin, mereka mulai berpikir tentang bagaimana agar tidak kalah alih-alih bagaimana untuk menang. Mereka bermain aman dan takut sementara tim lain mengambil risiko, bermain tanpa rasa takut, dan menang. Daud berkata, “Tuhan adalah kekuatan hidupku; terhadap siapakah aku harus takut?” Menjalani hidup [yang beriman] berarti mengatasi rasa takut dan mengadopsi pola pikir “bermain untuk menang”, yang mengatakan bahkan jika Anda gagal Anda tidak akan menyerah atau membiarkan impian Anda mati.
Kesuksesan tidak secara otomatis diberikan kepada kita, itu dikejar dengan semua energi dan keringat yang dapat kita kerahkan. Rintangan dan perjuangan adalah bagian dari kehidupan. Mereka membuat kita menghargai kesuksesan. Jika semuanya datang dengan mudah, kita tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya berhasil. Rintangan dimaksudkan untuk diatasi. Ketakutan dimaksudkan untuk ditaklukkan. Kesuksesan dimaksudkan untuk dicapai. Itu semua adalah bagian dari kehidupan, dan mereka yang berhasil menolak untuk menyerah akan berhasil mencapai garis finish'.
Kita berpegang teguh pada status quo sehingga kita tidak pernah mengalami apa yang mungkin terjadi. Saya menyebutnya “bermain untuk kalah”. Kita melihatnya dalam olahraga. Ketika sebuah tim memimpin, mereka mulai berpikir tentang bagaimana agar tidak kalah alih-alih bagaimana untuk menang. Mereka bermain aman dan takut sementara tim lain mengambil risiko, bermain tanpa rasa takut, dan menang. Daud berkata, “Tuhan adalah kekuatan hidupku; terhadap siapakah aku harus takut?” Menjalani hidup [yang beriman] berarti mengatasi rasa takut dan mengadopsi pola pikir “bermain untuk menang”, yang mengatakan bahkan jika Anda gagal Anda tidak akan menyerah atau membiarkan impian Anda mati.
Kesuksesan tidak secara otomatis diberikan kepada kita, itu dikejar dengan semua energi dan keringat yang dapat kita kerahkan. Rintangan dan perjuangan adalah bagian dari kehidupan. Mereka membuat kita menghargai kesuksesan. Jika semuanya datang dengan mudah, kita tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya berhasil. Rintangan dimaksudkan untuk diatasi. Ketakutan dimaksudkan untuk ditaklukkan. Kesuksesan dimaksudkan untuk dicapai. Itu semua adalah bagian dari kehidupan, dan mereka yang berhasil menolak untuk menyerah akan berhasil mencapai garis finish'.
Sunday, September 01, 2024
Benarkah tidak memasang target itu?
Pernahkah merasakan ingin mencapai sesuatu, tapi sepertinya sangat sulit. Lalu Ketika ditanya oleh Orang lain, "Mengapa tidak tercapai?". Lalu saya menjawab, bahwa saya tidak memasang target itu.
Hal tersebut dalam Ungkapan Cina disebut "吃不到葡萄说葡萄酸" (pin yin: Chī bù dào pútáo shuō pútáo suān) artinya: "Anda tidak bisa memakan buah anggurnya, maka Anda mengatakan buah anggur itu asam". Asal Ungkapan tersebut adalah dari cerita berikut:
Seekor Rubah suatu hari melihat seikat buah anggur nan indah dan matang yang tergantung dan menjalar di sepanjang dahan pohon. Buah anggurnya tampak siap mengeluarkan sari buahnya, dan mulut si Rubah berair saat dia menatap buah anggur itu dengan penuh kerinduan.
Tandan itu tergantung di dahan yang tinggi, dan Rubah harus melompat untuk mendapatkannya. Pertama kali dia melompat, dia meleset jauh. Jadi dia berjalan agak jauh dan melompatinya, namun gagal sekali lagi. Berkali-kali ia mencoba, namun sia-sia.
Sekarang dia duduk dan memandangi buah anggur itu dengan jijik.
"Betapa bodohnya aku," katanya. "Di sini aku melelahkan diriku sendiri untuk mendapatkan seikat anggur asam yang tidak layak untuk disia-siakan."
Dan dia berjalan dengan sangat, sangat mencemooh.
Topik tersebut dibahas dalam suatu sesi coaching pribadi, "Jadi bagaimana seharusnya kita menyikapi target yang sulit dicapai?".
Jawaban dari Coach yang sangat bijak, "Tidak ada goal yang terlalu tinggi atau sulit dicapai. Yang ada adalah kemampuan kita yang belum memadai untuk mencapai target tersebut. Jadi supaya target tercapai, tingkatkan keterampilan dan kapasitas".
Jadi alih-alih mencoba menyelamatkan muka dari pandangan orang, lebih baik kita akui kelemahan kita dan persiapkan diri melangkah dan belajar untuk meningkatkan kemampuan. Tetap Semangat untuk Mencapai Target!
Hal tersebut dalam Ungkapan Cina disebut "吃不到葡萄说葡萄酸" (pin yin: Chī bù dào pútáo shuō pútáo suān) artinya: "Anda tidak bisa memakan buah anggurnya, maka Anda mengatakan buah anggur itu asam". Asal Ungkapan tersebut adalah dari cerita berikut:
Seekor Rubah suatu hari melihat seikat buah anggur nan indah dan matang yang tergantung dan menjalar di sepanjang dahan pohon. Buah anggurnya tampak siap mengeluarkan sari buahnya, dan mulut si Rubah berair saat dia menatap buah anggur itu dengan penuh kerinduan.
Tandan itu tergantung di dahan yang tinggi, dan Rubah harus melompat untuk mendapatkannya. Pertama kali dia melompat, dia meleset jauh. Jadi dia berjalan agak jauh dan melompatinya, namun gagal sekali lagi. Berkali-kali ia mencoba, namun sia-sia.
Sekarang dia duduk dan memandangi buah anggur itu dengan jijik.
"Betapa bodohnya aku," katanya. "Di sini aku melelahkan diriku sendiri untuk mendapatkan seikat anggur asam yang tidak layak untuk disia-siakan."
Dan dia berjalan dengan sangat, sangat mencemooh.
Topik tersebut dibahas dalam suatu sesi coaching pribadi, "Jadi bagaimana seharusnya kita menyikapi target yang sulit dicapai?".
Jawaban dari Coach yang sangat bijak, "Tidak ada goal yang terlalu tinggi atau sulit dicapai. Yang ada adalah kemampuan kita yang belum memadai untuk mencapai target tersebut. Jadi supaya target tercapai, tingkatkan keterampilan dan kapasitas".
Jadi alih-alih mencoba menyelamatkan muka dari pandangan orang, lebih baik kita akui kelemahan kita dan persiapkan diri melangkah dan belajar untuk meningkatkan kemampuan. Tetap Semangat untuk Mencapai Target!
Subscribe to:
Posts (Atom)